Kesehatan
Kebutuhan Cairan dalam Tubuh Bisa Berpengaruh terhadap Kecerdasan Otak
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, pusing, dan banyak masalah lainnya, tergantung keparahan kekurangan cairan.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Untuk mengukur tingkat hidrasi setiap peserta, para peneliti mengamati konsentrasi berbagai zat dan senyawa -- termasuk natrium, kalium, glukosa, dan urea nitrogen -- dalam darah mereka.
Semua peserta juga melakukan tes fungsi kognitif, termasuk tugas yang dirancang untuk menilai daya ingat dan kefasihan verbal.
Selain itu, latihan yang difokuskan pada tingkat perhatian dan memori kerja.
• Rahasia Berjalan Kaki Bikin Tubuh Lebih Sehat, Bahagia, dan Cerdas
Pada pandangan pertama, para peneliti menemukan hubungan antara hidrasi yang sesuai dan skor yang baik dalam tes fungsi kognitif.
Namun, hasilnya menjadi kurang jelas ketika para peneliti menyesuaikan analisis mereka untuk faktor perancu.
Peneliti juga memperhitungkan usia, pendidikan, jam tidur, tingkat aktivitas fisik, dan status diabetes dan menganalisis data secara terpisah untuk pria dan wanita.
Serta, hubungan dengan status hidrasi dan asupan air berkurang.
Setelah penyesuaian ini, hanya beberapa tautan yang tetap menarik.
Secara khusus, para peneliti melihat bahwa wanita tampak menunjukkan kinerja kognitif lebih buruk ketika mengalami kekurangan cairan.
Hal yang sama diterapkan ketika mereka mengalami overhidrasi.
• Mengapa Anda Sulit Menolak Tawaran Sepotong Kue?
"Tren ke arah skor lebih rendah pada salah satu tes fungsi kognitif di antara wanita yang dikategorikan sebagai kekurangan atau kelebihan cairan adalah temuan paling menonjol yang tetap setelah kami memperhitungkan faktor-faktor berpengaruh lainnya," kata Bethancourt.
Tes menunjukkan bahwa mereka mengalami overhidrasi atau kekurangan air memengaruhi perhatian, kecepatan pemrosesan, dan memori kerja.
"Sangat menarik bahwa meskipun tes ini hanya memakan waktu beberapa menit, itu adalah paling kuat terkait dengan tingkat hidrasi lebih rendah," kata Bethancourt.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa fokus menjadi salah satu domain kognitif yang paling dipengaruhi oleh status hidrasi.
“Ini membuat kami bertanya-tanya apa efek hidrasi yang tidak memadai pada tugas yang lebih sulit membutuhkan periode konsentrasi dan fokus yang lebih lama," ucapnya.
Namun, para peneliti tidak dapat mengonfirmasi apakah tingkat hidrasi non-darah menyebabkan kinerja kognitif lebih buruk.
• Penyakit Pasca-Banjir, Perhatikan Daya Tahan Tubuh Agar Kesehatan Tubuh Tetap Terjaga
Atau apakah individu yang sudah memiliki beberapa gangguan kognitif lebih mungkin minum terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan.
Sedangkan hubungan antara tingkat hidrasi dan kinerja kognitif pada pria yang lebih tua juga masih menjadi misteri.
Meskipun masih banyak pertanyaan yang harus dijawab, rekan peneliti yakni Prof Asher Rosinger menyarankan bahwa orang dewasa lebih tua tidak boleh mengambil risiko kesehatan dengan mengabaikan hidrasi yang tepat.
"Karena orang dewasa yang lebih tua tidak selalu merasa haus ketika tubuh mereka mencapai keadaan kekurangan cairan.
Orang tua juga menggunakan diuretik yang dapat meningkatkan ekskresi garam.
Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa lebih tua dan dokter mereka untuk lebih memahami gejala-gejala jika kekurangan atau kelebihan cairan.
(Medical News Today)
ENAM Bahan Pangan dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Stres |
![]() |
---|
Empat Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga DKI Jakarta |
![]() |
---|
6 Tanda Ini Menunjukkan Anda Terlalu Banyak Protein |
![]() |
---|
Cara Tradisional untuk Mengatasi Diverkulitis alias Radang Saluran Pencernaan |
![]() |
---|
Diet Mediterania Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer atau Gangguan Kognitif |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!