New Normal
Alat Pembuka Pintu Sampai Lampu UVC Naik Daun Akibat Pandemi Virus Corona
Pandemi Covid-19 tidak hanya melahirkan normalitas baru di masyarakat, tetapi juga benda-benda baru yang tak ada sebelumnya.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Maklum, kenapa juga menambah layar plastik di depan muka yang membuat penampilan menjadi aneh.
Tapi sekarang face shield banyak dicari orang untuk menambah perlindungan dari virus. Terutama jika harus bercakap-cakap dengan cara berhadapan muka.
Sebagaimana dilansir laman WebMD, sejumlah peneliti bidang kesehatan di Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa face shield memberikan perlindungan lebih baik daripada masker kain, sehingga bisa menjadi alternatif pengganti masker.
Para peneliti di University of Iowa memberikan detail face shield yang efektif melindungi, yakni yang panjangnya melewati dagu penggunanya.
Face shield juga harus menutupi kedua telinga, dan harus menempel rapat di bagian dahi.
Kelebihan lainnya face shield dibandingkan masker kain ialah, ia bisa dipakai berulang kali. Tinggal dicuci menggunakan air dan sabun, diusap cairan disinfektan lalu dikeringkan, dan bisa langsung digunakan kembali.
Face shield juga dianggap lebih menjaga wajah dari sentuhan tangan akibat kebiasaan.
Selain itu face shield tidak terlalu menghalangi aliran udara, sehingga lebih nyaman dikenakan.
Benda ini juga sudah banyak dijual di toko online, dengan harga paling murah Rp 2.000 per lembar.
Ada pula face shield berbentuk gagang kacamata, serta face shield yang menyatu dengan topi.
Namun yang harus diingat adalah, face shield yang dinyatakan bagus adalah yang menempel di dahi tanpa celah.

3. Lampu pembunuh bakteri (Germicidal lamp)
Benda ini sebenarnya barang lama yang jadi populer gara-gara pandemi Covid-19.
Lampu pembunuh bakteri ini sudah lama digunakan di laboratorium, industri makanan, dan industri lain yang membutuhkan alat untuk mensterilkan peralatan kerja dan bahan baku.
Lampu ini menggunakan sinar ultra violet C (UVC), yang memiliki kemampuan memandulkan virus, bakteri, dan segala bentuk kuman penyakit, sehingga makhluk-makhluk itu tak bisa berkembang biak.
Sebagai alat pembasmi bakteri, germicidal lamp ini dipuji sangat efektif, sehingga marak digunakan.
Maka tak mengherankan bila ada orang yang kemudian menggunakan benda ini untuk sterilisasi aneka benda dari virus corona. Dan hasilnya memang sangat baik.
Menurut Daily Mail, di Tiongkok bus umum disterilkan menggunakan germicidal lamp ini.
Jadi lampu ini dipasang di garasi khusus, dan bus-bus tersebut diradiasi dengan lampu ini selama beberapa menit.
Tampaknya ada yang memiliki ide membuat germicidal lamp yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk membunuh virus corona.
Maka germicidal lamp yang biasanya berbentuk seperti lemari kecil (untuk penggunaan di laboratorium), atau lampu berukuran panjang untuk penggunaan di pabrik, kini berukuran kecil sehingga bisa digenggam dengan tangan dan dapat dibawa ke mana-mana.
Halaman selanjutnya
zero touch tool
virus corona
pascacovid-19
panjang gelombang sinar ultra violet UV
pandemi Covid-19
normalitas baru
normal baru (new normal)
kenapa sinar UV dipakai untuk membunuh virus
kedok plastik pelindung muka
face shield
cofing (corona finger)
alat-alat yang muncul karena pandemi Covid-19
alat pembuka pintu dan penekan tombol
University of Iowa
Penn State University
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizat
Germicidal lamp
WHO, UNICEF, UNESCO Bekerjasama Terbitkan Panduan Pembukaan Kembali Sekolah |
![]() |
---|
Jangan Sembarang Pilih Masker Kain, Pilih yang Sesuai Standar WHO |
![]() |
---|
Terlalu Lama Bekerja dari Rumah Diduga Akan Menimbulkan Dampak Psikologis bagi Karyawan |
![]() |
---|
Kebiasaan Baru yang Harus Dilakukan di Tempat Kerja di Masa Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Warga Kelurahan Pondokkelapa Gotong Royong Sediakan WiFi Gratis |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!