Arkeologi
Arkeolog Beberkan Temuan Kamp Konsentrasi Nazi Sylt di Pulau Alderney Inggris
Arkeolog mengungkap informasi baru tentang situs Sylt yang menjadi tempat tentara Nazi melakukan kekejaman terhadap tahanan.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Untuk pertama kalinya sejak kehancurannya pada akhir Perang Dunia II, satu kamp konsentrasi di pulau Alderney diselidiki arkeolog.
Arkeolog mengungkap informasi baru tentang situs Sylt yang menjadi tempat tentara Nazi melakukan kekejaman terhadap tahanan.
Situs Sylt di Alderney terletak di pulau terpencil di Selat Inggris.
Sylt merupakan kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II.
Untuk menemukan situs tersebut, para arkeolog telah memanfaatkan radar penembus tanah untuk memahami strukturnya di tempat yang dikenal sebagai Sylt.
• Misteri Kematian Cleopatra, Bunuh Diri atau Dibunuh?
• Khawatir Kiamat Gara-gara Virus Corona, Pencuri Kembalikan Rudal Batu Romawi Kuno

"Pekerjaan ini telah memberi cahaya baru pada pendudukan Alderney oleh Jerman dan, yang terpenting, pengalaman ribuan pekerja paksa dan budak yang dikirim ke sana," kata Profesor Sturdy Colls dalam pernyataan kepada Antiquity.
"Pendekatan historis, forensik dan arkeologis menawarkan kemungkinan untuk mengungkap bukti baru dan memberikan suara kepada mereka yang menderita dan meninggal di Alderney bertahun-tahun yang lalu."
Di antara penemuan di kamp kematian yang dijalankan oleh SS (Nazi Jerman) adalah satu terowongan dari tempat pemandian tentara Jerman.
Letak terowongan itu di bawah pagar kawat berduri dan villa di luar kamp.
• 9 Penemuan Sumeria Kuno Cikal Bakal Peradaban Modern
• Sejarah Pohon Natal Dimulai dari Simbol Mesir Kuno
Selain itu, tim menemukan barak, dapur, toilet, pemandian, gerbang, dan sisa-sisa pagar pembatas.
Menurut seorang saksi kepada The Daily Mail, situs itu juga merupakan tempat Nazi menunjukkan kebrutalan mereka.
"Di Lager Sylt, kami melihat seorang Rusia, dia digantung, digantung di gerbang utama. Di dadanya ada papan bertuliskan, 'untuk pencuri roti.'"
Menurut dokumentasi para saksi, tawanan lainnya dibiarkan menggantung selama berhari-hari dan dicambuk atau air dingin mengalir sepanjang malam sampai mereka mati.
“Di barakku, ada sekitar seratus lima puluh orang, atau mungkin beberapa lagi. Ada sekitar ini banyak di setiap gubuk, " kata mantan tahanan Sylt, Wilhelm Wernegau, kepada Antiquity.
• 6 Cerita Ular dalam Sejarah dan Mitologi
Lingkungan penuh sesak diperburuk oleh perlakuan kejam.
Wilhelm mengatakan, "Kami memiliki selimut jerami dan sepanjang waktu di Alderney, kutu-kutu sangat mengganggu."
Para peneliti yang dipimpin oleh akademisi Universitas Staffordshire, menggunakan data survei lidar dan geofisika.
Data survei itu digunakan untuk mengungkapkan apa saja yang ada di bawah permukaan di lokasi tersebut.
Para arkeolog menghasilkan peta digital dan mereka tidak melakukan penggalian fisik atau ekskavasi arkeologi di situs Sylt.
Temuan mereka dibandingkan dengan cetak biru historis dari kamp yang selamat dari perang.
• 6 Penemuan Perintis yang Mengubah Sejarah Dunia
Sejarawan percaya kombinasi kondisi sempit, kutu, dan penganiayaan dianggap sebagai penyebab wabah tipus di Sylt.
Di kamp konsentrasi Sylt diperkirakan telah menewaskan hingga 200 tahanan.
Menurut catatan Nazi, jumlah tahanan mencapai 1.000 di Sylt, setidaknya 103 di antaranya meninggal.
Namun, diduga tahanan yang meninggal lebih banyak lagi.
Secara total, menurut Antiquity, setidaknya 700 orang tewas di kamp-kamp kerja dan konsentrasi di Alderney. (Fox News)
Tempat Ini Paling Berbahaya dalam Sejarah Planet Bumi |
![]() |
---|
Medan Perang Kuno Tempat Kemenangan Besar Pertama Jenderal Hannibal Ditemukan di Spanyol |
![]() |
---|
Arkeologi : Kuil Abad Pertengahan Ditemukan di Gua Inggris, Ada Sisa Arang dan Jelaga |
![]() |
---|
Pedang Usia 5.000 Tahun Ditemukan di Biara Venesia |
![]() |
---|
Khawatir Kiamat Gara-gara Virus Corona, Pencuri Kembalikan Rudal Batu Romawi Kuno |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!