Bulan Suci Ramadan

Perumnas I Bekasi Barat Jadi Tempat Warga Berburu Takjil Berbuka Puasa

Warga mencari makanan untuk berbuka puasa di Perumnas I, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Namun, mereka mengabaikan jarak fisik untuk mencegah virus corona.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Intan Ungaling Dian
Warta Kota/Muhammad Azzam
Warga memenuhi Perumnas I, Bekasi Barat, Kota Bekasi, untuk mencari takjil makanan berbuka puasa, Senin (27/4/2020). 

Dia mengatakan, pihaknya akan memerintahkan jajarannya untuk memonitoring situasi penjualan takjil.

Petugas, kata Rahmat, diminta mengimbau warga agar selalu pakai masker dan jaga jarak.

Ketagihan Mengunyah Es Batu Tanda Anda Mengalami Anemia dan Kecemasan

Makanan Kaya Vitamin K Berfungsi untuk Pembekuan Darah dan Menjaga Kesehatan Tulang

"Kita cek dulu, jika situasinya semrawut bakal tidak diperbolehkan," ucap Rahmat Effendi.

Meski begitu, dia meminta agar warga jangan ngabuburit mencari takjil langsung ke pedagang. Dia  menyarankan warga membeli takjil via online.

"Nah itu kita bagaimana caranya supaya sore-sore jangan ramai-ramai gitu. Tetap ingat kondisi saat ini sedang pandemi, di rumah saja jangan ngabuburit," kata nya.

Pria yang disapa Pepen itu mengkhawatirkan warga yang berada di kerumunan tersebut bisa menyebarkan virus corona.

Ditambah lagi, pandemi virus corona di Kota Bekasi memprihatinkan.

6 Pembersih Wajah Alami Dapat Anda Buat Sendiri, Bikin Wajah Anda Lebih Kinclong

Gejala Fisik Depresi Bukan Hanya Sakit Kepala, Kenali 5 Tanda Fisik Anda Mengalami Depresi

"Ya kita tahu itu (pedagang) juga butuh penghasilan, bagaimana carannya tidak mencuat jangan sampai berdesakan, apa melalui online, telepon atau apa. Kan bisa saja," katanya.

Dia menilai, pandemi virus corona merupakan musuh tak terlihat, sehingga warga masih meremehkan dan tak menganggapnya bahaya.

Padahal, virus corona itu sudah nyata berbahayanya. Di Indonesia saja hampir mencapai 9.000 kasus.

"Di kita saja kan positif 229, hari ini ada penambahan lagi. Yang meninggal sudah 125 lebih, apa data ini belum cukup membuktikan corona ini bahaya. Apa nunggu keluarga terdekat bahkan dirinya kena," kata Rahmat Effendi.

Ikuti kami di
465 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved