New Normal

Inilah Panduan Mengenali Tingkat Risiko Penularan Virus dalam Aktivitas Sehari-hari

Semua tempat dan semua aktivitas memiliki tingkat risiko penularan virus, namun tingkatnya berbeda-beda. Inilah panduan tingkat risiko itu

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Rangga Baskoro
Keramaian di Pasar Perumnas Klender, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2020). 

Taman Bermain

Tingkat risiko: 6

Seperti sekolah, taman bermain memiliki tingkat kesulitan kompleks. Selain anak-anak tak tahan berjauhan dengan temannya, sulit membuat mereka melakukan protokol batuk dan bersin yang benar.

Belum lagi di taman bermain anak-anak membutuhkan kedua tangannya untuk memegang tali ayunan, bergelantungan, dan lain sebagainya.

Salon dan tukang cukur

Tingkat risiko 6

Tak mungkin penata rambut berdiri jauh dari konsumennya, saat memotong rambut konsumen tersebut. Karena itulah salon dan tukang cukur masuk kategori risiko tinggi.

Untuk mengurangi risiko, aktivitas potong rambut harus dilakukan dengan menggunakan masker, baik penata rambut maupun sang konsumen.

Konsumen yang menunggu giliran dipotong rambutnya harus menunggu di luar, agar tercipta jarak aman antar-manusia di dalam salon.

Selain itu, penggunaan alat pengering rambut (hairdryer), kata dokter Mimi Emig, sebaiknya dihindari karena anginnya justru membuat virus bersirkulasi di udara.

Orang tua dan orang yang memiliki kerentanan tertular virus harus membuat janji, sehingga bisa menjadi konsumen pertama pada hari itu, sebelum banyak orang datang ke salon.

Bioskop
Tingkat risiko: 6

Format ruangan bioskop harus berubah agar sesuai protokol kesehatan.

Bukan hanya jarak antarkursi harus direnggangkan, tapi kursi penonton harus berubah susunannya, sehingga seorang penonton yang ingin keluar dari barisan tak harus melewati penonton lain yang sedang duduk.

Situasi pandemi ini mungkin akan mengembalikan bioskop luar ruangan seperti dulu lagi.

Pusat perbelanjaan

Tingkat risiko: 2 - 5

Pusat perbelanjaan dan mal bisa memiliki risiko tinggi jika pengelola tak mengubah prosedur operasionalnya.

Namun, tingkat risiko bisa turun menjadi 2 jika dilakukan normalitas baru dalam berkegiatan di pusat perbelanjaan.

Normalitas baru itu ialah membatasi jumlah pengunjung, kewajiban mengenakan masker, menyediakan hand sanitizer, dan mengatur aliran pengunjung.

Pantai

Tingkat risiko: 2 - 5

Pantai mirip dengan pusat perbelanjaan, yakni berisiko tinggi jika para pengunjung tetap berperilaku seperti masa sebelum pandemi.

Nmaun, dengan membatasi jumlah pengunjung, dan setiap pengunjung sadar untuk jaga jarak, maka tingkat risiko di pantai bisa turun jauh.

Dokter gigi

Tingkat risiko: 4

Para dokter di Michigan tak sepakat dengan tingkat risiko di dokter gigi.

Dokter Mimi Emig menyatakan bahwa tingkat risiko tinggi, karena saat dokter gigi melakukan pembersihan mulut pasien, dengan cara menyemprotnya, maka si virus ikut terbang bersama percikan air semprotan, dan mendarat entah di mana.

Namun para dokter lainnya menganggap tingkat risiko ini bisa dibuat sedang bahkan rendah, karena dokter gigi mengenakan alat pelindung diri lengkap.

Selain itu, pembersihan dengan disinfektan dan sinar UV dilakukan setiap seorang pasien selesai menjalani perawatan.

Jalan-jalan di kota

Tingkat risiko: maksimal 4

Berjalan kaki di tengah kota memiliki risiko rendah, sebab manusia bergerak sehingga dia tak lama berada di suatu tempat.

Hanya saja risiko akan naik bila di tempat itu ramai dengan orang lain.

Kantor

Tingkat risiko: maksimal 4

Risiko di kantor rendah karena karyawan dnegan sadar melakukan pembatasan fisikal dengan rekan kerjanya, serta selalu mengenakan masker.

Selain itu, protokol kesehatan yang dilakukan mengharuskan karyawan yang sakit untuk tetap tinggal di rumah.

Namun para dokter itu mengingatkan bahwa, 8 orang bersama dalam sebuah ruangan memiliki risiko penularan lebih besar, dibandingkan 6 orang dalam satu ruangan.

Pendek kata, semakin besar jumlahnya semakin tinggi tingkat risikonya.

Museum dan Perpustakaan

Tingkat risiko: 3

Jarang ditemuan situasi ramai dan riuh di museum dan perpustakaan, sehingga pembatasan jarak anta-manusia bisa dilakukan.

Selain itu, pengunjung museum dan perpustakaan pasti sadar selalu mengenakan masker.

Ikuti kami di
513 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved