Kesehatan Mental
Jangan Biarkan Kemarahan Merusak Kesehatan Mental, Begiti Cara Mengatasinya
Jika amarah dibiarkan dan berlarut-larut, kemarahan itu bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti stres.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Kemarahan yang berulang-ulang terjadi karena rutinitas sehari-hari bisa berakibat fatal.
Misalnya, jalanan macet, mengikuti antrean panjang, dan menghadapi teman kantor yang menyebalkan.
Jika marah terus Anda biarkan dan berlarut-larut bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti stres.
Bahkan, kemarahan bisa membuat Anda menjadi destruktif.
Membiarkan kemarahan terus mendidih atau ledakan amarah bisa melukai hubungan pribadi dan profesional Anda, serta kesejahteraan.
Terus-menerus frustrasi dapat menyebabkan reaksi fisik dan emosional, termasuk seperti tekanan darah tinggi dan kecemasan.
• Setengah Sendok Makan Minyak Zaitun Sehari Meningkatkan Kesehatan Jantung
Namun, Anda bisa belajar mengelola dan menyalurkan kemarahan secara konstruktif.
Penelitian menunjukkan, mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara sehat membuat Anda mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Berikut 11 cara mengurangi kemarahan :
1. Olah pernapasan
Saat hati panas, mudah untuk mengabaikan pernapasan Anda.
Tapi pernapasan dangkal semacam membuat Anda seperti habris berlari atau berkelahi.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah mengambil napas perlahan dan terkontrol yang Anda hirup dari dalam perut, bukan dari dada.
Cara itui memungkinkan tubuh Anda untuk langsung menenangkan diri.
Anda juga bisa duduk nyaman, lalu biarkan leher dan bahu Anda rileks sepenuhnya.
Bernapaslah dalam-dalam melalui hidung Anda, dan perhatikan perut Anda naik. Lalu, buang napas melalui mulut Anda.
Coba lakukan latihan ini 3 kali sehari selama 5 hingga 10 menit atau sesuai kebutuhan.
• Yuyun Wahyuningrum Pembela Hak Asasi Manusia
2. Ucapkan kalimat menghibur
Mengulangi kalimat menenangkan untuk mengekspresikan emosi sulit, termasuk kemarahan dan frustrasi.
Coba ulangi secara perlahan, "Tenang saja," atau "Semuanya akan baik-baik saja."
Anda juga bisa melakukan dengan keras jika mau, tetapi Anda juga bisa mengatakannya pelan-pelan atau di kepala Anda.
Halaman selanjutnya
Gejala Fisik Depresi Bukan Hanya Sakit Kepala, Kenali 5 Tanda Fisik Anda Mengalami Depresi |
![]() |
---|
4 Herbal Membantu Mengurangi Stres selama Masa Isolasi Diri dari Pandemi Virus Corona |
![]() |
---|
8 Cara Menjadi Lebih Baik untuk Diri Sendiri, Berbelas Kasih Bikin Anda Percaya Diri |
![]() |
---|
Atur Napas Anda dan Gunakan Trik-trik Ini untuk Mengatasi Kecemasan |
![]() |
---|
8 Alasan Didukung Sains Anda Harus Mulai Mewarnai Gambar |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!