Virus Corona

Jangan Mager Ketika Melakukan Isolasi Mandiri, Ini Aktivitas yang Baik Dilakukan Selama Isolasi

Orang tanpa gejala harus melakukan isolasi mandiri agar tak menulari orang lain. Inilah daftar kegiatan yang bisa dilakukan saat isolasi mandiri.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Cottonbro
Ilustrasi Covid-19 dan isolasi mandiri. 

WARTA KOTA -- Tak semua pengidap Covid-19 menunjukkan gejala dirinya tertular virus corona 2.

Bahkan kebanyak Orang Tanpa Gejala (OTG) ini baru menyadari positif terinfeksi virus corona 2 setelah melakukan rapid test lalu dilanjutkan swab test.

Tindakan yang kemudian harus dilakukan adalah mengisolasi diri sendiri.

Ilustrasi seorang perempuan sedang melakukan karantina mandiri di rumah
Ilustrasi seorang perempuan sedang melakukan karantina mandiri di rumah (The New York Times)

Menulari

Walaupun para OTG ini tidak mengalami gejala-gejala Covid-19, seperti demam, sesak napas, batuk, namun dia tetap bisa menulari siapapun. Karena itulah OTG wajib melakukan isolasi mandiri.

Selama masa isolasi mandiri, para OTG harus minum vitamin, olahraga, dan beraktivitas seperti biasa.

Biasanya, pada hari ke 5 dilakukan tes usap kembali untuk melihat perkembangan kondisi.

Bila hasilnya negatif, maka si OTG bisa keluar dari karantina. Namun jika masih positif, maka dia melanjutkan masa karantina hingga hasil tes negatif.

Risiko profesi

Salah satu tenaga kesehatan yang belum lama ini mengalami positif Covid-19, dr Bobby Tanamas, menceritakan pengalamanya menjadi OTG.

Sebagai tenaga medis yang berhadapan dengan pasien Covid 19, terinfeksi virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok ini dianggap dr Bobby sebagai risiko profesi.

Kendati menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3 sekalipun, salah melepas APD, kelelahan, dan human error membuat tertular Covid 19 tinggal tunggu waktu.

Terlebih hari ke hari jumlah pasien Covid-19 semakin banyak, yang artinya paparannya jadi semakin banyak juga.

“Dengan pertambahan pasien 1.000 per hari, tenaga medis hanya tunggu waktu untuk kena. Memang sudah risiko pekerjaan, terima dengan ikhlas. Sudah mempersiapkan kalau kena gimana, kalau enggak sadar gimana sudah dipersiapkan. Tapi saya tidak mempersiakan kalau dibagi-dibagi dengan orang lain, apalagi orang yang kita cintai. Karena kita tidak pernah tahu ketika mengenai orang lain, apakah gejala yang ditimbulkan hanya OTG, atau mengalami sesak yang parah,” ujar dr Bobby saat live IG di radio Elshinta, Jumat (11/9/2020).

Berjemur dan berolahraga

Saat melakukan isolasi mandiri, protokol kesehatan tetap dilakukannya. Seperti jemur di pagi hari selama 15-20 menit, lari pagi mulai pukul 05.30 selama 30 menit.

Selain itu mengonsumsi anti-virus, vitamin C, vitamin D untuk meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi makanan seimbang dan protein.

Karena protein yang mengandung asam amino berguna untuk pembentukan imunitas tubuh.
Protein bisa berasal dari hewani dan nabati, seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan.

Pada sore hari dia juga melakukan olahraga, dan melakukan pekerjaan bila memungkinkan.
“Selama isolasi harus tetap bisa produktif,” katanya.

Tetap berolahraga dan berjemur saat melakukan isolasi mandiri.
Tetap berolahraga dan berjemur saat melakukan isolasi mandiri. (Pexels.com/Cottonbro)

Virus corona itu nyata

Ikuti kami di
633 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved