Vaksin Covid 19
Ditemukan 3 Kasus Reaksi Alergi Setelah Injeksi Vaksin Pfizer - BioNTech
Tiga tenaga kesehatan di Inggris dan AS mengalami reaksi alergi parah setelah menerima injeksi vaksin Pfizer - BioNTech.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
- Dilaporkan tiga kasus alergi parah pada tenaga kesehatan yang menerima injeksi vaksin buatan Pfizer - BioNTech.
- Kondisi ketiga tenaga kesehatan itu membaik setelah memperoleh perawatan.
- Sampai saat ini belum diketahui pemicu reaksi alergi itu.
- Gejala alergi yang muncul termasuk napas menjadi pendek-pendek.
- Protokol vaksinasi di AS, pasien harus diamati selama 15 menit setelah injeksi. Untuk pasien dengan sejarah alergi, pengamatan selama 30 menit setelah injeksi.
WARTA KOTA -- Food and Drug Admisitration (FDA), yang merupakan badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (AS), menyatakan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer - BioNTech tetap bisa dilanjutkan, meskipun muncul beberapa kasus alergi yang cukup parah.
Sebagaimana dilansir laman Washington Post, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) mengalami reaksi alergi yang parah, setelah mendapat injeksi vaksin buatan kerja sama perusahaan farmasi asal AS dan Jerman tersebut.
Dua kasus ditemukan di Inggris pada pekan lalu, sementara kasus ketiga ditemukan di Alasa, AS pada Selasa (15/12). Itu tiga kasus yang parah.
Sementara di Alaska ada satu lagi kasus reaksi alergi pada Rabu (16/12), namun tidak separah yang tiga di atas.
Diselidiki
Menurut juru bicara FDA, mereka memonitor situasi ini, bersama-sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Selain itu, dua institusi tersebut juga sedang menyelidiki pemicu reaksi alergi tersebut.
Pihak FDA juga meminta pihak Pfizer untuk memutakhirkan informasi soal vaksinnya, terutama dalam hal reaksi yang kemungkinan muncul setelah vaksinasi, serta cara mengatasi reaksi tersebut.
FDA juga menekankan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti klinik, rumah sakit, yang menggunakan vaksin Pfizer - BioNTECH agar terampil menangani pasien yang mengalami reaksi alergi vaksin sesegera mungkin.
"Data secara total sampai sejauh ini masih mendukung penggunaan vaksin Pfizer dengan skema emergency use authorization (EUA), tanpa pembatasan. Kasus yang terjadi menunjukkan bahwa tahap pertama vaksinasi ini perlu diawasi dengan ketat," kata Doran Fink, pakar vaksin di FDA.
Kasuistis
Vaksin Pfizer - BioNTECH ini dibuat dengan melakukan sintesis molekul SARS-CoV-2, dan telah lulus uji klinis fase 3 dengan jumlah partisipan sebanyak 43.000 orang.
Namun pada pekan ini terjadi insiden anaphylaxis, atau reaksi alergi yang parah, yang bisa ditangani dengan obat.
Sejauh ini para tenaga kesehatan di Amerika Serikat menganggap insiden itu hanya kasuistis, dan secara umum vaksin ini aman bagi publik.
Meski begitu, pemicu reaksi anapylactic ini belum diketahui, dan masih dicari.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!