Wabah Covid 19

Lima Informasi Covid-19 yang Ternyata Salah Kaprah

Lima salah kaprah soal Covid-19 di Amerika Serikat. Jangan-jangan ini juga yang terjadi di Indonesia.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Medical News Today
Ilustrasi virus ada di sekitar manusia dan dapat menyebabkan beragam penyakit. 

Bila muncul salah kaprah info soal masker, bisa jadi WHO juga berperan dalam hal ini sebab memberi informasi yang tidak konsisten.

Pada awal tahun, saat virus corona 2 belum menyebar keluar Tiongkok, Organisasi Kesehatan Dunia itu merilis informasi bahwa orang yang tidak secara rutin melakukan kontak dengan orang sakit, tidak perlu menggunakan masker.

Imbauan itu juga berfungsi menjaga ketersediaan masker bagi tenaga medis, yang memang lebih membutuhkan masker standar medis.

Namun sekarang WHO menyatakan masker adalah peranti wajib manusia di masa pandemi Covid-19.

Berubahnya imbauan itu setelah diketahui, manusia bisa tertular Covid-19 namun tak menunjukkan gejalanya.

Kemudian diketahui pula bahwa virus corona 2 ini juga bisa menyebar lewat udara, dalam bentuk aerosol.

Padahal selama ini diyakini bahwa penularan virus ini dalam bentuk droplet di sekitar pasien.

"Sebelumnya kami tidak sadar bahwa 40 persen sampai 50 persen pasien itu tanpa gejala. Sekarang kami tahu bahwa orang bisa tertular dari pasien tanpa gejala, maka saat ini masker wajib dikenakan. Datanya sudah semakin jelas," kata Dr Anthony Fauci, seorang pakar penyakit menular kepada CNN.

Fungsi masker itu pada dasarnya untuk mencegah penyebaran virus dari orang yang sakit.

Droplet dari pasien saat dia bernapas, bersin, batuk, bernyanyi, dana berteriak, akan ditangkap oleh masker.

Dengan cara kerja seperti itu, maka masker dengan katup udara sebenarnya "mengkhianati" fungsi utama masker.

Pasalnya, katup udara itu justru tidak menanghkap droplet yang dikeluarkan pemakainya.

Beberapa penelitian menemukan, masker bisa menangkap 90 persen droplet dari aktivitas bernapas.

Kemudian riset terbaru menunjukkan, masker mengurangi penularan virus penyakit pernapasan sampai 56 persen.

Hanya saja, kualitas masker berbeda-beda, tergantung material yang digunakan.

Masker bedah atau masker medis lainnya, misalnya, memiliki filter elektrostatis yang tugasnya menangkap kuman. Karena itu masker jenis ini yang tergolong paling aman.

3. Hanya pasien dengan gejala yang menularkan Covid-19.

Premis salah kaprah ini sudah dibantah oleh beberapa hasil penelitian, yang menemukan bahwa virus ini juga bisa menyebar dalam bentuk aerosol.

Dalam bentuk tersebut si virus bisa bertahan di udara selama berjam-jam, dan beredar lebih jauh dari jarak 2 meter.

Bahkan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk jaraknya bisa lebih dari 6 meter.

Ikuti kami di
664 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved