Pascacovid 19
Virus Corona Tetap Ada Meski Vaksin Covid-19 Sudah Ditemukan
Para pakar epidemiologi mengingatkan bahwa virus corona masih akan ada di Bumi, meski vaksin Covid-19 sudah ditemukan.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
"Masih diamati perkembangan pasien Covid-19 yang sudah sembuh, lalu mengalami infeksi sekunder (terkena untuk kedua kalinya)," katanya.
Dua antibodi
Imunitas dalam tubuh manusia, kata Yani, diproduksi oleh sel limfosit, di mana dalam situasi normala sekitar sepertiga sel darah putih manusia mengandung limfosit
Pada orang dewasa persentasenya 20-40 persen. Sementara pada bayi dan balita rentang persentasenya lebih besar lagi, yakni 20-70 persen (bayi) dan 20-50 persen (balita).
Ketika tubuh terpapar virus, limfosit membentuk dua antibodi, yaitu Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG).
IgM, lanjut Yani, muncul saat manusia mengalami fase akut dari penyakitnya. Sementara IgG muncul dalam fase pemulihan (convalescent) atau sakit yang bekelanjutan (kronik).
Kehadiran IgM ini biasanya sekitar 4-5 hari setelah terpapar virus. Sedangkan IgG membutuhkan waktu yang lebih lama untuk muncul.
"Khusus SARS-CoV-2, dari literasi yang saya baca, IgM Akan muncul setelah 6-7 hari pasca- terpapar virus. Sedangkan IgG mulai muncul di hari ke 10 sampai 14," kata Yani.
Masa tinggal IgM di dalam tubuh, lanjut Yani, juga bervariasi, yakni antara 40-42 hari.
Sementara IgG memiliki waktu lebih lama di dalam tubuh manusia, bisa sampai 49 atau 50 hari.
"Pembentukan Immunoglobulin itu tergantung dari jumlah sel limfosit, dan apakah pasien menderita penyakit immunocompromised (kelainan pada sistem imun) atau tidak," ujar Yani.

Infeksi sekunder
Setelah dua jenis antibodi itu bekerja dengan baik menghadapi virus, sistem pertahanan tubuh terbentuk untuk menghadapi jenis virus yang sama.
Begitu orang tersebut terpapar virus itu lagi, limfosit kembali mengeluarkan antibodi. Hanya saja di infeksi sekunder ini IgG dulu yang muncul untuk melawan penyakit.
Pada kondisi ini kemungkinan yang terjadi ada dua, yakni orang tersebut tidak jatuh sakit karena IgG berhasil mengalahkan penyakit.
Namun, jika IgG keteteran maka IgM datang membantu. Hanya saja, kehadiran IgM dibarengi dengan gejala seperti demam dan orang itu dikategorikan sakit.
"Saat ini masih diamati, apakah mekanisme yang terjadi di kasus pasien Covid-19 yang mengalami infeksi sekunder itu sama dengan yang sudah-sudah," ujar Yani.
Dokter ini juga mengingatkan bahwa ada kondisi lain yang membuat pasien Covid-19 menjadi parah, yakni dia memiliki penyakit comorbid seperti kencing manis, darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Harapan vaksin
Harapan lain manusia adalah ditemukannya vaksin untuk Covid-19, yang bisa membuat tubuh membentuk pertahanan terhadap virus corona yang sekarang.
Tujuan vaksin ini adalah memberikan memori kepada limfosit agar menurunkan pasukan IgM dan IgG. Dengan begitu pertahanan tubuh terbentuk.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!