Menjelang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Tahun Ajaran 2021-2022, Orangtua Harus Aktif

PTM Terbatas akan dilaksanakan Pemerintah pada Tahun Ajaran 2021-2022. Inilah yang harus dilakukan orangtua menjelang PTM.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Desy Selviany
PTM Terbatas akan dilaksanakan Pemerintah pada Tahun Ajaran 2021-2022. Keterangan foto: Siswa Kelas V SD Negeri 03 Durikepa, Kebonjeruk, Jakarta Barat mengikuti pembeljaran tatap muka pada Rabu (9/6/2021). 

WARTA KOTA -- Sejumlah pemerintah daerah sudah mengutarakan akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tahun ajaran 2021-2022.

Bahkan uji cobanya sudah dilakukan saat ini, di ujung tahun ajaran 2020-2021.

“Prinsip PTM terbatas tetap mengacu kepada keselamatan dan kesehatan peserta didik dan tenaga kependidikan. Pada masa PTM terbatas yang akan dimulai di tahun ajaran 2021-2022, sekolah harus memberikan dua opsi, yakni PTM terbatas dan opsi PJJ”, kata Katman, Koordinator PMP dan Kerja Sama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, sebagaimana dilansir laman covid19.go.id.

PTM, walaupun terbatas, sudah pasti akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan orangtua.

Apalagi saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia meningkat lagi.

Orangtua aktif

Namun Katman, di dalam artikel yang dilansir laman covid19.go.id itu memberikan beberapa langkah persiapan orangtua murid menjelang PTM terbatas tersebut.

Langkah-langkah itu adalah:

- Orangtua murid aktif menghimpun informasi tentang kesiapan sekolah, dan memperhatikan sarana lain yang menunjang keselamatan dan keamanan siswa di sekolah.

- Memfungsikan tim yang terlibat dalam Satgas COVID-19 di sekolah.

- Seluruh guru dan tenaga pendidik sudah divaksinasi secara lengkap untuk sekolah yang akan menyelenggarakan PTM Terbatas.

PJJ kurang efektif

Langkah-langkah itu disetujui oleh Tata Karwita, orangtua murid sekaligus anggota Komite Sekolah SMKN 1 Kemang Bogor.

“Perwakilan orangtua murid, khususnya di SMKN 1 Kemang Bogor, justru menganggap PJJ yang berjalan saat ini kurang efektif. Pertama karena kondisi ekonomi orangtua murid rata-rata kurang mampu (untuk) mengakomodir fasilitas PJJ. Seperti, menyediakan handphone dan kuota internet," ujar Tata.

Hal lainnya, sambung Tata, orangtua juga tidak maksimal mendampingi pembelajaran anak-anaknya, karena kurangnya kemampuan dari sisi keilmuan.

Lalu kendala PJJ berikutnya adalah orangtua harus bekerja.

Para Orangtua murid SMKN 1 Kemang Bogor memberikan dukungan secara tertulis, agar sekolah melaksanakan PTM terbatas.

Syarat dari orangtua

Mereka juga mengajukan syarat yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan PTM Terbatas, antara lain, wilayah sekolah masuk zona hijau.

Syarat lainnya adalah sekolah diminta memenuhi persyaratan protokol kesehatan di sekolah.
“Tenaga guru dan pendidik di SMKN 1 Kemang Bogor juga sudah divaksinasi semua, sehingga menimbulkan optimisme orangtua murid agar bisa memulai PTM terbatas ini,” kata Tata Karwita.

Halaman selanjutnya

Transportasi

...

Ikuti kami di
1094 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved