Kesehatan
Kebutuhan Cairan dalam Tubuh Bisa Berpengaruh terhadap Kecerdasan Otak
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, pusing, dan banyak masalah lainnya, tergantung keparahan kekurangan cairan.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala dan beberapa masalah fisiologis lainnya.
Terutama orang tua yang paling berisiko jika mengalami dehidrasi.
Apakah efek kekurangan cairan itu juga memengaruhi fungsi kognitif atau intelektual Anda?
Sebaliknya, apakah overhidrasi atau efek kelebihan cairan juga memengaruhi kesehatan mental?
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, pusing, dan banyak masalah lainnya, tergantung pada keparahan kekurangan cairan.
Namun, penelitian cenderung berfokus pada efek dehidrasi pada orang muda terutama dalam konteks olahraga dan kebugaran.
Kelelahan dan keringat berlebihan dapat menyebabkan orang kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka konsumsi.
• 9 Mitos Olahraga, Hapus Kesalahpahaman yang Merugikan Kesehatan Anda
Namun, satu segmen populasi sangat rentan terhadap dehidrasi yakni orang tua atau manula.
"Seiring bertambahnya usia, cadangan air kita menurun karena berkurangnya massa otot,” kata Hillary Bethancourt PhD dari Pennsylvania State University College of Health and Human Development.
“Ginjal kita menjadi kurang efektif dalam menahan air, dan sinyal hormon yang memicu rasa haus dan memotivasi asupan air menjadi tumpul," ucapnya lagi.
Orang dewasa lebih tua juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif.
Apakah tingkat hidrasi dan kinerja kognitif terkait dengan cara apa pun?
Bethancourt dan rekannya menjawab pertanyaan itu dalam studi terbarunya.
Temuan mereka dimuat di European Journal of Nutrition.
"Kami merasa sangat penting untuk melihat kinerja kognitif dalam kaitannya dengan status hidrasi dan asupan air di antara orang manula, yang mengalami kekurangan cairan secara teratur," kata Bethancourt.
• Makan Cabai Mengurangi Risiko Kematian Dini
Dehidrasi dan overhidrasi
Dalam studi itu, para peneliti menganalisis data dari 2.506 peserta yakni 1.271 wanita dan 1.235 pria - usia sekitar 60.
Survei Pemeriksaan Nutrisi dan Kesehatan mengumpulkan data ini pada rentang waktu 2011-2014.
Semua peserta yang terlibat dalam penelitian memberikan sampel darah.
Mereka juga memberikan informasi tentang apa yang telah mereka konsumsi sepanjang hari sebelum pengumpulan sampel darah.
Halaman selanjutnya
ENAM Bahan Pangan dan Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Stres |
![]() |
---|
Empat Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga DKI Jakarta |
![]() |
---|
6 Tanda Ini Menunjukkan Anda Terlalu Banyak Protein |
![]() |
---|
Cara Tradisional untuk Mengatasi Diverkulitis alias Radang Saluran Pencernaan |
![]() |
---|
Diet Mediterania Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer atau Gangguan Kognitif |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!