Kesehatan Seksual
Duh, Penelitian Menemukan Covid-19 Bisa Memengaruhi Kesehatan Seksual Pria
Sebuah penelitian menemukan bahwa virus corona 2 juga mengincar sistem reproduksi pria
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA -- Sudah setahun lebih virus corona 2 memporak-porandakan dunia, namun belum habis kejutan yang dibawanya.
Sebagaimana dilansir laman Daily Star, virus penyeban Covid-19 ini ternyata bisa menyebabkan masalah bagi kesuburan pria. Duh!
Harian Inggris itu mengutip dari jurnal Open Biology, di mana sekelompok ahli meneliti dampak SARS-CoV-2 kepada sistem reproduksi pria.
"Hipotesisnya, sistem reproduksi pria adalah salah satu target infeksi dari SARS-CoV-2, berdasarkan data awal," begitu yang terbaca dari rangkuman penelitian itu, dan dikutip Daily Star.
Untuk informasi, hipotesis adalah sebutan untuk hasil penelitian awal dengan data terbatas. Biasanya hipotesis ini akan melandasi penelitian yang lebih dalam.
Lewat hubungan seksual?
Asumsi yang muncul dari temuan awal riset tersebut adalah infeksi itu akan menyebabkan masalah kesuburan bagia pria.
Apalagi, pria lebih rentan terinfeksi virus corona 2 dibandingkan perempuan.
"Temuan awal juga mengindikasikan kemungkinan penularan SARS-CoV-2 lewat hubungan seksual. Hal ini bisa menimbulkan komplikasi yang lebih parah bagi pasangan yang terinfeksi," begitu disebutkan dalam laporan penelitian tersebut.
Hipotesis para peneliti itu muncul setelah mereka mengidentifikasi 4 cara kunci Covid-19 bisa memengaruhi kesuburan pria.
ACE2 receptor
Yang pertama adalah, dalam testis terkandung enzim ACE2 receptors yang ternyata pintu masuk favorit virus corona 2.
Kemudian, virus ini diketahui menghabiskan dan merusak sel Leydig dan Sertoli di testis.
Padahal kedua sel ini sangat penting dalam sistem reproduksi pria, karena membuat sistem itu sehat dan memproduksi sperma.
Peradangan
Faktor kunci kedua, radang yang muncul dari infeksi Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan permanen di sel tissue reproduksi.
Selain itu, peradangan di sekitar jantung dapat memblokir atau mengurangi pasokan darah ke penis. Artinya bakal terjadi disfungsi ereksi.
Lalu ada pula kemungkinan terjadi Orchitis, atau peradangan di testis, akibat sistem imunitas sangat rendah.
"Dampak lanjutan yang harus segera diinvestigasi adalah, apakah peradangan di tissue testis dan epididymis ini akan mengganggu proses spermatogenesis (produksi sperma), dan kemampuan sel sperma bertahan hidup," kata Shubhadeep Roychoudhury, salah satu peneliti di riset itu.
Hormon
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!