New Normal

Alat Pembuka Pintu Sampai Lampu UVC Naik Daun Akibat Pandemi Virus Corona

Pandemi Covid-19 tidak hanya melahirkan normalitas baru di masyarakat, tetapi juga benda-benda baru yang tak ada sebelumnya.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
KSM Global
Ilustrasi perempuan bermasker untuk mencegah penularan virus corona 

Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan, perilaku, dan bentuk kegiatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kebiasaan, perilaku, dan bentuk kegiatan baru ini berdasarkan protokol kesehatan yang ketat, dan populer dengan sebutan new normal.

Yang menarik dari era baru ini ternyata memunculkan benda-benda baru untuk mendukung manusia melaksanakan new normal.

Selain benda yang belum pernah ada sebelumnya, sejumlah benda yang dulu tak mendapat perhatian dari masyarakat kini menjadi populer karena dapat melindungi manusia terpapar penyakit.

Inilah benda-benda tersebut yang kami rangkum untuk Anda:

Alat serba funa untuk membuka pintu, penekan tombol lift dan mesin ATM, dan banyak lainnya, agar tidak terpapar virus corona.
Alat serba funa untuk membuka pintu, penekan tombol lift dan mesin ATM, dan banyak lainnya, agar tidak terpapar virus corona. (Forbes.com)

1. Alat pembuka pintu dan penekan tombol
Dulu mana pernah terpikir bahwa manusia membutuhkan alat bantu untuk membuka pintu, atau menekan tombol lift.

Dua tangan yang diberikan Tuhan sudah bisa melakukan kegiatan itu. Kalau perlu ditambah kaki jika kedua tangan sedang terpakai.

Namun sekarang manusia membutuhkan alat bantu untuk membuka pintu, menekan tombol di ATM, membuka pintu lemari pendingin di minimarket.

Tujuan kehadiran alat ini agar tangan manusia tidak langsung menyentuh benda-benda di ruang publik, yang sudah pasti pernah disentuh dan dipegang puluhan orang lain.

Maklum, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), handel pintu, tombol di lift atau ATM, serta pegangan di kendaraan umum adalah media penularan virus.

Siapa yang tahu orang yang memegang benda itu sebelumnya membawa virus, dan si virus pindah ke benda-benda yang disentuh orang tersebut.

Karena itu, untuk mencegah rantai penularan WHO menyarankan agar masyarakat mengurangi menyentuh benda-benda di ruang publik.

Bila harus menyentuhnya, harus segera mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.

Sebuah tindakan protokol kesehatan itu ternyata menggugah kreativitas manusia, sehingga muncullah alat baru ini.

Entah siapa yang menciptakan alat ini pertama kali, yang pasti sekarang alat ini sudah beredar di masyarakat dalam berbagai bentuk.

Ada yang bentuknya sederhana, hanya balok kecil dengan ujung melengkung seperti pengait. Namun tak sedikit yang bentuknya artistik.

Belum ada nama baku untuk alat ini, karena bebas-bebas pembuatnya mau menamainya apa.

Ada yang menyebutnya dengan zero touch tool sesuai fungsinya, tapi ada pula yang memberikan nama cofing, singkatan dari corona finger karena menjadi penerus jari manusia.

Alat ini sudah banyak dijual di toko online, dengan harga mulai dari Rp 12.000 per buah.

Face shield kini banyak dicari masyarakat, sevagai peranti melakoni masa normalitas baru.
Face shield kini banyak dicari masyarakat, sevagai peranti melakoni masa normalitas baru. (Shoppe.com)

2. Face shield (pelindung muka)
Benda ini sebenarnya bukan barang baru, tapi dulu tak banyak orang yang tertarik memilikinya.

Ikuti kami di
504 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved