Vaksin Covid 19

Para Pakar Vaksin Tinjau Ulang Vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah Laporan Kasus Penggumpalan Darah

Vaksin Covid-19 merek AstraZeneca sedang menjadi sorotan, dan menimbulkan perbantahan.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Gustavo Fring
Vaksin Covid-19 merek AstraZeneca sedang menjadi sorotan, dan menimbulkan perbantahan. Ilustrasi vaksinasi. 

Sedangkan menurut pemberitaan New York Times, AstraZeneca sudah menerima pemesanan total 2 miliar dosis dari 70 negara.

Untuk kawasan Asia, vaksin ini dibuat oleh Serum Institute of India (India), Siam Bioscience (Thailand), dan SK Bioscience (Korea Selatan).

Sedangkan untuk benua Amerika, vaksin AstraZeneca diproduksi di Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat.

Di Eropa, vaksin Covid-19 AstraZeneca diproduksi di Inggris, dan dikemas di Italia.

Karena itu wajar bila kualitas produksi vaksin ini bisa berbeda, tergantung tempat pembuatannya.

Di Indonesia

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, Indonesia menerima vaksin AstraZeneca dari dua tempat, yakni SK Bioscience dan Siam Bioscience.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, dalam jumpa pers virtual pada Selasa siang tadi, mengatakan bahwa Indonesia menunda distribusi vaksin AstraZeneca.

Namun alasan keputusan itu bukan karena ada kasus penggumpalan darah, melainkan menunggu rekomendasi terbaru dari Badan POM.

"Kami ingin mengikuti arahan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan), karena Badan POM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan parah ahli sedang melihat kembali, apakah kriteria penerima vaksin, yang tadinya sudah dikeluarkan yang ditujukan untuk penggunaan vaksin Sinovac dan Biofarma, akan sama kriterianya dengan penggunaan vaksin AstraZeneca," kata dr Nadia.

Sementara menunggu rekomendasi kriteria itu, pihak Kementerian Kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik (quality control) vaksin AstraZeneca yang berada di Indonesia.

Ikuti kami di
965 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved