'Tidak ada satu orang yang terinfeksi,' klaim resmi dari Korea Utara, tetapi jenderal Amerika Serikat di Korea Selatan mengatakan itu "tidak mungkin."
Korea Utara tetap menyatakan bahwa negaranya bebas dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Pernyataan itu dilontarkan oleh seorang pejabat kesehatan senior di Pyongyang, Korea Utara.
Namun banyak pihak yang skeptis alias ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut.
Alasannya, hingga saat ini kasus infeksi virus corona sudah mencapai satu juta di seluruh dunia.
• Bukan Gara-gara Virus Corona Jun So Min Istirahat Selama 2 Minggu dari Running Man
Korea Utara yang memiliki persenjataan nuklir memang sudah mengisolasi diri dengan menutup perbatasannya.
Karantina wilayah di Korea utara juga telah dilakukan setelah virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya, China pada awal 2020.
Setelah itu, Korea Utara memberlakukan tindakan pengamanan ketat.
Pak Myong Su, direktur markas besar darurat anti-epidemi darurat Korea Utara menegaskan bahwa upaya itu telah sepenuhnya berhasil melakukan pencegahan virus corona.
"Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona baru di negara kami," kata Pak kepada AFP.
"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami," ucapnya.
• Masa Karantina Mandiri Cegah Virus Corona, Apakah Aman Memesan Makanan dari Restoran?
Selain itu, kata Pak, pihaknya telah mendisinfektan semua barang, serta menutup perbatasan, dan memblokir jalur laut dan udara.
Semantara itu, hampir setiap negara lain di dunia telah melaporkan kasus virus corona.
Selain China, Korea Selatan juga menjadi satu negara yang mengalami awal pandemi virus corona terburuk.
Saat ini sudah lebih dari satu juta kasus virus corona atau Covid-19 dikonfirmasi secara global.
Menurut AFP, tercatat kasus infeksi virus corona terjadi di 188 negara dan jumlah pasiennya melebihi satu juta, termasuk 51.718 kematian, Kamis (2/4/2020).
Angka kasus virus corona itu berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
• Ketika Pusat Perbelanjaan Tutup Lebih Cepat, Butik Fesyen Lakukan Inovasi Kalahkan Virus Corona
Para ahli telah memeringatkan bahwa Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem perawatan kesehatan lemah.
Pyongyang pun dituding menutupi pandemi virus corona.
Komandan militer Amerika Serikat di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, mengatakan bahwa pernyataan Pyongyang tidak ada kasus virus corona "tidak benar."
"Saya bisa beri tahu Anda, itu klaim mustahil berdasarkan semua intel yang telah kita lihat," kata Abrams kepada VOA News.
Menurut Abrams, militer Korea Utara dikunci selama 30 hari pada Februari dan awal Maret karena wabah virus corona.
"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka dan dalam formasi mereka melakukan persis apa yang dilakukan orang lain yaitu menghentikan penyebaran," katanya.
• Minuman Segar Meningkatkan Daya Tahan Tubuh secara Alami dan Cegah Virus Corona
Sebelumnya, Donald Trump mengirim surat ke Korea Utara yang menyebutkan, Korea Utara akan mengalami 'sesuatu' .
Donald Trump juga menawarkan kerja sama dalam anti-epidemi kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Choi Jung-hun, mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada tahun 2012, mengatakan kepada AFP tentang kemungkinan keadaan Korea Utara saat ini.
"Saya mendengar ada banyak kematian di Korea Utara, tetapi pihak berwenang tidak mengatakan bahwa itu disebabkan oleh virus corona."
Sebagai bagian dari upaya anti-virus corona, Pyongyang telah menempatkan ribuan rakyat dan ratusan orang asing - termasuk diplomat untuk dikarantina.
Negara pecahan Korea Selatan itu juga melakukan penyemprotan disinfektan, serta menganjurkan warganya untuk menjaga kesehatan.
• Trik Mencegah Berat Badan Naik saat Gim Ditutup Akibat Pandemi Virus Corona
Sedangkan ada satu foto di Korea Utara yang dipublikasikan menunjukkan penggunaan masker wajah pada tentara Korea Utara, kecuali Kim Jong-un.
Padahal, selama beberapa minggu mereka bersama pemimpin Korea Utara ketika mengawasi latihan yang mengenakan penutup hitam.
Tetapai baru-baru ini, para pembantunya tidak mengenakan masker.
Meskipun begitu, kata Choi, hal itu bukan berarti Korea Utara telah berhasil melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona secara meluas.
Dikabarkan Pyongyang yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program-program rudal nuklir dan balistiknya juga meminta bantuan terkait virus corona.
Pada Februari 2020, kementerian luar negeri Rusia mengatakan telah menyediakan 1.500 alat tes diagnostik atas permintaan Korea Utara karena risiko berkelanjutan virus corona baru.
Selain itu, PBB telah memberikan pengecualian sanksi kepada kelompok-kelompok bantuan termasuk dokter dan Unicef untuk kit diagnostik, masker wajah, peralatan pelindung dan desinfektan. (The Guardian)
Halaman selanjutnya