Vaksin Covid 19

Para Pakar Vaksin Tinjau Ulang Vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah Laporan Kasus Penggumpalan Darah

Vaksin Covid-19 merek AstraZeneca sedang menjadi sorotan, dan menimbulkan perbantahan.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Gustavo Fring
Vaksin Covid-19 merek AstraZeneca sedang menjadi sorotan, dan menimbulkan perbantahan. Ilustrasi vaksinasi. 

WARTA KOTA -- Vaksin Covid-19 merek AstraZeneca tengah menjadi bahan pembicaraan dan penilaian para pakar vaksin di dunia, terutama di Eropa.

Penyebabnya adalah laporan beberapa kasus penggumpalan darah, setelah subyek diberikan vaksin AstraZeneca.

Sebagaimana diwartakan BBC, sejumlah negara Eropa termasuk Prancis dan Jerman, menyatakan menunda pemberian vaksin Covid-19 kepada warganya.

Para pakar vaksin di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberitakan melakukan pertemuan pada Selasa (16/3), untuk meninjau kembali vaksin karya Oxford UIniversity dan AstraZeneca ini.

European Medicines Agency (EMA), atau badan pengawas obat dan makanan (BPOM)-nya Uni Eropa juga menggelar rapat membahas hal ini pada Selasa siang tadi.

Sementara sehari sebelumnya, WHO dan juga EMA menyatakan bahwa kasus penggumpalan darah itu tidak terkait dengan vaksin.

Sayangnya banyak yang menganggap pernyataan WHO dan EMA itu hanya upaya meredam kepanikan.

37 kasus

Pihak AstraZeneca sendiri menyatakan bahwa dari 17 juta orang yang sudah menerima dua dosis vaksin mereka di Eropa, ditemukan 37 orang yang mengalami penggumpalan darah.

Melihat perbandingan angka penerima vaksin dan kasus penggumpalan darah, para ahli menyatakan jumlah kasus tidak signifikan.

Meski begitu, otoritas kesehatan sejumlah negara Eropa tak mau mengambil risiko, sebab penggumpalan darah bisa berakibat fatal.

Ditentang

Hanya saja tak semua pihak setuju dengan keputusan pihak otoritas kesehatan itu.

Di Jerman, kalangan ahli medis dan politisi berpendapat program vaksinasi harus dilanjutkan, sampai benar-benar terbukti vaksin itu tidak aman.

Sementara Austria hanya menghentikan pemberian vaksin AstraZeneca dengan nomor produksi tertentu.

Sedangkan Belgia, Polandia, Republik Ceska, dan Ukraina tetap melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca.

Di berbagai negara

Untuk informasi, vaksin AstraZeneca ini diproduksi di berbagai negara di seluruh dunia agar target produksi tercapai.

Pasalnya, harga vaksin Covid-19 AstraZeneca paling murah dibandingkan merek lainnya. Harga satu dosis berkisar 4 sampai 5 dolar AS, tergantung tempat pembuatannya.

Sebagaimana dilansir laman The BMJ, WHO telah memesan 300 juta vaksin AstraZeneca untuk didistribusikan ke negara-negara termiskin di dunia, melalu Covax (COVID-19 Vaccines Global Access)

Ikuti kami di
965 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved