Kebutuhan Cairan dalam Tubuh Bisa Berpengaruh terhadap Kecerdasan Otak

Ilustrasi mengonsumsi air minum cukup dapat memberi kebutuhan cairan tubuh.

Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala dan beberapa masalah fisiologis lainnya.

Terutama orang tua yang paling berisiko jika mengalami dehidrasi.

 Apakah efek kekurangan cairan itu juga memengaruhi fungsi kognitif atau intelektual Anda?

Sebaliknya,  apakah overhidrasi atau efek kelebihan cairan juga memengaruhi kesehatan mental?

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, pusing, dan banyak masalah lainnya, tergantung pada keparahan kekurangan cairan.

Namun, penelitian cenderung berfokus pada efek dehidrasi pada orang  muda terutama dalam konteks olahraga dan kebugaran.

Kelelahan dan keringat berlebihan dapat menyebabkan orang kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka konsumsi.

9 Mitos Olahraga, Hapus Kesalahpahaman yang Merugikan Kesehatan Anda

Namun, satu segmen populasi sangat rentan terhadap dehidrasi yakni orang tua atau manula.

"Seiring bertambahnya usia, cadangan air kita menurun karena berkurangnya massa otot,” kata Hillary Bethancourt PhD dari Pennsylvania State University College of Health and Human Development.

“Ginjal kita menjadi kurang efektif dalam menahan air, dan sinyal hormon yang memicu rasa haus dan memotivasi asupan air menjadi tumpul," ucapnya lagi.

Orang dewasa lebih tua juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif.

Apakah tingkat hidrasi dan kinerja kognitif terkait dengan cara apa pun?

Bethancourt dan rekannya menjawab pertanyaan itu dalam studi terbarunya.

Temuan mereka dimuat di European Journal of Nutrition.

"Kami merasa sangat penting untuk melihat kinerja kognitif dalam kaitannya dengan status hidrasi dan asupan air di antara orang manula,  yang mengalami kekurangan cairan secara teratur," kata Bethancourt.

Makan Cabai Mengurangi Risiko Kematian Dini

Dehidrasi dan overhidrasi

Dalam studi itu, para peneliti menganalisis data dari 2.506 peserta yakni 1.271 wanita dan 1.235 pria - usia sekitar 60.

Survei Pemeriksaan Nutrisi dan Kesehatan mengumpulkan data ini pada rentang waktu 2011-2014.

Semua peserta yang terlibat dalam penelitian memberikan sampel darah.

Mereka juga memberikan informasi tentang apa yang telah mereka konsumsi sepanjang hari sebelum pengumpulan sampel darah.

Untuk mengukur tingkat hidrasi setiap peserta, para peneliti mengamati konsentrasi berbagai zat dan senyawa -- termasuk natrium, kalium, glukosa, dan urea nitrogen -- dalam darah mereka.

Semua peserta juga melakukan tes fungsi kognitif, termasuk tugas yang dirancang untuk menilai daya ingat dan kefasihan verbal.

Selain itu, latihan yang difokuskan pada tingkat perhatian dan memori kerja.

Rahasia Berjalan Kaki Bikin Tubuh Lebih Sehat, Bahagia, dan Cerdas

Pada pandangan pertama, para peneliti menemukan hubungan antara hidrasi yang sesuai dan skor yang baik dalam tes fungsi kognitif.

Namun, hasilnya menjadi kurang jelas ketika para peneliti menyesuaikan analisis mereka untuk faktor perancu.

Peneliti juga memperhitungkan usia, pendidikan, jam tidur, tingkat aktivitas fisik, dan status diabetes dan menganalisis data secara terpisah untuk pria dan wanita.

Serta, hubungan dengan status hidrasi dan asupan air berkurang.

Setelah penyesuaian ini, hanya beberapa tautan yang tetap menarik.

Secara khusus, para peneliti melihat bahwa wanita tampak menunjukkan kinerja kognitif lebih buruk ketika mengalami kekurangan cairan.

Hal yang sama diterapkan ketika mereka mengalami overhidrasi.

Mengapa Anda Sulit Menolak Tawaran Sepotong Kue?

"Tren ke arah skor lebih rendah pada salah satu tes fungsi kognitif di antara wanita yang dikategorikan sebagai kekurangan atau kelebihan cairan adalah temuan paling menonjol yang tetap setelah kami memperhitungkan faktor-faktor berpengaruh lainnya," kata Bethancourt.

Tes menunjukkan bahwa mereka mengalami overhidrasi atau kekurangan air memengaruhi  perhatian, kecepatan pemrosesan, dan memori kerja.

"Sangat menarik bahwa meskipun tes ini hanya memakan waktu beberapa menit, itu adalah paling kuat terkait dengan tingkat hidrasi lebih rendah," kata Bethancourt.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa fokus menjadi salah satu domain kognitif yang paling dipengaruhi oleh status hidrasi.

“Ini membuat kami bertanya-tanya apa efek hidrasi yang tidak memadai  pada tugas yang lebih sulit membutuhkan periode konsentrasi dan fokus yang lebih lama," ucapnya.

Namun, para peneliti tidak dapat mengonfirmasi apakah tingkat hidrasi non-darah menyebabkan kinerja kognitif  lebih buruk.

Penyakit Pasca-Banjir, Perhatikan Daya Tahan Tubuh Agar Kesehatan Tubuh Tetap Terjaga

Atau apakah individu yang sudah memiliki beberapa gangguan kognitif lebih mungkin minum terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan.

Sedangkan hubungan antara tingkat hidrasi dan kinerja kognitif pada pria yang lebih tua juga masih menjadi misteri.

Meskipun masih banyak pertanyaan yang harus dijawab, rekan peneliti yakni Prof Asher Rosinger menyarankan bahwa orang dewasa lebih tua tidak boleh mengambil risiko kesehatan dengan mengabaikan hidrasi yang tepat.

"Karena orang dewasa yang lebih tua tidak selalu merasa haus ketika tubuh mereka mencapai keadaan kekurangan cairan.

Orang tua juga  menggunakan diuretik yang dapat meningkatkan ekskresi garam.

Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa lebih tua dan dokter mereka untuk lebih memahami gejala-gejala jika kekurangan atau kelebihan cairan.

 (Medical News Today)

 

Berita Populer