Kesehatan

Mengapa Anda Sulit Menolak Tawaran Sepotong Kue?

Dari penelitian terhadap tikus, peneliti menemukan bahwa sirkuit tertentu di otak mendorong tikus makan secara impulsif.

Pinch of Yum
Ilustrasi tawaran sepotong kue apple pie yang sulit ditolak. 

Ketika ditawarkan sepotong kue, Anda langsung tergiur menerima dan mencicipinya.

Tentu saja Anda menyantapnya setelah mengucapkan terimakasih terhadap yang pemberi kue.

Saat itu, Anda tidak berpikir panjang, melainkan langsung menerima potongan kue tersebut.

Entah karena tertarik bentuk kue cantik atau karena membayangkan rasa kue yang lezat.

Untuk mengetahui penyebab Anda tanpa ragu-ragu menerima tawaran sepotong kue lezat, peneliti menggunakan tikus sebagai bahan percobaan untuk menyelidikinya.

Dari penelitian terhadap tikus, peneliti menemukan bahwa sirkuit tertentu di otak mendorong tikus makan secara impulsif.

Bisakah cara tikus ini mengarah pada terapi untuk orang-orang yang berurusan dengan efek buruk dari makan berlebihan?

Penyakit Pasca-Banjir, Perhatikan Daya Tahan Tubuh Agar Kesehatan Tubuh Tetap Terjaga

Penelitian baru membantu menjelaskan mengapa makanan lezat terkadang sangat sulit untuk ditolak.

Mengapa demikian?

Orang bisa secara impulsif melahap sekotak es krim atau sekantong popcorn.

Dorongan untuk makan secara impulsif dikaitkan dengan pesta dan obesitas.

Obesitas alias berat badan berlebihan merupakan kondisi kesehatan yang digambarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebagai kondisi umum, serius, dan mahal.

Pada tahun 2008, CDC memerkirakan, biaya medis tahunan obesitas di Amerika Serikat adalah 147 miliar dollar.

Pada 2015-2016, CDC melaporkan, 39,8 persen orang dewasa di Amerika Serikat menderita obesitas.

Kondisi itu meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan kanker tertentu.

Tips Menurunkan Berat Badan untuk Resolusi Tahun Baru 2020

Tetapi mekanisme apa yang melatarbelakangi makan berlebihan, kemudian dapat mengidentifikasinya hingga akhirnya dapat membantu orang yang mengalami masalah kesehatan ini?

Penelitian yang muncul di Nature Communications mengidentifikasi sirkuit spesifik di otak yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melawan godaan.

Tindakan impulsif atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi, tidak hanya memengaruhi kemampuan untuk menolak makanan ketika kenyang.

Impulsif juga merupakan benang merah yang menghubungkan berbagai masalah seperti perjudian yang berlebihan dan kecanduan narkoba.

Meskipun tidak ada yang salah dengan impulsif, peneliti mencatat bahwa impulsif bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Ikuti kami di
136 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved