Madu Mengungguli Antibiotik dalam Mengobati Batuk. Namun Madu Tak Boleh Diberikan ke Bayi

Madu ternyata lebih efektif mengobati batuk dan pilek dibanding obat antibiotik. Namun madu tak boleh diberikan kepada bayi dan anak usia 1 tahun.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
pixabay/three-shots
Hasil riset di Oxford University menemukan madu lebih efektif dalam mengatasi batuk dan pilek. 

WARTA KOTA -- Nasehat yang cukup sering didengar saat sedang batuk adalah minum madu. Lebih lengkapnya minum madu dicampur air jeruk nipis.

Nasehat itu ternyata berlaku universal, sebab orang-orang di Inggris pun, menurut Daily Mail, menasehatkan yang serupa kepada kenalannya yang sedang batuk.

Madu dan lemon atau jeruk nipis adalah obat batuk tradisional yang universal.
Madu dan lemon atau jeruk nipis adalah obat batuk tradisional yang universal. (Pixabay/Onefox)

Uniknya, meski pun madu sudah lama digunakan untuk mengobati batuk, ternyata para ahli baru menemukan bahwa madu lebih efektif mengobati batuk, dibandingkan antibiotik dan obat batuk yang dijual bebas.

Sebagaimana diwartakan Daily Mail, para peneliti di Oxford University kemudian menyarankan agar dokter memerintahkan pasiennya minum sesendok madu daripada meresepkan antibiotik.

Dasar dari saran itu ialah, antibiotik bisa membuat virus menjadi kebal terhadap antibiotik.

Tentu saja para peneliti itu tidak sembarangan memberikan sara tersebut, sebab mereka sudah melakukan riset sebelumnya.

Riset itu adalah meninjau lagi 14 penelitian sebelumnya, dengan jumlah partisipan sebanyak 1.761 orang.

Jauh lebih unggul

Mereka membandingkan efektivitas madu, obat pereda batuk, antihistamin, dan pereda rasa sakit, dalam mengatasi insfeksi saluran pernapasan atas (ISPA) termasuk batuk dan pilek.

Dan hasilnya ialah, madu mengungguli obat-obatan kimia itu dalam hal meredakan batuk, radang tenggorokan, dan hidung tersumbat. Dan tanpa efek samping pula.

Persentase keunggulannya adalah 36 persen dalam meredakan batuk, dan mengurangi frekwensi batuk sampai 44 persen.

Kemudian madu membuat orang yang mengalami ISPA sembuh lebih cepat, yakni dalam dua hari semua gejala ISPA menghilang.

"Madu menunjukkan hasil baik dalam hal mengurangi semua gejala, termasuk kekerapan batuk dan keparahan batuk," kata para peneliti dalam laporan yang diterbitkan British Medical Journal.

Resistensi antibiotik 

Dan yang paling ditekankan oleh para peneliti, menggunakan madu dapat mengurangi konsumsi antibiotik, yang saat ini dituding menyebabkan resistensi antibiotik di beberapa virus dan kuman penyakit.

Ilustrasi obat antibiotik
Ilustrasi obat antibiotik (Harvard Health--Harvard University)

Rupa-rupanya, menurut Daily Mail, dokter di Inggris itu hobi banget meresepkan antibiotik, bahkan hanya untuk ISPA yang disebabkan oleh virus.

"Karena mayoritas ISPA disebabkan oleh virus, maka meresepkan antibiotik itu tidak efektif dan tidak perlu," begitu tertulis di laporan itu lagi.

Para peneliti menduga para dokter ini minim pengetahuan soal zat alternatif yang bisa menggantikan antibiotik.

Dugaan lainnya, para dokter tidak ingin kehilangan pasien sebab antibiotik hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Antibiotik alami di madu

Ikuti kami di
600 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved