Gatot S Dewa Broto: Nyaris Urung jadi PNS dan Upaya Bertahan dari Godaan Korupsi
Gatot Dewa Broto adalah Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang berpengalaman luas di bidang telekomunikasi dan informatika.
Penulis: Abdul Majid | Editor: AC Pinkan Ulaan
Namun dia menolak dianalogikan sebagai jagoan. Dia yakin Allah SWT senantiasa menyertai langkahnya.
Pegiat antikorupsi
Sebagai Sesmenpora, Gatot mengaku paham betul dengan kinerja Kemenpora. Bahkan sampai ke celah-celah yang bisa menimbulkan penyelewengan anggaran.
Dia pun mewanti-wanti setiap pejabat atau staf Kemenpora, agar berhati-hati menggunakan anggaran negara.
Bahkan dia pernah menyatakan banyak "ranjau" di deputi IV, yang dulu pernah dia pimpin.
Seperti diketahui, eks Deputi IV Kemenpora, Mulyana telah divonis 4 tahun 6 bulan penjara, atas tindakannya menerima sejumlah uang dan mobil untuk membantu percepatan proses persetujuan dan pencairan dana hibah dari Kemenpora, yang akan diberikan kepada KONI.
Kasus tersebut pun turut menjerat Imam Nahrawi, sebagai Menpora kala itu. Imam Nahrawi divonis tujuh tahun penjara.
Dalam kasus ini, Imam bersama asisten pribadinya, Miftahul Ulum, dinilai terbukti menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar, dari mantan Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ending Fuad Hamidy dan mantan Bendahara KONI, Johnny E Awuy.
Seperti diketahui, Menpora terjerat korupsi bukan cuma terjadi pada era Imam Nahrawi. Menpora sebelumnya, Andi Alfian Mallarangeng juga terjerat kasus serupa.
Andi divonis empat tahun penjara pada 2014 silam, karena terbukti korupsi dalam proyek pembangunan lanjutan pusat pendidikan dan sekolah olahraga nasional Hambalang.
Melihat dua Menpora sebelumnya terjerat korupsi, Gatot kini berupaya untuk mengembalikan citra Kemenpora.
Dia membantu Menpora Zainudin Amali, agar terhindar dari praktik-praktik terlarang itu.
Seperti diketahui di bawah pimpinan Zainudin Amali, Kemenpora baru saja mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
Penghargaan itu terakhir kali didapatkan Kemenpora pada 10 tahun lalu.
Lebih lanjut Gatot juga mengungkapkan menduduki jabatan strategis membuat dirinya tak terhindari bersinggungan dengan kesempatan-kesempatan terlarang tersebut.
"Ya prinsip sejak awal itu, saya terbiasa kerja secara profesional. Masalah gaji atau bonus setiap orang kan relatif menilai kurang atau lebih. Itu sangat berbeda satu sama lain," ujar Gatot saat ditanya caranya menghindari godaan korupsi.
"Tapi kalau saya, saya nikmati, saya syukuri apa yang saya miliki. Dan kalau meminjam istilah film, ya kalau kita tidak ingin terbakar ya jangan bermain api. Tahu kalau itu ada potensi kebakaran, ya kita jangan kita ikut-ikutan," tandasnya.
Biodata:
Nama lengkap: Gatot Sulistiantoro Dewa Broto
Tempat tanggal lahir: Yogyakarta, 31 Oktober 1961
Halaman selanjutnya
...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!