Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Dapat Menjaga Tekanan Darah Rendah

Ilustrasi berjalan kaki

Penelitian membuktikan bahwa orang yang berjalan lebih banyak memiliki tekanan darah lebih rendah.

Artinya, berjalan kaki dapat menjaga aktif kesehatan jantung Anda.

Tekanan darah tinggi yang tidak normal (hipertensi) memengaruhi hampir setengah dari populasi orang dewasa Amerika Serikat.

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama kondisi dan kejadian kardiovaskular lebih serius, seperti penyakit jantung dan stroke.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa salah satu cara untuk mencegah hipertensi melalui olahraga teratur.

Sekarang sudah ada studi yang menambah bukti baru bahwa aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan jantung atau kardiovaskular.

13 Pilihan Menyenangkan saat Terjebak di Rumah Gara-gara Virus Corona

Alasan Aktor Korea Sung Hoon Enggan Buru-buru Menikah

Ilustrasi olahraga berjalan kaki bersama anjing peliharaan (HealthClaw)

Penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of California di San Francisco- menemukan hubungan antara seberapa banyak seseorang berjalan setiap hari dan tingkat tekanan darah.

Para peneliti mempresentasikan temuannya dalam Sesi Ilmiah Tahunan American College of Cardiology tahun ini bersama World Congress of Cardiology di Chicago, IL.

Para peneliti melihat data yang dikumpulkan dari 638 peserta yang terdaftar dalam Framingham Heart Study.

Para peserta ini mengenakan Apple Watch setiap hari, setidaknya selama 5 jam setiap kali.

Jam tangan pintar mencatat jumlah langkah yang mereka ambil setiap hari.

Para relawan juga mencatat tekanan darah mereka sendiri di rumah setiap minggu selama studi yang berlangsung sekitar 5 bulan.

Cara Menghilangkan Stres dan Kecemasan saat Pandemi Virus Corona

Brokoli dan Kembang Kol, Lebih Sehat Mana?

Ilustrasi berjalan kaki sambil membawa beban berat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (The Independent)

10.000 langkah

Selama masa penelitian, para peneliti mencatat bahwa tekanan darah sistolik rata-rata para peserta yang merupakan  tekanan darah ketika jantung berkontraksi adalah 122 milimeter air raksa (mm Hg).

Tekanan darah diastolik rata-rata mereka yang merupakan tekanan darah ketika jantung rileks, adalah 76 mm Hg.

Menurut pedoman terbaru yang dikeluarkan American College of Cardiology dan American Heart Association, kedua pengukuran itu menunjukkan tekanan darah normal hingga sedikit meningkat.

Peneliti studi menemukan, setelah memperhitungkan kemungkinan faktor pembaur bahwa untuk setiap 1.000 langkah yang diambil peserta per hari, tekanan darah sistolik mereka sekitar 0,45 poin lebih rendah.

Hal itu menunjukkan bahwa seseorang berjalan kaki sekitar 10.000 langkah setiap hari memiliki tekanan darah sistolik 2,25 poin lebih rendah ketimbang orang yang mengambil setengah dari jumlah langkah itu.

Rata-rata, selama periode 5 bulan, peserta mengambil sekitar 7.500 langkah per hari.

Kopi Dapat Membuat Anda Berpikir Lebih Fokus, Tapi Tidak Membuat Anda Lebih Kreatif, Ini Alasannya

Ayu Dyah Andari, Perancang Busana Indonesia

Penelitian berupa observasional dan tidak bertujuan untuk memastikan hubungan sebab akibat.

Meskipun begitu, para peneliti berpendapat bahwa penelitiannya menambah bukti bahwa aktivitas fisik teratur dapat membantu melindungi kesehatan kardiovaskular.

“Mengukur aktivitas fisik kebiasaan dalam pengaturan berbasis komunitas dengan cara ini membedakan penelitian kami dari studi sebelumnya," tutur peneliti utama Dr Mayank Sardana.

Menurut dia, penelitan lain melihat aktivitas fisik yang dilaporkan sendiri atau menggunakan akselerometer untuk mengukur aktivitas harian hanya dalam waktu singkat, biasanya sekitar satu minggu.

Perangkat pintar untuk menyelamatkan

Analisis lain termasuk dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka memperhitungkan berat badan seseorang.

Berat badan diukur melalui indeks massa tubuh (BMI), serta hubungan antara jumlah langkah yang diambil per hari dan tekanan darah tidak lagi signifikan.

Kebiasaan Sehari-hari Ini Bakal Berganti Setelah Pandemi Virus Corona Berakhir

Kado Menyehatkan untuk Pasangan atau Keluarga Tersayang

Menurut  peneliti, berat badan memediasi hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan jantung.

"Studi ini memperkuat pemahaman kami tentang hubungan antara aktivitas fisik dan tekanan darah dan meningkatkan kemungkinan bahwa obesitas atau (BMI) menyumbang banyak hubungan itu," kata Dr Sardana.

"Ke depan, akan berguna untuk melihat bagaimana perangkat pintar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi beban obesitas, dan berpotensi mengurangi tekanan darah," ucapnya lagi.

Para peneliti menyatakan bahwa penelitian lanjutan harus dilakukan untuk mengetahui apakah berat badan mempengaruhi seberapa banyak seseorang dapat berjalan setiap hari atau sebaliknya.

“Kita harus melihat ke studi masa depan untuk menjawab pertanyaan arah dengan percobaan acak atau intervensi kohort,” kata Sardana. (Medical News Today)

Berita Populer