Kesehatan
Hati-hati, Ancaman Penyakit Tidak Menular Bisa Mematikan dan Menguras Kantong
Penyakit tidak menular yang menghampiri Anda bisa sama-sama mematikan seperti penyakit menular. Pengobatannya pun bisa menguras kantong.
Semua orang tentu tak mau sakit. Namun tanpa disadari, perilaku kita terkadang 'mengundang' penyakit.
Misalnya, membiarkan tubuh terpapar asap rokok, mengabaikan olahraga, mengonsumsi makanan sehari-hari yang tinggi lemak.
Bahkan, Anda membiarkan tubuh aktif sepanjang hari atau begadang nonton film. Atau, Anda membiarkan mood datang tengah malam untuk melakukan pekerjaan.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut sama saja 'mengundang' penyakit merusak kesehatan tubuh Anda.
Meskipun bukan penyakit menular, tapi penyakit tidak menular yang menghampiri Anda bisa sama-sama mematikan. Pengobatannya pun bisa menguras kantong.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan tantangan yang harus dihadapi berbagai negara di dunia.
• 5 Cara Agar Anak-anak Suka Makan Sayur
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 75 persen beban kematian karena PTM terjadi di negara berkembang,
PTM di negara berkembang meningkat lebih cepat dan terjadi pada kelompok usia semakin muda.
Dr Farrukh Qureshi, mengatakan, WHO Indonesia dalam paparan di International Symposium on Health Research belum lama ini mengatakan, setiap tahun ada 40 juta orang meninggal akibat penyakit tidak menular.
Sebenyak 15 juta di antaranya meninggal pada usia 30-70 tahun. Artinya, setiap 2 detik seseorang mati premature akibat penyakit tidak menular.
"Hampir dua pertiga dari total kematian akibat penyakit tidak menular terkait dengan konsumsi rokok, konsumsi alkohol yang tidak sehat, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan polusi udara,” kata Dr Farrukh Qureshi kepada Warta Kota, Senin (13/1/2020).
Representatif Aliansi Penyakit Tidak Menular Indonesia Ibnu Haykal, menjelaskan, penyakit tidak menular menghambat pertumbuhan ekonomi di tingkat global dan nasional.
• 5 Cara Bahagia, Anda Bisa Mendapatkan Kebahagian dari Hal-hal Kecil
Alasannya, PTM memengaruhi produktivitas pekerja secara negatif, dan mengalihkan sumber daya dari tujuan produktif ke pengobatan penyakit.
Penyakit tidak menular diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi global kumulatif 47 triliun dolar Amerika Serikat pada tahun 2030, atau sekitar 75 persen dari PDB global 2010.
Penelitian yang dilakukan World Obesity Federation memprediksi pada tahun 2025 sepertiga populasi dunia akan hidup dengan obesitas alias kelebihan berat badan.
Pada tahun 2025 juga akan lebih banyak anak dan remaja mengalami obesitas ketimbang berat badan kurang.
Sementara jumlah total orang yang menderita diabetes akan mendekati 500 juta. Obesitas dan diabetes menjadi faktor risiko terkena PTM.
"Kurang dari 5 tahun lagi Indonesia akan terdampak ancaman global penyakit tidak menular namun hingga kini Indonesia belum memiliki regulasi yang benar-benar mampu yang melindungi masyarakat dari penyakit tidak menular," kata Haykal.
• 5 Cara Bahagia, Anda Bisa Mendapatkan Kebahagian dari Hal-hal Kecil
Dia menjelaskan, konsumsi rokok masih tinggi dan terkait dibebaskannya iklan, CSR (Corporate Social Responsibility) dan sponsorship rokok, serta harga rokok murah.
Anak-anak Indonesia pun rentan menjadi objek industri rokok untuk meregenerasi perokok aktif.
Halaman selanjutnya
Sumber: Wartakotalive.com
tips mencegah penyakit menular
penyakit tidak menular
penyakit menular
pencegahan penyakit menular
menjaga kesehatan tubuh
ENAM Bahan Pangan dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Stres |
![]() |
---|
Empat Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga DKI Jakarta |
![]() |
---|
6 Tanda Ini Menunjukkan Anda Terlalu Banyak Protein |
![]() |
---|
Cara Tradisional untuk Mengatasi Diverkulitis alias Radang Saluran Pencernaan |
![]() |
---|
Diet Mediterania Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer atau Gangguan Kognitif |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!