Fenomena Pangsit Goreng Le Gino, Harus Menyelesaikan 10.700 Porsi sampai Akhir Juli
Pangsit Goreng Le Gino begitu tenar, sehingga ribuan orang per hari ingin menikmati penganan ini.
Penulis: Desy Selviany | Editor: AC Pinkan Ulaan
Karena semakin populer di Cengkareng Timur, akhirnya di tahun 2012 Le Gino memutuskan membeli sebuah kios kecil di Jalan Tertib V RT02/04, Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
Kios itu hanya cukup untuk menampung bumbu-bumbu dan peralatan masak Le Gino.
Sebuah meja dipasang di depan kios itu untuk kasir. Di samping meja terletak kompor yang menjadi alat Le Gino meramu keterampilannya.
Selembar terpal sederhana dipasang sebagai atap untuk menaungi pembeli. Tidak ada meja-meja untuk pembeli yang ingin makan di tempat.
Hanya disediakan bangku-bangku plastik agar pembeli bisa duduk saat makan.
Namun fasilitas yang terbatas itu tidak membuat pelanggannya lari.
Sebelum viral saja, setiap hari Le Gino memasak 150 sampai 200 bungkus bakmie atau pangsit goreng.
Mayoritas pembeli ialah warga Cengkareng, yang mengetahui kelezatan pangsit goreng dari cerita mulut ke mulut.

Sebelum viral, Le Gino biasa berjualan pada pukul 16.00 sampai 24.00 setiap hari.
Namun begitu pangsitnya viral di media sosial, Le Gino memajukan jam masaknya mulai pukul 12.00. Hal itu lantaran pesanan yang melonjak drastis.
Bahkan Le Gino sampai memperkerjakan satu menantu dan satu sepupu untuk memasak. Dus, saat ini terdapat tiga koki yang memasak pangsit goreng viral ini.
Tambahan tenaga ternyata tidak berarti bila pembeli terus bertambah. mengurai antrean. Perhari, tiga koki di Pangsit Goreng Le Gino hanya dapat memasak 500 bungkus pangsit goreng.
Sedangkan pesananan yang diterima jauh lebih banyak dari itu. Sampai Minggu (19/7/2020) saja total sisa pesanan yang harus dibuat ialah 10.700 pangsit goreng
Sehingga jika dikalkulasi dengan kemampuan menggoreng 500 bungkus perhari, maka pembeli harus antre sampai tiga minggu ke depan.
"Karena satu pengunjung banyak yang pesan puluhan hingga ratusan bungkus semenjak viral," kata Supriatin.
Menumpuknya pesanan sampai membuat mereka menutup sementara pemesanan hingga akhir Juli.
Saat ini Le Gino dan timnya hanya sibuk mengejar target 10.000 bungkus pangsit goreng yang harus dimasak.
"Sejak tiga haru lalu kami stop pemesanan karena ini sudah melewati batas kemampuan kami," kata Supriatin.
Karena mereka sedang sibuk memenuhi pesanan yang sampai ribuan itu, maka hari Minggu kemarin saya tak bisa mersakan pangsit goreng yang sedang viral itu.
Saya hanya kebagian aroma bawang putih goreng yang menguar ke mana-mana.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!