Bulan Suci Ramadan

Lho, Puasa Tapi Berat Badan Naik? Ini Dua Penyebabnya

Kalau Anda bingung kenapa berat badan malah naik meski berpuasa, mungkin ini jawabnya.

Penulis: Janlika Putri | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Mali Maeder
Ilustrasi timbangan, berat badan naik. 

Banyak orang yang heran karena mengalami kenaikan berat badan saat Bulan Puasa.

Padahal logikanya, ketika berpuasa selama lebih kurang 15 jam setiap harinya, dan tubuh tidak menerima asupan apapun, seharusnya berat badan akan turun.

Apa yang salah?

Dokter Titi Sekarindah SpGK mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan di Bulan Puasa itu akibat kelakuan kita sendiri.

Hanya saja, lanjut dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Pusat Pertamina ini, kita tak menyadari melakukan itu.

Buka puasa berlebihan

Ilustrasi makanan cokelat
Ilustrasi makanan cokelat (The Fact Site)

Penyebab pertama berat badan naik di Bulan Puasa adalah cara berbuka puasa yang salah.

"Pada saat berpuasa orang-orang sering sekali membuat rencana makan apa saat berbuka nanti. Lalu semua jajanan dibeli, atau banyak makanan dibuat untuk berbuka. Inilah yang membuat berat badan jadi naik," kata dokter Titi.

Meskipun seharian perut kosong, namun bila mengonsumsi makanan berlemak, manis dan juga berkalori tinggi dalam jumlah banyak akan membuat lemak pada tubuh semakin bertambah.

Karena itu dr Titi menyarankan untuk berbuka dengan porsi secukupnya.

Makan dengan porsi yang cukup adalah cara yang tepat untuk menjaga berat badan tetap stabil, atau berkurang saat puasa.

Kemudian juga memperbanyak asupan dalam bentuk buah-buahan dan sayuran.

Selain itu, memberi jeda antarsantapan, untuk memberi waktu tubuh mencerna makanan yang masuk.

Bila dari awal sudah menyepelekan porsi menu berbuka, maka jadwal makan akan ikut berantakan yang akibatnya membuat berat badan jadi bertambah.

"Kalau buka dengan jumlah banyak, nanti pada saat jam makan berat pasti masih kenyang. Lalu jam makannya jadi mundur, dekat dengan jam tidur. Setelah makan berat lemaknya belum sempat terbakar tapi sudah keburu tidur lalu menumpuk," kata dr Titi menjelaskan.

Mengabaikan jam tidur

Ilustrasi mendengarkan musik, begadang, nonton film.
Ilustrasi mendengarkan musik, begadang, nonton film. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selama berpuasa pola tidur sudah akan berubah. Bahkan durasinya berkurang karena harus bangun untuk menyantap sahur.

Bagi yang sering tidur pada larut malam tentunya hanya punya waktu beberapa jam untuk tidur.
Artinya orang tersebut kurang tidur. Padahal kurang tidur memicu kenaikan berat badan.

"Jika kurang tidur hormon jadi terganggu. Hormon ini disebut hormon leptin, yaitu hormon yang mengendalikan nafsu makan. Bila terganggu akan mudah kelaparan dan nafsu makan meningkat. Maka saat buka puasa porsinya banyak," ujar dokter spesialis gizi ini.

Maka dari itu, kebiasaan tidur terlalu larut harus dikurangi agar durasi tidur cukup dan berat badan tidak bertambah meski berpuasa.

Ikuti kami di
471 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved