Inilah Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Mencegah Anak Kecanduan Gawai
Mencegah anak kecanduan gawai membutuhkan peran aktif orangtua, karena anak mencontoh orangtua.
Sementara authoritative adalah pola asuh yang mengedepankan rasa percaya kepada anak, agar anak-anak menjadi percaya diri dan dapat diandalkan.
Permissive adalah pola asuh yang melimpahi anak dengan kasih sayang, namun kurang memberikan batasan perilaku dan aturan sebagai orangtua.
Sedangkan uninvolved adalah pola asuh yang tidak peduli akan kebutuhan dasar anak serta keinginannya.
Menurut dr Enjeline, pola asuh authoritative yang paling baik di antara keempat pola asuh tersebut.
Pasalnya, terjadi hubungan timbal balik antara anak dan orangtua.
Dalam pola asuh ini anak dapat beropini dan mengeluarkan pendapatnya lewat diskusi dan negosiasi.
Kegiatan diskusi ini sangat baik dalam sebuah keluarga, yakni antara ayah dan ibu dengan anak, atau di antara anak-anak.
"Jadi dalam negosiasi itu tidak bisa satu anak mendapat satu aturan, lalu kakaknya beda lagi. Semua aturan yang ada di rumah itu berlaku untuk semua anggota keluarganya,” ujarnya.
Kesepakatan
Di sisi lain, dr Enjeline juga menganjurkan untuk melakukan kesepakatan tertulis mengenai penggunaan internet, antara orangtua dan anak, terutama bagi yang beranjak remaja.
Tujuannya agar anak tersebut dapat mengurangi penggunaan gawai, serta bisa belajar untuk bertanggung jawab atas kesepakatan yang ditulis dan ditandatangani.
"Pada intinya kita ingin menemukan suatu keseimbangan, baik positif maupun negatif dari keseimbangan gawai," katanya.
"Memang titik tengahnya adalah kita harus tahu banyak informasi, kita harus tahu dulu untuk menemukan titik tengahnya seperti apa. Negosiasi dan diskusi itu merupakan hal yang penting dalam menanggulanginya,” tandas dr Enjeline. (Ign Agung Nugroho).
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!