Wabah Covid 19

Lima Informasi Covid-19 yang Ternyata Salah Kaprah

Lima salah kaprah soal Covid-19 di Amerika Serikat. Jangan-jangan ini juga yang terjadi di Indonesia.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Medical News Today
Ilustrasi virus ada di sekitar manusia dan dapat menyebabkan beragam penyakit. 

Karena itu, meski kita tak melakukan kontak langsung dengan pasien tetap ada risiko tertular.

"Karena itu pakai masker, jangan melakukan kontak langsung, jangan berkerumun," kata Dr Fauci.

Ahli penyakit menular itu juga menyatakan bahwa luar ruang (outdoor) lebih baik dari dalam ruangan (indoor), karena sirkulasi udaranya lebih baik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 80 persen kasus berasal dari situasi kerumunan di dalam ruangan, seperti bar, restoran, pabrik, penjara, kegiatan keagamaan, dan resepsi pernikahan.

4. Covid-19 hanya seperti flu

Donald Trump bersikeras bahwa Covid-19 hanya seperti flu biasa.

Namun ternyata Covid-19 memiliki perbedaan dari flu biasa, meski pun gejalanya sama.

Perbedaan itu ialah fatality ratio Covid-19 lebih tinggi dari flu.

Fatality ratio adalah rasio pasien meninggal dengan jumlah total pasien.

Fatality ratio Covid-19 adalah 0,5 persen untuk kelompok usia 50-69 tahun; dan 5,4 persen untuk kelompok usia 70 tahun ke atas.

Sedangkan fatality ratio flu adalah 0,1 persen.

5. Semua orang akan mendapat vaksin pada musim dingin ini.

Penelitian untuk membuat vaksin Covid-19 sedang dikebut di mana-mana, agar pandemi ini bisa segera diakhiri.

Di AS, Donald Trump meminta agar vaksinasi dilakukan sebelum pemilihan presiden. Namun permintaan itu diragukan bisa terpenuhi.

Ada dugaan bahwa Pemerintah AS akan memaksa vaksinasi sesuai jadwal Trump, tapi vaksin yang tersedia tidak akan mencukupi.

Dr Moncef Slaoui, yang menjadi kepala Operation Warp Speed, lembaga untuk percepatan pengadaan vaksin, sendiri yang prihatin dengan permintaan Trump.

Katanya, vaksin yang dipaksakan itu tidak memiliki data efektivitasnya.

Menurut Slaoui, kelompok yang prioritas mendapatkan vaksin pertama kali adalah para tenaga medis, dan orang-orang yang rentan tertular.

"Untuk masyarakat umum paling cepat pertengahan 2021," katanya.

Ikuti kami di
664 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved