Wabah Covid 19
Metode Tes Covid-19 Baru di Inggris Menggunakan Sampel Ludah dan Efektivitas Mencapai 99 Persen
Perusahaan Oxford Nanopore di Inggris menemukan metode diagnosa Covid-19 yang lebih efektif, untuk menemukan pasien OTG.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA -- Salah satu masalah dalam penanganan Covid-19 ini adalah mendeteksi pasien Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala.
Pasalnya, pasien kategori ini, yang disebut orang tanpa gejala (OTG), dianggap sebagai sumber meluasnya penyakit ini.
Bisa jadi penyebabnya adalah mereka merasa sehat, sehingga cenderung lalai melakukan protokol kesehatan.
Masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh dunia termasuk Inggris. Karena itu para ahli di sana berusaha membuat sebuah alat yang bisa mendiagnosa OTG dengan lebih akurat.
Menteri Kesehatan Inggris, James Bethel, sebagaimana diwartakan Mirror, mengatakan bahwa memperbaiki tes Covid-19 untuk para OTG adalah kunci dalam perang melawan Covid-19.
Lebih sensitif dan tegas
Upaya itu tampaknya menunjukkan hasil menjanjikan, dengan penemuan alat tes Covid-19 bermerek LamPORE.
Alat tes karya para ahli di Oxford Nanopore Technologies itu menunjukkan efektivitas yang baik dalam mendeteksi SARS-CoV-2 di kalangan OTG.
Hasil dari uji coba skala besar memperlihatkan sensitivitas (sensitivity) Lampore sampai 99,57 persen, sementara ketegasannya (specificity) mencapai 99,4 persen.
Sensitivitas dan ketegasan adalah standar pengukuran untuk sebuah metode pengujian penyakit, untuk menentukan seseorang mengidap penyakit atau tidak.
Sensitivitas adalah kemampuan alat tes itu menemukan kuman penyakit dan kuantitasnya, sehingga seseorang bisa dinyatakan positif.
Semakin tinggi tingkat sensitivitasnya berarti semakin kecil kemungkinan hasil negatif yang salah dari pemeriksaan ini. Artinya semakin sedikit orang sakit yang dinyatakan sehat.
Sementara ketegasan adalah kemampuan untuk menentukan seseorang tidak mengidap penyakit.
Semakin tinggi tingkat ketegasannya maka semakin kecil kemungkinan hasil positif yang salah dari tes ini. Artinya semakin sedikit orang sehat yang dinyatakan sakit.
Sampel ludah
Tes LamPORE ini memakai dua metode untuk mengambil sampel, yakni usap (swab) di hidung dan tenggorokan dan ludah. Dari kedua metode itu, ludah merupakan sampel yang lebih efektif.
Hal itu merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang trauma dengan metode usap, yang digunakan oleh tes PCR (polymerase chain reaction) dan rapid antigen.
Dalam uji coba, tes LamPORE ini menunjukkan efektivitas sampai 100 persen kepada subjek pasien Covid-19 yang memiliki gejala.
Sementara untuk pasien tanpa gejala, efektivitasnya 99 persen dengan sampel diambil menggunakan metode usap dan ludah.
Bukan hanya virus corona 2 yang terdeteksi melalui tes LamPORE ini, sebab alat ini juga mengenali virus flu lainnya di tubuh subjek.
Halaman selanjutnya
...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!