Kesehatan
Ketika Olahraga Tidak Dapat Menurunkan Berat Badan yang Anda Inginkan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa olahraga tidak melulu berhasil menurunkan berat badan terutama pada perempuan.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Jika Anda beranggapan bahwa beberapa sesi olahraga di pusat kebugaran bisa membantu menurunkan berat badan, pikirkan lagi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa olahraga tidak melulu berhasil menurunkan berat badan terutama pada perempuan.
Menurut peneliti, hanya melakukan olahraga tidak akan membantu mengubah berat badan Anda, tanpa diikuti perubahan gaya hidup lainnya yakni pola makan.
Peneliti di Universitas Bangor di Inggris melakukan penelitian terhadap perempuan yang mengikuti kelas olahraga tiga kali seminggu.
Jika mereka berolahraga selama 4-8 minggu, tetapi tidak mengubah diet atau pola makan, maka mereka gagal menurunkan berat badan.
Dr Hans-Peter Kubis, dari School of Sport, Health & Exercise Sciences di Bangor University, melaporkan temuan mereka dalam jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism.
• Hormon Testoteron Rendah Bikin Gairah Seksual Perempuan Rendah
• Apakah Diet Berpengaruh terhadap Kesehatan Mental Anda? Ini Bukti Penelitiannya
Penelitian melibatkan dua percobaan.
Percobaan pertama, 34 wanita berusia 18 hingga 32 tahun mengambil bagian dalam sesi olahraga latihan tiga kali per minggu untuk total 4 minggu.
Eksperimen kedua terhadap 36 wanita dari kelompok usia sama, yang melakukan olahraga sama, tetapi total 8 minggu.
Pada awal dan akhir setiap percobaan, berat, otot, dan massa lemak setiap wanita diukur.
Sampel darah juga diambil dari para peserta.
Peneliti mengukur kadar hormon nafsu makan, termasuk insulin, leptin, amylin, ghrelin, dan peptida YY.
Hormon-hormon semacam itu dapat memengaruhi perasaan lapar dan asupan makanan.
• 7 Manfaat Alpukat yang Harus Anda Ketahui
• Selain Penuaan, Faktor Risiko Ini Bisa Menyebabkan Perempuan Terkena Osteoporosis
Hormon nafsu makan
Tujuan penelitian untuk menentukan apakah hanya melakukan olahraga tidak menyebabkan penurunan berat badan pada wanita.
Namun, tujuan itu tidak diberitahukan kepada pada wanita.
Sebagai gantinya, mereka diberitahu bahwa penelitian akan menilai efek olahraga pada kognisi dan kebugaran kardiorespirasi.
Alasannya, untuk menghindari bias potensial.
"Ketika orang melakukan olahraga, mereka sering membatasi diet mereka - secara sadar atau tidak sadar - dan ini dapat menutupi efek dari latihan," ucap Kubis.
Pada akhir program 4 dan 8 minggu, para peneliti menemukan bahwa tidak ada wanita yang kehilangan berat badan.
Penelitian itu terlepas dari apakah mereka kurus, kelebihan berat badan, atau obesitas sebelum intervensi atau penelitian.
• Pertanyaan Kritis untuk Dokter Sebelum Menebus Resep Obat Anti-Nyeri
• 13 Emosi yang Ditimbulkan Musik, Ayo Nikmati Musik Setiap Saat!
Namun wanita yang ramping, memang terlihat peningkatan massa otot setelah olahraga.
Para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas mengalami perubahan hormon nafsu makan dikaitkan dengan peningkatan kelaparan.
Tim mengatakan, penelitian itu dapat menjelaskan mengapa olahraga saja tidak dapat menyebabkan penurunan berat badan.
"Sistem tubuh kita diatur sangat baik, sehingga selalu menemukan cara untuk mengimbangi hilangnya energi setelah berolahraga," kata Kubis.
"Apakah mereka menyadarinya atau tidak, seseorang yang melakukan lebih banyak aktivitas fisik atau berolahraga mengalami peningkatan nafsu makan, dan ini membuat orang sulit untuk mencapai tujuan mereka."
• Apakah Bedak Talek Penyebab Kanker Ovarium? Hasil Penelitian Menjawabnya
• 12 Penggunaan Cerdas Pisang Selain Dimakan, Anda Harus Tahu Lebih Cepat Manfaat Lainnya
Olahraga bukan untuk tubuh langsing
Tim menekankan bahwa mereka tidak mengatakan bahwa olahraga tidak memiliki manfaat.
Namun, untuk menurunkan berat badan, aktivitas fisik saja tidak cukup.
"Agar efektif, latihan olahraga untuk menurunkan berat badan perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan gaya hidup untuk menurunkan berat badan, termasuk olahraga yang dikombinasikan dengan diet," kata Kubis.
Kubis mencatat, penurunan berat badan tidak harus menjadi fokus utama untuk mendapat manfaat olahraga.
"Mengetahui berapa banyak lemak dan otot yang kita miliki dalam tubuh kita jauh lebih penting daripada mengetahui berapa banyak kita menimbang," katanya.
Ketika fokus pada berat badan saja, maka akan kehilangan perbaikan yang dicapai melalui latihan olahraga.
• Lari Maraton Bisa Memperpanjang Umur Anda, Bagaimana Cara Memulainya?
• 8 Larangan Saat Mengonsumsi Cuka Sari Apel, Melanggar Bisa Membahayakan Kesehatan Tubuh
Melihat tidak ada perubahan pada timbangan berat badan cukup untuk membuat orang menyerah pada latihan olahraga mereka.
Mereka tidak menyadari bahwa olahraga telah benar-benar memperbaiki tubuh mereka seperti mendapatkan massa otot.
Kubis menambahkan, seharusnya pusat kebugaran dan fasilitas olahraga lainnya menyediakan beralatan yang berfokus pada peningkatan komposisi tubuh. (Medical News Today)
ENAM Bahan Pangan dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Stres |
![]() |
---|
Empat Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga DKI Jakarta |
![]() |
---|
6 Tanda Ini Menunjukkan Anda Terlalu Banyak Protein |
![]() |
---|
Cara Tradisional untuk Mengatasi Diverkulitis alias Radang Saluran Pencernaan |
![]() |
---|
Diet Mediterania Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer atau Gangguan Kognitif |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!