Inilah 6 Varian Baru Virus Corona 2 yang Paling Mencuri Perhatian Para Ahli

Mutasi virus SARS-CoV-2 semakin sering terjadi, dan menimbulkan varian-variabn baru.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay/geralt
Mutasi virus SARS-CoV-2 semakin sering terjadi, dan menimbulkan varian-varian baru. Inilah 6 varian baru yang paling menarik perhatian para patolog. Keterangan foto: Ilustrasi virus SARS-CoV-2. 

Laman GISAID melansir bahwa tak ada laporan kasus B.1.427 dan B.1.429 di Indonesia.

3. B.1.352

Varian ini juga sering disebut sebagai varian Afrika Selatan, sebab terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan.

Namun, menurut GISAID, varian ini dilaporkan ditemukan pula di 49 negara lainnya.

Tingkat kecepatan penularannya juga tinggi, yakni 50 persen lebih cepat dari virus asal. Namun tingkat virulensinya sama dengan virus corona 2 yang pertama.

Hanya saja, varian ini tak bisa diatasi dengan antibodi yang terbentuk dari virus corona 2 generasi awal.

Sampai saat ini belum ada laporan kasus B.1.352 di Indonesia.

4. B.1.617

Varian ini juga disebut varian India karena pertama kali ditemukan di negara tersebut.

Belum banyak yang diketahui para ilmuwan dan pakar patologi dari varian ini.

Saat ini barian B.1.617 ditemukan pula di 14 negara lainnya, namun belum ada laporan ditemukan di Indonesia.

Kemudian ada pula varian baru di India, yang disebut B.1.618, yang terdeteksi di wilayah Bengal Barat.

Namun juga belum banyak yang dietahi dari virus ini.

Virus ini juga dilaporkan ditemukan di 8 negara lain, termasuk Singapura. Kuat dugaan varian ini dibawa oleg orang-orang yang bepergian dari India ke negara-negara tersebut.

5. P.1

Varian ini sebenarnya pertama kali terdeteksi di Jepang pada 4 orang, namun keempat orang itu baru saja datang dari Brasil. Maka varian ini akhirnya disebut varian Brasil.

Hal ini diperkuat dengan ditemukannya varian ini di wilayah Amazonas di Brasil.

Kemampuan varian ini dalam kecepatan penularan sampai 152 persen, sedangkan tingkat virulensinya sebesar 45 persen.

Varian ini juga diketahui tidak terlalu mempan dengan antibodi yang terbentuk dari virus corona generasi awal.

Varian ini sudah dilaporkan terdeteksi di 26 negara selain Brasil, namun tak ada laporan penemuan varian ini di Indonesia.

6. 1.525

Varian ini ditemukan pertama kali di Inggris dan Nigeria, namun tidak serta-merta disebut sebagai varian Inggris atau Nigeria.

Belum banyak yang diketahui dari varian yang ini, terutama falam hal kecepatan penularan dan virulensi.

Menurut laman GISAID, varian ini sudah ditemukan di 40 negara, termasuk Indonesia dengan 1 kasus yang dlaporkan.

Ikuti kami di
1034 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved