Bentuk-bentuk olahraga baru terus bermunculan. Begitu juga instruktur-instruktur menampilkan gerakan-gerakan tren di pusat kebugaran.
Penelitian baru yang bertentangan dengan semua latihan sebelumnya juga dirilis setiap kali Anda berpikir telah memahami banyak hal.
Dasarnya memang tetap sama, tapi Anda harus memiliki informasi tentang fakta-fakta sebelum melakukan latihan kebugaran.
Berikut 7 mitos terbesar dalam kebugaran:
1. Rasa sakit pertanda latihan baik
Ada sesuatu yang secara masokistik memuaskan ketika kaki Anda pincang saat menuruni tangga pada pagi hari setelah latihan kaki.
Kaki yang sakit sebagai pertanda nyeri otot. Bahkan, rasa nyeri bisa disebabkan karena robekan mikro pada otot.
Cedera otot muncul ketika Anda melakukan gerakan tidak terbiasa.
Ketika Anda dengan sengaja memperlambat bagian 'eksentrik' (atau pemanjangan otot) dari gerakan apa pun yang Anda lakukan.
Misalnya, melakukan (seperti sedikit jongkok ke bawah) atau hanya melakukan sejumlah repetisi gerakan.
Sebaliknya, Anda dapat menghilangkan rasa sakit hampir seluruhnya dengan menjaga repetisi rendah, atau melakukan gerakan tidak memiliki eksentrik.
Seperti gerakan lemparan dan dorongan.
• Penelitian Membuktikan, Olahraga 2,5 Jam Cara Tepat Mengatasi Kecemasan dan Depresi
2. Angkat berat akan membuat badan besar
Ada dua cara utama untuk menjadi lebih kuat: meningkatkan ukuran serat otot individu dan latihan lebih banyak.
Untuk memiliki badan lebih besar membutuhkan pelatihan spesifik dan terarah, termasuk banyak volume dan kalori, serta protein ekstra.
Badan besar hampir tidak pernah terjadi secara kebetulan.
• 10 Tips Mencegah Kulit Wajah Berjerawat setelah Olahraga
3. Ukuran berat badan tidak ada gunanya
Ahli kebugaran modern telah memopulerkan, berat badan bukanlah ukuran kemajuan sebenarnya.
Alasannya, fluktuasi jumlah air tertahan dapat menyebabkan perubahan jumlah berat badan hari ke hari.
Menggerakkan otot dapat menyebabkan angka berat badan naik saat Anda membuat kemajuan ke arah benar.
Hal itu tidak berarti Anda harus membuang berat badan sepenuhnya.
"Ya, Anda harus memahami bahwa fluktuasi jangka pendek tidak terhindarkan dan tidak mewakili perubahan lemak tubuh," kata Emma Storey-Gordon, pelatih/pemilik ESG Fitness.
"Tapi, seiring waktu, perubahan ukuran berat badan merupakan prediksi dari lemak tubuh.
Bahkan jika Anda juga membangun otot, Anda bisa kehilangan lemak jauh lebih cepat daripada membangun otot.
Jangan terlalu berlebihan pada ukuran berat badan, tetapi ini dapat menunjukkan apakah Anda bergerak ke arah benar.
• Efek Olahraga terhadap Kemampuan Otak dan Daya Ingat Setara Kopi
4. Olahraga buruk bagi lutut Anda
Squat yang dilakukan dengan benar akan memperkuat otot-otot di sekitar sendi lutut Anda.
Melindungi Anda dari cedera serta membuat Anda sedikit lebih mampu untuk naik tangga.
Studi 20 tahun yang dilakukan oleh Stanford University menemukan bahwa pelari konsisten (usia 70-an pada saat periode penelitian berakhir) menunjukkan insiden artritis lebih rendah daripada non-pelari.
Hal itu menunjukkan bahwa pelari memiliki risiko cedera otot lebih rendah atau terkena osteoarthritis dan penggantian pinggul.
Artinya, olahraga lari tidak seburuk yang Anda bayangkan.
• Pria Rajin Olahraga Lindungi Tubuh dari Serangan Kanker Prostat
5. Anda dapat 'mengurangi lemak'
Mitos menyatakan bahwa Anda menargetkan lemak di sekitar perut Anda dengan melakukan ratusan situp.
Mitos itu sebagian besar telah dihilangkan oleh keberadaan internet dan masalah hormonal.
Hormon stres kortisol menyebabkan penumpukan lemak di perut dan kurang tidur.
"Yang benar adalah, kita semua memiliki area lemak keras kepala yang tampaknya paling lama untuk menjadi ramping," kata Storey-Gordon.
Ada berbagai alasan yakni hormon dan seks. Keduanya berperan tidak dapat dengan mudah diubah.
Jadi, Anda tidak dapat benar-benar memilih bagaimana Anda bisa menghilangkan lemak.
Tapi jangan menyerah. Area lemak keras kepala akan menjadi lebih ramping di samping yang lainnya. Kesabaran adalah kuncinya.
• 11 Rahasia Wanita Berhasil Olahraga Setiap Hari
6. Kurang istirahat berarti Anda bekerja lebih keras
Menurut pelatih olahraga George Anderson, bagi kebanyakan orang - terutama pemula - periode pemulihan antara set atau interval memungkinkan untuk intensitas lebih tinggi.
Selain itu, gerakan berkualitas lebih baik, risiko cedera lebih rendah dan stimulus pelatihan lebih besar cenderung mengarah pada hasil yang unggul.
Jika memaksakan diri selama satu jam berturut-turut, Anda akan dipaksa untuk mengangkat beban lebih rendah.
Kemudian, menjadi lebih lambat dan umumnya bekerja lebih sedikit daripada yang mungkin Anda lakukan dengan downtime yang strategis.
Untuk menghilangkan lemak, waktu 60 detik antara set adalah ideal.
Tetapi untuk kekuatan Anda mungkin menghabiskan lima menit mempersiapkan upaya ultra-intens.
• Stres Bikin Uban Tambah Banyak, Cek Fakta dari Peneliti Ini
7. Mesin tidak ada gunanya (atau berbahaya)
Menggunakan mesin untuk melatih adalah paling tidak efisien, paling berbahaya.
Menurut teori, mesin memaksa tubuh Anda ke dalam pola gerakan canggung dan berlebihan.
Mesin mengurangi input dari otot-otot stabilizer penting dan menghentikan Anda bergerak secara alami.
Tetapi tidak setiap mesin adalah musuh.
Apakah Anda seorang pemula yang miskin waktu, bebas teknik, atau pengangkat yang lebih maju, alat berat dapat melibatkan lebih sedikit pengaturan.
"Memungkinkan lebih banyak pekerjaan, dan memberikan stimulus tambahan untuk kelompok otot yang terisolasi,” kata pelatih Dan Osman. (The Guardian)
Halaman selanjutnya