Jangan Hanya Jadi Penonton, Manfaatkan Gawai untuk Menjadi Videografer

WARTA KOTA -- Peluang di sektor industri kreatif, khususnya dalam dunia video digital, sangat terbuka luas di masa depan.

Karena itu anak muda, khususnya mahasiswa, jangan sampai hanya menjadi penonton, tetap bergerak untuk meraih peluang itu.

Hal itu disampaikan Diki Umbara, Eksekutif Producer MNC Group, saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk "Creative Video Digital" baru-baru ini.

Webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi (prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) tersebut, ini melihat adanya perkembangan teknologi yang pesat, khususnya yang berdampak kepada videogafi.

"Era saat ini semua kebutuhan dapat terpenuhi dalam satu genggaman. Gawai yang dapat melengkapi semua kebutuhan dalam menjalani aktivitas keseharian pemiliknya," kata Diki.

Dimudahkan

Seiring perkembangan teknologi gawai atau gadget, menjadi videografer profesional menjadi dimudahkan.

Pasalnya, gawai zaman sekarang sudah mengusung kecanggihan teknologi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media perekam video, editing video, dan publikasi video.

Oleh sebab, iapun berpesan agar mahasiswa tidak hanya terjebak sebagai konsumen, atas konten-konten yang telah tersedia saat ini.

Diki memberi contoh peluang di bidang ini, yaitu banyaknya industri mikro dan menengah yang sedang tumbuh sangat membutuhkan sumber daya untuk memproduksi video dan dokumenter.

"Hal ini ditujukan untuk kegiatan promosi dan sosialisai kepada masyarakat luas, atas karya yang dipasarkan," ujar Diki, yang dikenal sebagai penulis yang berfokus pada dunia videografi, asesor, dan juga juri pada festival film pendek.

Bermanfaat

Saran dari Diki itu disambut gembira oleh Ivan Rianto, salah satu peserta webinar tersebut.

Katanya, kegiatan webinar ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa agar bisa memahami bagaimana perspektif praktisi videografi.

“Acara ini mengajarkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan, melalui pemanfaatan perangkat digital sebagai media produksi video dengan kualitas yang baik, dan tidak kalah dengan hasil video yang diambil dengan alat perekam video konvensional,” kata mahasiswa UBSI semester tiga. (Ign Agung Nugroho)