Sujono, Kepala Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur
Para mahasiswa juga harus memperkuat softskill, selain ilmu yang sedang dipelajarinya.
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA WIKI -- Belum lama ini Universitas Budi Luhur (UBL) memperkenalkan karya terbaru mahasiswa mereka, yakni motor listrik bernama Budi Luhur Sport Electric Vehicle 01, atau BL-SEV01.
Kendaraan ini merupakan hasil kerja sama UBL dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Katros Garage Design.
BL-SEV01 bukanlah motor listrik pertama yang dibuat para mahasiswa jurusan Teknik Elektro Budi Luhur, karena sebelumnya mereka telah memperkenalkan Cargo Electric Vehicle01 atau BL-CEV01.
Dengan dua karya motor listrik itu, bisa dilihat bahwa Budi Luhur serius dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.
Bahkan mereka juga memiliki Pusat Studi Kendaraan Listrik, yang dikepalai oleh Sujono, dosen di jurusan Elektro UBL.
Pria yang mulai mengajar sejak tahun 1999 ini tak pernah berhenti untuk menggali ilmu, untuk memaksimalkan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Saat ini dirinya tengah mengejar gelar doktoral (S3) di ITS Surabaya.
Masa kecil dan pendidikan
Sujono adalah putra dari Cipto Sutarno dan Wakinah, yang lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada 31 Agustus 1972.
Pendidikan dasar ditempuhnya di wilayah kelahirannya, mulai dari SDN 4 Matesih Karanganyar dan lulus pada tahun 1985.
Dia melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Karanganyar dan lulus di tahun 1988. Kemudian pendidikan menengah atas ditempuhnya di SMA N 1 Karanganyar, lulus tahun 1991.
Selepas SMA, Sujono lulus Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) sehingga dia melanjutkan ke jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dia lulus dan meraih gelar sarjana pada tahun 1997.
Sebagai dosen dia harus mengembangkan ilmunya, sehingga melanjutkan sekolah ke jenjang strata-2 (S2) di jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia, dan lulu tahun 2003.
Sujono terus melanjutkan pendidikan, dan saat ini tengah mengambil gelar doktoral (S3) di ITS.
Karier
Setelah meraih gelar S1, Sujono tidak langsung menjadi dosen. Dia mencoba berkarier di sebuah perusahaan BUMN, kemudian menjadi karyawan di perusahaan manufaktur, bahkan pernah menjadi konsultan.
Dia baru menemukan hasratnya adalah mengajar kala masuk ke Universitas Budi Luhur sebagai dosen Teknik elektro tahun 1999.
Dua tahun sebagai dosen, dirinya diberikan kepercayaan oleh pihak kampus untuk mengambil gelar S2, yang dia selesaikan pada tahun 2003 di Universitas Indonesia.
Pada tahun 2005 dirinya dipercaya sebagai Kepala Laboratorium Teknik Elektro. Tiga tahun kemudian, dia ditunjuk sebagai Ketua Program Studi Teknik Elektro.
Sejak tahun 2013, Sujono diangkat menjadi Kepala Riset Universitas Budi Luhur.
Lalu pada tahun 2014, suami dari Hanni Khustianingsih ini dipercaya sebagai Dekan Fakultas Teknik.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!