Kesehatan

Intoleransi Fruktosa Bisa Menyebabkan Gagal Hati dan Ginjal, Waspadalah!

Ketika seseorang memiliki intoleransi terhadap fruktosa, mereka mungkin mengalami kembung, sakit perut, dan diare.

Everyday Health
Ilustrasi semangkuk buah beri berbagai warna. Buah-buahan secara alami mengandung gula. Bagi orang yang menderita intoleransi fruktosa atau gula pada buah dan sayuran harus mengurangi mengonsumsi buah dan sayur. 

Fruktosa adalah gula yang terdapat secara alami pada buah-buahan, sayuran, dan madu.

Ketika seseorang tidak dapat mencerna atau menyerap fruktosa, mereka mengalami intoleransi fruktosa.

Seseorang memiliki intoleransi terhadap fruktosa, maka akan mengalami gejala perut = kembung, sakit perut, dan diare.

Orang dengan intoleransi fruktosa lebih parah disebut intoleransi fruktosa herediter akan mengalami gejala lebih parah.

Jika tidak segera diobati, intoleransi fruktosa herediter dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal hati dan ginjal.

Seseorang dengan malabsorpsi fruktosa dapat mengalami kembung, gas, dan mual.

Ayo Makan Tahu, Penting untuk Mencegah Serangan Jantung dan Perempuan Pramenopause

Jenis intoleransi fruktosa

Ada tiga jenis intoleransi fruktosa.

Malabsorpsi fruktosa

Malabsorpsi fruktosa adalah jenis sensitif makanan yang memengaruhi 40 persen dari masyarakat di belahan bumi barat.

Seperti sensitif makanan lainnya, kombinasi genetika, faktor gaya hidup, paparan fruktosa, dan kesehatan menjadi penyebab malabsorpsi fruktosa.

Orang dengan malabsorpsi fruktosa tidak dapat menyerap atau mencerna fruktosa secara baik.

Akibatnya, fruktosa masuk ke usus besar, menyebabkan gas dan pencernaan menyakitkan.

Beberapa orang dengan malabsorpsi fruktosa memiliki kepekaan terhadap sekelompok makanan yang meliputi oligosakarida yang dapat difermentasi, disakarida, monosakarida, dan poliol (FODMAPs).

FODMAPs mencakup jenis pemanis alami dan buatan.

Klaim Bebas Virus Corona di Korea Utara Disambut Skeptis Jenderal Amerika Serikat

Fruktosuria esensial

Fruktosuria esensial atau defisiensi fruktokinase hati adalah kelainan resesif yang tidak berbahaya dapat dialami seseorang tanpa menyadarinya.

Jika suatu kondisi resesif, berarti seorang anak hanya akan memilikinya jika menerima gen dari kedua orang tua.

Jika mereka menerima gen dari satu salah satu orang tua tetapi tidak dari yang lain, mereka akan menjadi pembawa.

Orang dengan fruktosuria esensial kekurangan enzim hati yang disebut fruktokinase hati yang dapat memecah fruktosa.

Fructosuria esensial tidak berbahaya, dan orang-orang dengan kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan perawatan.

Arkeolog Beberkan Temuan Kamp Konsentrasi Nazi Sylt di Pulau Alderney Inggris

Intoleransi fruktosa herediter

Intoleransi fruktosa herediter adalah tipe intoleransi fruktosa serius. intoleransi fruktosa herediter dapat diobati dan dikelola.

Gangguan itu terjadi ketika seseorang tidak dapat mencerna baik prekursor fruktosa maupun fruktosa seperti gula merah.

Mereka yang memiliki intoleransi fruktosa herediter kurang memiliki aktivitas enzim yang disebut fruktosa-1-fosfat aldolase yang membantu mencerna fruktosa.

Fruktosa kemudian menumpuk di hati dan ginjal, menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi fatal, seperti gagal hati dan ginjal.

Gejala

Gejala yang dialami seseorang tergantung pada jenis intoleransi fruktosa.

Malabsorpsi  fruktosa dapat menyebabkan gas di perut, kembung, diare, dan mual.

Intoleransi fruktosa herediter terjadi saat lahir, yang berarti bahwa sebagian besar bayi akan mengalami gejala ketika mereka mulai makan makanan padat.

Tanpa perawatan atau perubahan gaya hidup, bisa mengancam jiwa.

Gejalanya meliputi tidak suka permen, keterlambatan pertumbuhan, muntah, penyakit kuning, gangguan perkembangan fisik, hiperventilasi, gagal hati atau ginjal.

Bukan Gara-gara Virus Corona Jun So Min Istirahat Selama 2 Minggu dari Running Man

Perawatan dan manajemen

Jenis intoleransi fruktosa juga akan menentukan bagaimana dokter memperlakukan atau merawat pasien.

Orang dengan malabsorpsi fruktosa harus menyimpan makanan dan mengikuti diet fruktosa rendah.

Mengurangi asupan fruktosa biasanya meredakan gejala dalam waktu sekitar 2-6 minggu.

Setelah gejala membaik, seseorang dapat secara bertahap memperkenalkan kembali makanan untuk melihat seberapa banyak fruktosa yang dapat mereka toleransi.

Biasanya, mereka yang mengalami malabsorpsi fruktosa dapat mengonsumsi 10–15 g fruktosa sehari tanpa mengalami gejala.

Sedangkan intoleransi fruktosa herediter tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya. Seseorang harus menghindari mengonsumsi fruktosa.

Diet bebas fruktosa mengharuskan seseorang menghindari semua buah-buahan dan banyak makanan lainnya.

Meski begitu, mereka memerlukan dukungan untuk makan makanan seimbang dan sehat untuk menghindari kekurangan gizi.

Olahraga Ini Selama 12 Menit Bisa Mencerahkan Suasana Hati, Penelitian Membuktikannya

Pantangan makanan

Orang dengan malabsorpsi fruktosa sering menjadi lebih baik dengan makan lebih sedikit fruktosa tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan fruktosa dari makanan.

Namun, orang dengan intoleransi fruktosa herediter harus menghilangkan fruktosa dari makanan mereka.

Untuk melakukan diet, mereka perlu menghindari makanan antara lain sorbitol yang banyak terdapat dalam permen, camilan manis, dan buah.

Selain itu, setiap makanan dan minuman yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, yang mencakup banyak barang olahan, seperti soda dan makanan panggang kemasan.

5 Gejala Kerusakan Hati, Waspadalah jika Salah Satu dari Gejala Ini Ada pada Anda

Diagnosa

Seseorang menduga bahwa mereka memiliki malabsorpsi fruktosa jika mereka mengalami gejala ketika makan makanan mengandung gula.

Dokter akan melakukan tes napas yang dapat mendeteksi kadar hidrogen dalam napas seseorang.

Tingkat hidrogen tinggi dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami kesulitan mencerna fruktosa.

Dokter juga dapat menggunakan diet eliminasi untuk mendiagnosis malabsorpsi.

Diet eliminasi, seseorang menghindari semua makanan mengandung fruktosa dan alergen potensial lainnya dan kemudian memantau hasilnya.

Dokter dapat melakukan dua tes diagnostik untuk menentukan apakah bayi memiliki intoleransi fruktosa herediter.

Tes pertama adalah biopsi hati, yang dapat mengonfirmasi kekurangan aldolase, yang menunjukkan intoleransi fruktosa.

Kedua adalah tes makan, dokter memberikan fruktosa melalui jarum intravena dan kemudian menilai respons tubuh terhadap gula ini.

Metode itu berbahaya, jadi tes DNA adalah pilihan lebih aman.

Tes DNA dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki intoleransi fruktosa, dan lebih aman daripada pengujian tradisional.

Masa Karantina Mandiri Cegah Virus Corona, Apakah Aman Memesan Makanan dari Restoran?

Faktor risiko

Penyebab dan faktor risiko untuk pengembangan malabsorpsi fruktosa tidak diketahui, tetapi tampaknya lebih umum pada anak-anak.

Menurut studi 2011, anak-anak antara usia 1 dan 5 tahun tampaknya memiliki intoleransi lebih tinggi fruktosa daripada mereka yang berusia antara 6 dan 10 tahun.

Untuk intoleransi fruktosa herediter, faktor risiko melibatkan genetika.

Seseorang dapat intoleransi fruktosa herediter dari gen kedua orang tuanya.

Kapan harus ke dokter

Orang tua patut curiga anak memiliki intoleransi fruktosa herediter jika ada riwayat keluarga dengan penyakit tersebut, atau anak tersebut sering sakit atau memiliki pertumbuhan buruk.

Karena kondisi itu dapat mengancam jiwa, penting untuk mencari perawatan segera dari spesialis.

Seseorang harus memberi tahu dokter tentang riwayat penyakit genetik keluarga.

Orang yang berpikir bahwa mereka memiliki malabsorpsi fruktosa atau sensitivitas dapat mengobati gejala di rumah.

Mereka dapat mencoba mengurangi jumlah fruktosa dalam makanan mereka dan memonitor gejalanya.

Jika gejalanya tidak membaik, mereka harus ke dokter spesialis nutrisi, alergi, atau intoleransi makanan. (Medical News Today)

Ikuti kami di
389 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved