Virus Corona

Klaim Bebas Virus Corona di Korea Utara Disambut Skeptis Jenderal Amerika Serikat

Tidak ada satu orang yang terinfeksi, klaim resmi dari Korea Utara, tetapi jenderal Amerika Serikat di Korea Selatan mengatakan itu "tidak mungkin."

The Guardian
Pengawal yang berdiri di belakang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengenakan masker. 

"Saya bisa beri tahu Anda, itu klaim mustahil berdasarkan semua intel yang telah kita lihat," kata Abrams kepada VOA News.

Menurut Abrams, militer Korea Utara dikunci selama 30 hari pada Februari dan awal Maret karena wabah virus corona.

"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka dan dalam formasi mereka melakukan persis apa yang dilakukan orang lain yaitu menghentikan penyebaran," katanya.

Minuman Segar Meningkatkan Daya Tahan Tubuh secara Alami dan Cegah Virus Corona

Sebelumnya, Donald Trump mengirim surat ke Korea Utara yang menyebutkan, Korea Utara akan mengalami 'sesuatu' .

Donald Trump juga menawarkan kerja sama dalam anti-epidemi kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Choi Jung-hun, mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada tahun 2012, mengatakan kepada AFP tentang kemungkinan keadaan Korea Utara saat ini.

"Saya mendengar ada banyak kematian di Korea Utara, tetapi pihak berwenang tidak mengatakan bahwa itu disebabkan oleh virus corona."

Sebagai bagian dari upaya anti-virus corona, Pyongyang telah menempatkan ribuan rakyat dan ratusan orang asing - termasuk diplomat untuk dikarantina.

Negara pecahan Korea Selatan itu juga melakukan penyemprotan disinfektan, serta menganjurkan warganya untuk menjaga kesehatan.

Trik Mencegah Berat Badan Naik saat Gim Ditutup Akibat Pandemi Virus Corona

Sedangkan ada satu foto di Korea Utara yang dipublikasikan menunjukkan penggunaan masker wajah pada tentara Korea Utara, kecuali Kim Jong-un.

Padahal, selama beberapa minggu mereka bersama pemimpin Korea Utara ketika mengawasi latihan yang mengenakan penutup hitam.

Tetapai baru-baru ini, para pembantunya tidak mengenakan masker.

Meskipun begitu, kata Choi, hal itu bukan berarti Korea Utara telah berhasil melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona secara meluas.

Dikabarkan Pyongyang  yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program-program rudal nuklir dan balistiknya juga meminta bantuan terkait virus corona.

Pada Februari 2020, kementerian luar negeri Rusia mengatakan telah menyediakan 1.500 alat tes diagnostik atas permintaan Korea Utara karena risiko berkelanjutan virus corona baru.

Selain itu, PBB telah memberikan pengecualian sanksi kepada kelompok-kelompok bantuan termasuk dokter dan Unicef ​​untuk kit diagnostik, masker wajah, peralatan pelindung dan desinfektan. (The Guardian)

 

 

Ikuti kami di
387 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved