Vaksin Covid 19
Ditemukan 3 Kasus Reaksi Alergi Setelah Injeksi Vaksin Pfizer - BioNTech
Tiga tenaga kesehatan di Inggris dan AS mengalami reaksi alergi parah setelah menerima injeksi vaksin Pfizer - BioNTech.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Menurut Doran Fink, vaksin buatan Pfizer - BioNTech ini tidak seperti vaksin tradisional sebab tidak menggunakan pengawet, dan tidak menggunakan bahan baku yang dikembangkan di telur ayam.
Gejala alergi
Dua nakes di Inggris yang mengalami anaphylaxis itu diketahui memiliki sejarah alergi parah. Mereka telah pulih setelah mendapat perawatan.
Sementara untuk kasus di Alaska, menimpa nakes di Bartlett Regional Hospital di Juneau, Alaska, yang tidak memiliki sejarah alergi sebelumnya.
Gejala alergi yang dialaminya adalah napas menjadi pendek-pendek, detak jantung meningkat, kulitnya terasa panas dan memerah.
Gejala-gejala itu muncul 10 menit setelah injeksi.
Menurut rumah sakit tempat nakes itu bekerja, dia harus menginap di rumah sakit selama 1 malam, dan keesokan harinya kondisinya stabil. Namun dia harus opname semalam lagi untuk pemantauan.
Nakes lainnya di Bartlett Regional Hospital juga menunjukkan gejala alergi, yakni matanya bengkak, pusing, dan tenggorokannya gatal 10 menit setelah infeksi.
Dia memperoleh perawatan standar menggunakan epinephrine, Pepcid, dan Benadryl, dan gejala alerginya menghilang. Pihak rumah sakit tidak melihat kasus itu sebagai anaphylaxis.
Pengamatan setelah injeksi
Seorang dokter anak dan pakar vaksin dari rumah sakit anak di Philadelphia, Paul Offit, mengatakan, adalah hal lumrah bagi sebuah vaksin bila terjadi sebuah kasus alergi dalam 1 juta vaksinasi.
Protokol untuk vaksin baru ini (Pfizer - BioNTech) ialah mengamati pasien selama 15 menit setelah injeksi, untuk melihat reaksi alergi yang muncul.
Bagi pasien yang memang memiliki sejarah alergi, pengamatan harus dilakukan selama 30 menit.
Pada uji klinis fase 3 untuk vaksin Pfizer - BioNTech, sejumlah sukarelawan vaksin melaporkan efek samping demam, sakit kepala, lelah, dan sakit di sekitar tempat injeksi.
Gejala itu muncul setelah vaksinasi tahap 2. Uniknya, gejala itu dirasakan sukarelawan berusia muda, yang memiliki sistem imunitas yang lebih reaktif dan sehat.
Efek samping itu dilaporkan hilang dalam sehari sampai dua hari, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!