Kesehatan

Hormon Testoteron Rendah Bikin Gairah Seksual Perempuan Rendah

Testosteron rendah tidak cukup membantu memproduksi sel-sel darah baru, penyebab gairah seksual menurun,

Medical News Today
Ilustrasi perempuan tampak lelah. Cepat lelah pada perempuan menjadi salah satu gejala hormon testoteron menurun. 

Tingkat hormon testosteron perempuan secara alami terus berubah sepanjang hidupnya.

Bahkan, siklus menstruasinya juga berbeda-beda.

Perempuan yang memiliki testosteron rendah tidak cukup membantu memproduksi sel-sel darah baru, penyebab gairah seksual perempuan menurun, atau meningkatkan kadar hormon reproduksi lainnya.

Testosteron termasuk dalam kelompok hormon yang dikenal sebagai androgen.

Jumlah testosteron memengaruhi kesuburan, dorongan seks, produksi sel darah merah, distribusi massa otot dan lemak

Kebanyakan orang menganggap testosteron sebagai hormon seks pria.

Akan tetapi,  setiap orang membutuhkan jumlah tertentu testoteron.

Sedangkan pria memiliki lebih banyak testosteron daripada wanita.

7 Manfaat Alpukat yang Harus Anda Ketahui

Kelenjar adrenalin dan ovarium wanita menghasilkan sejumlah kecil hormon testoteron ini.

Menurut Pusat Medis Universitas Rochester, wanita harus memiliki total 15-70 nanogram per desiliter (ng /dl) testosteron dalam darahnya.

Pada saat ini, tidak ada pedoman konklusif untuk yang seharusnya dianggap tingkat testosteron "rendah" pada wanita.

Gejala testoteron rendah

Testosteron rendah dapat menyebabkan satu atau lebih dari gejala berikut pada wanita seperti  kelesuan, kelemahan otot, kelelahan.

Selain itu, gangguan tidur, gairah seks berkurang, kepuasan seksual menurun, berat badan bertambah, dan masalah kesuburan.

Kekurangan testoteron juga menyebabkan siklus haid tidak teratur, vagina kering, dan kehilangan kepadatan tulang

Gejala-gejala yang dikaitkan dengan testosteron rendah tersebut sangat umum.

Dokter akan mencari tanda-tanda masalah atau kondisi lain sebelum membuat diagnosis.

Pemeriksaan dokter antara lain depresi, kegelisahan, stres kronis, penyakit tiroid, transisi ke menopause.

Pertanyaan Kritis untuk Dokter Sebelum Menebus Resep Obat Anti-Nyeri

Penyebab testoteron rendah

Tingkat testosteron berkurang secara alami seiring bertambahnya usia dan menopause.

Dua penyebab utama testosteron rendah :

* Kadar hormon yang menurun sebagai hasil normal dari menopause dan penuaan.

* Masalah dengan ovarium atau kelenjar pituitari atau adrenal.

Testosteron menurun secara alami seiring bertambahnya usia wanita.

Kadar hormon lain, seperti estrogen, juga berkurang dari waktu ke waktu, terutama ketika wanita mencapai menopause.

Saat menopause dimulai, wanita lebih cenderung memiliki lebih sedikit testosteron karena ovarium memproduksi lebih sedikit hormon.

Obat-obatan yang memerangi efek samping menopause dapat menurunkan kadar testosteron.

 Salah satu obat yang menurunkan hormon testoteron adalah estrogen oral.

Masalah dengan ovarium dan kelenjar adrenal juga dapat menyebabkan kadar testosteron lebih rendah.

Seorang wanita mengalami penurunan kadar testoteron jika indung telurnya telah dilepas.

Selain itu, jika perempuan kekurangan adrenalin, berarti kelenjar adrenalin tidak bekerja secara benar.

Apakah Bedak Talek Penyebab Kanker Ovarium? Hasil Penelitian Menjawabnya

Diagnosa

Saat ini, penelitian tentang pengobatan testosteron rendah pada wanita masih kurang.

Banyak dokter lebih peduli tentang kadar testosteron terlalu tinggi.

Pada tahun 2014, penelitian merekomendasikan terhadap pengukuran kadar testosteron secara rutin pada wanita.

Jika seorang wanita melaporkan salah satu gejala kurang testoteron, dokter akan memeriksa kondisi lain yang lebih umum.

Untuk mendiagnosis testosteron rendah pada wanita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mencari gejala.

Jika dokter mencurigai testosteron rendah, maka akan dilakukan tes darah.

Perempuan yang belum mencapai menopause, dokter akan menyarankan  untuk menguji kadar testosteron.

5 Rahasia Hidup Sehat dan Terbebas dari Penyakit Mematikan

Pengobatan

Meningkatkan kualitas tidur dapat membantu mengurangi gejala testosteron rendah.

Beberapa obat pengganti estrogen mengandung testosteron.

 Namun, jumlah testosteron dalam obat tidak cukup untuk menaikkan kadar hormon, atau tubuh  tidak dapat menyerapnya.

Dokter dapat memberikan suntikan atau pelet testosteron, perawatan ini memiliki efek yang sama pada wanita seperti pada pria.

Efeknya antara lain  meningkatkan energi, mengurangi kelelahan, dan gairah seks.

Namun, banyak dokter menyarankan wanita untuk tidak menggunakan testosteron.

Sedangkan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyetujui perawatan berbasis testosteron untuk wanita.

Diet Mediterania Menjadi Resolusi Sehat 2020

Dampak perawatan menggunakan berbasis testoteron antara lain rambut rontok, jerawat, rambut di wajah berlebih, suara dalam, dan klitoris membesar.

Penelitian tahun 2014 menyarankan agar tidak melakukan perawatan testoteron karena penelitian masih kurang.

Meski begitu ada pengecualian untuk perempuan dalam kondisi ganguan hasrat seksual hipoaktif harus mendapat perawatan.

Ahli medis juga akan merekomendasikan terapi alternatif untuk mengobati gejala testosteron rendah pada wanita.

Perawatan dan perubahan gaya hidup ini dapat meliputi yakni terapi seks, mengelola stres, cukup tidur, dan makan-makanan sehat.

Serta mengonsumsi  suplemen dehydroepiandrosterone (DHEA) yang dijual bebas

DHEA adalah hormon steroid yang juga diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Akan tetapi, pemberian suplemen rutin dengan DHEA masih perlu dilakukan penelitian apakah aman dan efisien untuk jangka panjang.

Lari Maraton Bisa Memperpanjang Umur Anda, Bagaimana Cara Memulainya?

Efek samping dari suplementasi DHEA dapat serupa dengan efek testosteron berlebih.

Dokter dan peneliti masih belum sepenuhnya memahami bagaimana kadar testosteron rendah memengaruhi wanita atau cara terbaik untuk mengobati kekurangan tersebut.

Tingkat testosteron berubah seiring bertambahnya usia seseorang dan kadar testoteron turun saat wanita mendekati menopause.

Jika seorang wanita mengalami gejala testosteron rendah, hasil tes darah dapat membantu dokter untuk membuat diagnosis.

Jangan pernah menggunakan terapi penggantian testosteron tanpa rekomendasi dokter.

Suplemen dan terapi pengganti dapat menyebabkan lebih banyak efek samping yang tidak menyenangkan daripada meringankannya. (Medical News Today)

Ikuti kami di
168 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved