Wabah Covid 19

Harga Materi PCR Mahal Penyebab Harga Tes PCR Menjadi Tinggi

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi mengungkapkan penyebab harga tes PCR menjadi mahal.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Angga Baghya N
Kantor Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, melakukan tes PCR atau swab test padaSelasa (28/7/2020). Tes dilakukan setelah salah satu ASN dinyatakan positif. 

WARTA KOTA -- Kementerian Kesehatan telah menetapkan batas tertinggi harga tes polymerase chain reaction, atau PCR, sebesar Rp 900.000.

Harga tersebut sudah termasuk biaya atas jasa layanan petugas medis, jasa layanan dokter, ekstraksi, dan pengambilan sampel.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, dr Eko S Nugroho, mengapresiasi upaya Pemerintah dalah penhaturan harga tersebut.

Menurut dr Eko, pemerintah pusat mulai menyadari bahwa mahalnya harga tes PCR, atau biasa dikenal sebagai tes swab, merupakan dampak dari tingginya modal pembelian alat kesehatan.

"Alhamdulillaah, berarti Pemerintah akan semakin paham. Justru komponen terbesarnya adalah dari mahalnya modal pembelian alat kesehatannya. Boleh jadi mahalnya modal ini disebabkan dari pajak yang dikenakan," kata Eko saat dikonfirmasi, Sabtu (3/10/2020).

Masih bisa ditekan

Eko malah berharap bahwa harga tes swab seharusnya bisa ditekan lagi, hingga ke harga Rp 700.000 paling tinggi, seperti di negara lain yang katanya jauh lebih murah dari Indonesia.

"Saya kira malah Pemerintah akan menerapkan tarif seperti negara tetangga, yang masih lebih murah. Yaitu di kisaran Rp 500.000 - Rp 700.000," tuturnya.

Eko mengatakan, modal untuk membeli alat-alat kesehatan di Indonesia cukup besar dibanding negara lain, meski alat yang digunakan sama.

Hal itu sedikit banyak mempengaruhi harga ke publik, seperti harga tes swab selama ini.

"Ternyata belum sanggup (Rp 500.000-Rp 700.000). Mungkin pemerintah sadar biaya modal di negara kita lebih mahal dibanding negara tetangga. Padahal alatnya sama," ujar Eko.

Semakin mahal semakin cepat

Selama ini, harga tes swab mandiri di rumah sakit swasta di kisaran Rp 2 juta- Rp 4 juta.

Namun Eko menampik bahwa semakin mahal harganya, semakin cepat hasil tes swab diterima pasien.

"Enggak ada dalam komponen penetapan tarif soal durasi waktu. Menjadi lebih lama keluar hasilnya karena tingginya permintaan, yang tidak sebanding dengan kapasitas daya tampung pemeriksaannya," katanya.

ARSSI Kota Bekasi mendukung penuh upaya pemerintah untuk menurunkan harga tes swab mandiri, guna memperbanyak deteksi Covid-19.

"Ya kami mendukung dan kami mendorong pemerintah untuk segera fokus menyediakan tes PCR-nya sehingga dapat melakukan pemeriksaan secara massive dalam waktu dekat di setiap wilayah indonesia," katanya.

Kemenkes mengungkapkan alasan ditetapkannya batas atas harga tes swab, yakni instruksi Presiden yang menginginkan peningkatan tes swab di masyarakat, yang animonya cukup tinggi.

Namun harganya yang bervariasi dan relatif tinggi menyebabkan banyak kalangan mendorong pemerintah untuk menetapkan harga acuan.

Ikuti kami di
667 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved