Bulan Suci Ramadan
Perumnas I Bekasi Barat Jadi Tempat Warga Berburu Takjil Berbuka Puasa
Warga mencari makanan untuk berbuka puasa di Perumnas I, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Namun, mereka mengabaikan jarak fisik untuk mencegah virus corona.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Intan Ungaling Dian
Saban sore menjelang bedug Maghrib, masyarakat sekitar Perumnas I, Bekasi Barat, Kota Bekasi, berburu takjil untuk berbuka puasa Ramadan.
Seperti awal pekan ini, warga berbondong-bondong menjadi takjil, tepatnya di bundaran atau toren air di Perumnas I, Bekasi Barat.
Bundaran itu seakan menjadi sentra takjil yang menyediakan aneka makanan siap santap, mulai dari makanan gorengan, lontong, minuman kolak, dan minuman dingin.
Namun, saat warga mencari makanan untuk membatalkan puasa tersebut, mereka mengabaikan jarak fisik dan saling berdekatan.
Warga mengabaikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi untuk menjaga jarak antar-setiap orang.
• 5 Tanda Kondisi Tubuh Tidak Prima
• Gejala Kanker Payudara Bukan Hanya Benjolan, Ini 9 Tanda Kanker Payudara
Berburu takjil menjelang berbuka puasa pada Bulan Suci Ramadan sudah menjadi kebiasaan warga sekitar Perumnas 1.
Setiap sore pedagang menggelar dagangannya. Kerumunan warga itu juga tak terhindarkan di Perumnas I.
Seperti Raiza (33), warga Bekasi, mengaku bahwa dia membeli takjil untuk melengkapi menu buka puasa sebelum makan berat nasi dan lauk pauk.
Dia membeli makanan untuk berbuka puasa karena untuk memasak sendiri bakal merepotkan.
"Sudah kebiasaan beli, beli kolak sama gorengan sama es. Mau bikim sendiri ribet," katanya.
Raiza mengatakan, dirinya bukan tak tahu ada aturan PSBB mengenai tetap di ruman dan jaga jarak dengan orang lain.
• 5 Makanan Ini Harus Dibatasi atau Dihindari Ibu Menyusui
• 5 Cara Menjadi Pembeli Waspada Selama Pandemi Virus Corona
Akan tetapi, keluar rumah menjelang berbuka puasa untuk membeli takjil sekaligus ngabuburit sudah menjadi kebiasaannya setiap puasa Ramadan.
"Sudah kebiasaaan, tapi kan kita pakai masker, sampai rumah cuci tangan pakai sabun," ucapnya.
Sedangkan Iffah (28), pedagang sop buah di lokasi Perumnas I, mengatakan, sop buah yang dibawanya ludes terjual dalam kurun waktu beberapa jam saja.
Alasannya tetap berjualan saat pandemi virus corona, Iffah mengataka,n faktor ekonomi memaksanya harus berjualan demi memenuhi kebutuhannya selama puasa Ramadan.
"Ya bagaimana ya, kan butuh uang kita. Mau makan apa, mana ada cicilan kan," ucapnya.
• Aneka Pilihan Makanan Berbuka Puasa Ramadan di Jalan Panjang Kebon Jeruk Jakarta Barat
• Rayakan Debut ke-18 di Dunia Hiburan Korea, Rain Berterimakasih kepada Penggemar
Dilematis
Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, keberadaan penjual takjil yang membuat kerumuman warga menjadi dilematis.
Satu sisi penjual butuh penghidupan, sisi lainnya warga butuh takjil untuk berbuka puasa.
"Ya kita tahu itu (pedagang) juga butuh penghasilan, bagaimana carannya tidak mencuat jangan sampai berdesakan, apa melalui online, telepon atau apa. Kan bisa saja," kata Rahmat di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi.
Halaman selanjutnya
Sumber: Wartakotalive.com
Arief Wismansyah: DKM Masjid Harus Membuat Protokol Ibadah Ramadan Sesuai Protokol Kesehatan |
![]() |
---|
Lho, Puasa Tapi Berat Badan Naik? Ini Dua Penyebabnya |
![]() |
---|
5 Langkah Menjaga Gizi Seimbang Saat Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Aneka Pilihan Makanan Berbuka Puasa Ramadan di Jalan Panjang Kebon Jeruk Jakarta Barat |
![]() |
---|
Puasa Ramadan Tingkatkan Kekebalan Tubuh dan Singkirkan Penyakit |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!