Kesehatan
Virus Ada di sekitar Kita, Waspadalah!
Virus ada di sekitar kita dan dapat menginfeksi hewan, tumbuhan, jamur, dan bakteri. Daya tahan tubuh lemah bisa diserang virus.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Virus adalah organisme mikroskopis berada di mana-mana di Bumi.
Virus dapat menginfeksi hewan, tumbuhan, jamur, bahkan bakteri.
Terkadang virus dapat menyebabkan penyakit yang sangat mematikan sehingga berakibat fatal.
Tetapi infeksi virus lainnya tidak memicu reaksi nyata.
Virus juga memiliki efek pada satu jenis organisme, tetapi efek yang berbeda pada yang lain.
Misalnya, virus dapat menyerang kucing dan virus yang sama tidak memengaruhi anjing.
Virus memiliki kompleksitas bervariasi.
• 10 Cara Mengubah Kebiasaan Makan Anda dalam Satu Hari Agar Lebih Sehat
Virus terdiri atas bahan genetik, RNA atau DNA, dikelilingi lapisan protein, lipid (lemak), atau glikoprotein.
Virus tidak dapat bereplikasi tanpa inang, sehingga diklasifikasikan sebagai parasit.
Mereka dianggap sebagai entitas biologis paling berlimpah di planet ini.
Penyakit yang disebabkan oleh virus termasuk rabies, herpes, dan Ebola.
Tidak ada obat untuk virus, tetapi vaksinasi mencegah penyebaran virus.
Apa itu virus?
Efek virus dapat berkisar dari yang mengancam jiwa hingga hampir tanpa gejala.
Hampir setiap ekosistem di Bumi mengandung virus.
Sebelum memasuki sel, virus dalam bentuk yang dikenal sebagai virion.
Selama fase virion, ukurannya kira-kira seperseratus ukuran bakteri dan terdiri atas dua atau tiga bagian berbeda:
* Materi genetik, baik DNA atau RNA
* Mantel protein, atau kapsid, yang melindungi informasi genetik
* Amplop lipid kadang-kadang hadir di sekitar mantel protein ketika virus berada di luar sel
• Pria Rajin Olahraga Lindungi Tubuh dari Serangan Kanker Prostat
Virus tidak mengandung ribosom, jadi mereka tidak bisa membuat protein.
Mereka benar-benar bergantung pada tuan rumahnya.
Virus adalah satu-satunya jenis mikroorganisme yang tidak dapat bereproduksi tanpa sel inang.
Setelah dalam sel inang, virus akan memasukkan materi genetik ke dalam inang dan mengambil alih fungsi inang itu.
Setelah menginfeksi sel, virus terus bereproduksi, menghasilkan lebih banyak protein virus dan materi genetik daripada produk sel biasa.
Kemudian, menghasilkan virus klasifikasi parasit.
• Minum Susu Bikin Perut Kembung dan Mulas, Cari Alternatif Pengganti Susu
Virus memiliki bentuk dan ukuran berbeda dan dikategorikan berdasarkan bentuknya.
Helical: Virus mosaik tembakau memiliki bentuk helix.
Icosahedral, virus hampir bulat: Kebanyakan virus hewan seperti ini.
Amplop: Beberapa virus menutupi diri mereka dengan bagian membran sel yang dimodifikasi, menciptakan amplop lipid pelindung seperti virus influenza dan HIV.
Bentuk lain termasuk bentuk tidak standar yang menggabungkan bentuk heliks dan icosahedral.
Sumber virus
Virus tidak meninggalkan sisa-sisa fosil, sehingga sulit dilacak melalui waktu.
Teknik molekuler digunakan untuk membandingkan DNA dan RNA virus dan mencari tahu lebih banyak dari mana virus berasal.
Tiga teori yang bersaing mencoba menjelaskan asal usul virus.
Hipotesis regresi, atau reduksi: Virus dimulai sebagai organisme independen yang menjadi parasit.
Seiring waktu, mereka melepaskan gen yang tidak membantu mereka menjadi parasit, dan mereka sepenuhnya bergantung pada sel yang mereka huni.
Hipotesis progresif, atau melarikan diri: Virus berevolusi dari bagian DNA atau RNA yang 'lolos' dari gen organisme lebih besar.
Lewat cara itu, virus memperoleh kemampuan untuk menjadi mandiri dan bergerak di antara sel-sel.
Hipotesis pertama virus: Virus berevolusi dari molekul kompleks asam nukleat dan protein baik sebelum atau pada saat yang sama dengan sel pertama muncul di Bumi, miliaran tahun lalu.
• Bubble Tea Bisa Menyebabkan Kesehatan Tubuh Bermasalah, Ini Alasannya
Transmisi
Virus hanya ada untuk bereproduksi. Saat bereproduksi, keturunannya menyebar ke sel baru dan inang baru.
Susunan virus memengaruhi kemampuannya untuk menyebar.
Virus dapat menular dari orang ke orang, dan dari ibu ke anak selama kehamilan atau persalinan.
Cara penyebaran virus :
* Sentuhan
* Pertukaran air liur, batuk, atau bersin
* Kontak seksual
* Makanan atau air yang terkontaminasi
* Serangga yang membawa mereka dari satu orang ke orang lain
• 5 Makanan Antisosial Tetap Harus Anda Makan Demi Kesehatan Tubuh
Beberapa virus dapat hidup pada suatu objek untuk beberapa waktu.
Jadi jika seseorang menyentuh sesuatu dengan virus di tangannya, orang berikutnya dapat mengambil virus itu dengan menyentuh objek yang sama.
Objek tersebut dikenal sebagai fomite.
Ketika virus bereplikasi di dalam tubuh, virus mulai mempengaruhi inang.
Setelah periode yang dikenal sebagai periode inkubasi, gejala mungkin mulai terlihat.
Apa yang terjadi jika virus berubah?
Ketika virus menyebar, dia dapat mengambil sebagian DNA inangnya dan membawanya ke sel atau organisme lain.
Jika virus memasuki DNA inang, dia dapat memengaruhi genom yang lebih luas dengan bergerak di sekitar kromosom atau ke kromosom baru.
Hal itu dapat memiliki efek jangka panjang pada seseorang.
Pada manusia menjelaskan perkembangan hemofilia dan distrofi otot.
Interaksi dengan DNA inang ini juga dapat menyebabkan virus berubah.
Beberapa virus hanya memengaruhi satu jenis makhluk, misalnya, burung.
Jika virus yang biasanya menyerang unggas secara kebetulan memasuki manusia.
Jika mengambil DNA manusia, maka dapat menghasilkan jenis virus baru yang memengaruhi manusia pada masa depan.
Para ilmuwan khawatir tentang virus langka yang menyebar dari hewan ke manusia.
• Pola Makan Meningkatkan Kesehatan Vagina, Anda Harus Makan Makanan Ini
Penyakit virus
Penyakit disebabkan virus pada manusia bermacam-macam :
* Cacar
* Flu biasa dan berbagai jenis flu
* Campak, gondong, rubella, cacar air, dan herpes zoster
* Hepatitis
* Herpes dan luka dingin
* Polio
* Rabies
* Ebola dan demam Hanta
* HIV, virus yang menyebabkan AIDS
* Sindrom pernapasan akut berat (SARS)
* Demam berdarah, Zika, dan Epstein-Barr
* Beberapa virus, seperti human papilloma virus (HPV), dapat menyebabkan kanker.
• Manfaaat dan Risiko Makan Nasi Dingin, Hati-hati Anda Bisa Mengalami Gejala Keracunan
Ada virus bersahabat
Sama seperti ada bakteri, ada ramah yang ada di usus dan membantu mencerna makanan.
Manusia juga dapat membawa virus ramah yang membantu melindungi terhadap bakteri berbahaya, termasuk Escherichia coli (E. coli).
Memerangi virus
Tubuh membela diri melalui penyebaran sel-T, yang menyerang virus.
Ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi virus, dia mulai merespons, untuk memungkinkan sel-sel bertahan dari serangan.
Suatu proses yang disebut gangguan RNA memecah materi genetik virus.
Sistem kekebalan menghasilkan antibodi khusus yang dapat berikatan dengan virus, menjadikannya tidak menular.
Tubuh mengirimkan sel T untuk menghancurkan virus.
Sebagian besar infeksi virus memicu respons perlindungan dari sistem kekebalan tubuh.
Tetapi virus seperti HIV dan virus neurotropik memiliki cara untuk menghindari pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Virus neurotropik menginfeksi sel-sel saraf. Mereka bertanggung jawab atas penyakit seperti polio, rabies, gondong, dan campak.
Mereka dapat mempengaruhi struktur sistem saraf pusat (SSP) dengan efek tertunda dan progresif yang bisa parah.
• Penularan Wabah Pneumonia Coronavirus di Wuhan China sampai ke Jepang dan Amerika Serikat
Perawatan dan obat-obatan
Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotic.
Pencegahan virus atau infeksi virus memerlukan vaksinasi sejak awal atau obat antivirus untuk mengobatinya.
Kadang-kadang, satu-satunya pengobatan yakni mengatasi gejala.
Obat antivirus telah dikembangkan sebagian besar sebagai respons terhadap pandemi AIDS.
Obat-obatan ini tidak menghancurkan patogen, tetapi mereka menghambat perkembangannya dan memperlambat perkembangan penyakit.
Antivirus juga tersedia untuk mengobati infeksi dengan virus herpes simpleks, hepatitis B, hepatitis C, influenza, herpes zoster, dan cacar air.
• Informasi ini Harus Anda Ketahui Jika Ingin Menjalani Diet Vegetarian
Vaksin
Vaksinasi umumnya merupakan cara termurah dan paling efektif untuk mencegah virus.
Beberapa vaksin telah berhasil menghilangkan penyakit, seperti cacar.
Protein virus yang disebut antigen, merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang akan melawan penyakit disebabkan virus pada masa depan
Virus juga bisa dilemahkan langsung, seperti imunisasi untuk polio
Vaksin yang dilemahkan secara langsung membawa risiko menyebabkan penyakit asli pada orang dengan sistem kekebalan lemah.
Saat ini, vaksinasi ada untuk polio, campak, gondong, dan rubella.
Meluasnya penggunaan vaksin ini telah mengurangi prevalensi penyakit akibat virus secara dramatis.
Dua dosis vaksin campak, misalnya, menawarkan perlindungan 97 persen terhadap penyakit ini.
Vaksin campak telah mencapai pengurangan 99 persen dalam insiden campak di Amerika Serikat (AS).
Jika ada wabah, biasanya mempengaruhi orang yang tidak divaksinasi. (Medical News Today)
vaksinasi
vaksin
penyakit disebabkan virus
pencegahan virus
daya tahan tubuh
cara penyebaran virus
cara mencegah penularan virus
ENAM Bahan Pangan dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Stres |
![]() |
---|
Empat Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga DKI Jakarta |
![]() |
---|
6 Tanda Ini Menunjukkan Anda Terlalu Banyak Protein |
![]() |
---|
Cara Tradisional untuk Mengatasi Diverkulitis alias Radang Saluran Pencernaan |
![]() |
---|
Diet Mediterania Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer atau Gangguan Kognitif |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!