Untuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) syaratnya tentu saja adalah lulus ujian masuknya.
Saat ini ada tiga jalur penerimaan mahasiswa baru PTN, yakni Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan ujian mandiri masing-masing PTN.
Dari ketiga jalur tersebut yang paling menjadi momok adalah SBMPTN, karena memang saringan masuknya sulit.
Dari dulu waktu namanya masih Sipenmaru, kemudian jadi UMPTN, lalu jadi SPMB, dan sekarang menjadi SBMPTN, momoknya tetap sama.
Yudhistira Adhi Prasetya, seorang pendidik harian Universitas Gajah Mada (UGM), telah membeberkan 5 faktor yang menyebabkan banyak siswa gagal di SBMPTN.
Kini, pria yang juga pembuat soal-soal latihan di Leson.id ini membagikan strategi agar sukses di SBMPTN, dalam arti diterima di PTN.
Yudhis, demikian Yudhistira akrab disapa, menyusunnya menjadi tujuh langkah yang sifatnya berkesinambungan.
Artinya, strategi ini akan bekerja dengan baik bila diikuti dari langkah pertama.
Ini dia 7 langkah strategis agar lulus SBMPTN:
1. Mengerjakan soal UTBK SBMPTN tahun lalu
Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan diri dalam mengerjakan soal-soal SBMPTN.
Selain itu, siswa yang belum tahu bentuk soal-soal SBMPTN bisa mengetahui uyjian yang akan dihadapinya.
“Coba kerjakan soal-soal UTBK SBMPTN tahun lalu. Sumbernya banyak bisa dari internet, buku-buku juga ada, yang bisa kita manfaatkan,” katanya.
2. Mengevaluasi kesiapan diri
Setelah mencoba mengerjakan soal-soal UTBK SBMPTN tahun lalu, siswa harus mengevaluasi kemampuan dirinya.
Caranya tentu saja dengan melihat berapa banyak jawaban yang benar dan salah, sebagai ukuran kompetensi dirinya saat itu untuk mengikuti UTBK SBMPTN.
Dengan evaluasi ini diharapkan muncul motivasi siswa untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Elaborasi materi belajar
Setelah mengetahui kelemahan dan kekurangan dirinya dalam menghadapi UTBK - SBMPTN, siswa bisa mengelaborasi materi pelajaran yang akan dilakukan.
Yudhistira mengatakan, penting sekali bagi siswa untuk belajar dengan tekun dan teliti untuk menghadapi SBMPTN, serta melakukan kupas tuntas materi belajar.
“Jadi belajar secara tekun terhadap materi yang akan diujikan, sehingga belajar yang kita lakukan itu tepat sasaran dengan apa yang kita butuhkan,” ujarnya.
Selain itu, elaborasi ini juga penting bagi siswa untuk memprioritaskan materi pelajaran yang dibutuhkan dalam UTBK SBMPTN.
4. Membuat jadwal belajar
Membuat jadwal belajar bukan sekadar mengalokasikan waktu untuk belajar. Pasalnya, membuat jadwal belajar itu banyak fungsinya.
Pertama, siswa dapat memetakan waktu yang dimilikinya sampai hari UTBK - SBMPTN tersebut.
Kedua, setelah bisa melihat waktu yang dimilikinya, siswa memiliki patokan untuk menyusun program belajar.
Dan yang ketiga, jadwal belajar menjadi pengingat siswa bila dia terlalu asyik satu materi, sehingga mengabaikan materi lainnya.
“Kira-kira untuk belajar sekian bab saya butuh berapa hari atau, berapa jam per harinya. Jadi punya patokan sehingga tidak kebanyakan belajar pada satu materi, sehingga materi lainnya malah keteteran,” kata Yudhistira.
5. Deliberate Practice
Deliberat practice ini bisa diartikan sebagai belajar karena ingin mengetahui lebih dalam, bukan karena ingin mendapat nilai tinggi.
Oleh sebab itu satu materi dipelajari dari hal yang paling dasar, sehingga siswa mengerti pokok permasalahannya.
Menurut Yudhis, deliberate practice ini adalah cara untuk mengerjakan Tes Potensial Skolastik (TPS) di SBMPTN.
Soal-soal di TPS memang ingin menguji kemampuan penalaran logika siswa, sebab hal itu sangat dibutuhkan di jenjang pendidikan tinggi.
"Siswa perlu melakukan latihan atau belajar secara terus menerus dengan cara yang benar. Artinya, tidak hanya terus latihan atau belajar, tetapi juga harus memahami semua materi soal yang dipelajari, paham cara menyelesaikan suatu soal," kata Yudhistira.
6. Melakukan simulasi atau try out
Simulasi bertujuan menguji kemampuan siswa setelah dia belajar dan melakukan latihan.
Apakah belajar yang dilakukannya selama ini sudah tepat, yang dibuktikan dengan hasil simulasi yang bagus.
Selain itu, simulasi juga mempersiapkan siswa menghadapi situasi seperti saat tes sesungguhnya.
“Dalam try out dibuat situasinya seperti ujian sesungguhnya, ada timer-nya dan tes nya menggunakan komputer,” kata Yudhistira.
7. Evaluasi kelemahan
Langkah ketujuh adalah evaluasi siswa dari hasil simulasi atau try out. Apakah siswa sudah siap menghadapi tes, atau masih ada kelemahan yang harus diperbaiki.
"Hal itu bisa dilihat dari kelemahan dalam kecepatan mengerjakan soal, atau kelemahan dari segi penguasaan materi soal. Dengan demikian, siswa dapat lebih siap menghadapi ujian yang sesungguhnya," kata Yudhis.
Dia menambahkan, tujuh langkah strategis tersebut akan semakin efektif bila dilakukan secara berulang-ulang.
“Lakukanlah hal itu sesering mungkin. Kalau sudah kelas 12 coba kurangi bermainnya, jadi sudah harus memikirkan masa depan agar tidak menyesal belakangan,” katanya.
Yudhis juga menyarankan, mempersiapkan SBMPTN dari jauh-jauh hari sehingga siswa bisa membangi waktu antara belajar dan relaksasi.
"Relaksasi itu juga penting agar kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat. Belajar terus membuat tubuh dan pikiran lelah. Jangan sampai begitu hari H malah sakit," tandas Yudhis.
Sebagai informasi, pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 akan dilaksanakan pada 5-12 Juli 2020 dan pengumuman hasilnya pada 25 Juli 2020. (Dipa Mohammad)
• 5 Penyebab Siswa Gagal dalam Tes SBMPTN
• Pendaftaran UTBK-SBMPTN Masih Terbuka Sampai 20 Juni 2020 pukul 22.00 WIB
• Masyati Julia, Kepala Dinas Pendidikan yang Jago Masak
Halaman selanjutnya