Wabah Covid 19
Inilah Perbandingan Rapid Test Antigen dengan Rapid Test Antibodi
Mengapa uji rapid antigen kini menjadi persyaratan untuk bepergian pada akhir tahun 2020? Inilah penyebabnya.
WARTA KOTA -- Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengubah jenis dokumen surat keterangan sehat, sebagai syarat bepergian pada akhir tahun 2020.
Kini setiap daerah di Indonesia mewajibkan pendatang memiliki surat keterangan sehat, berupa hasil negatif dari uji rapid antigen.
Persyaratan ini berlaku selama 18 hari, mulai 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.
Teknik pemeriksaan ini menggantikan uji rapid, yang selama ini dianggap sudah cukup akurat untuk menakar kondisi kesehatan seseorang di masa pandemi Covid-19.
Penetapan uji rapid antigen ini bukan tanpa alasan. Dengan terus meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di kota besar dan destinasi wisata, Pemerintah membutuhkan sebuah teknik pemeriksaan SARS-CoV-2 yang lebih akurat.
Sebenarnya, apa sih uji rapid antigen itu, dan perbedaannya dengan uji rapid biasa?
Tujuan deteksi
Tim Koordinator Relawan Covid-19, dr Muhammad Fajri Adda’i menjelaskan bahwa rapid test antigen berbeda dengan rapid test biasa, atau sebenarnya bernama lengkap rapid test antibodi.
Rapid test biasa adalah pemeriksaan antibodi untuk melihat kekebalan seseorang. Kehadiran antibodi merupakan tanda kekebalan, yang muncul belakangan setelah terinfeksi virus.
“Kalau antibodi untuk melihat virus secara tidak langsung, jadi kekebalan saja yang terdeteksi. Misal, kuman masuk kan kekebalan muncul. Tapi munculnya lama, butuh waktu 8-10 hari baru muncul,” kata dr Fajri.
Sementara rapid test antigen adalah metode pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kuman atau virus dalam tubuh. Hanya saja pemeriksaan ini masih belum secara total.
“Kalau antigen melihat kumannya langsung, tapi bagian terkecilnya saja. Misalnya kalau corona kan bertanduk-tanduk, ya tanduknya saja yang terlihat. Kalau orang kakinya doang yang kelihatan,” kata dr Fajri menjelaskan.
Pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel juga berbeda. Teknik rapid test antibodi menggunakan sampel darah, yang diambil dengan mencoblos ujung jari orang yang diperiksa.
Sementara rapid test antigen mengambil sampel dari saluran pernapasan, dengan cara menyeka lubang hidung dan tenggorokan.
“Rapid test antibodi melihat antibodi yang ada di darah, makanya yang diambil tes darah. Bisa di tangan, vena, atau di ujung jari,” ucap Fajri.
“Kalau rapid test antigen kayak orang ngambil PCR, di saluran pernapasan di hidung dan mulut,” lanjutnya.
Akurasi
Apabila dibandingkan akurasinya, menurut dr Fajri rapid test antigen sudah pasti lebih akurat.
“Karena rapid test antibodi muncul belakangan (kekebalan). Sementara rapid test antigen bisa mendeteksi virus setelah seseorang, misal lima hari, setelah terinfeksi, atau seminggu setelah terinfeksi,” kata Fajri.
Halaman selanjutnya
...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!