Tokoh

Lunardi Valanchie, Penjual Kopi Giling Terakhir di Pasar Boplo Menteng Jakarta Pusat

Toko kopi di Pasar Boplo persis di dekat Stasiun Kereta Gondangdia dan Pasar Gondangdia tetap berdiri sejak tahun 1930.

Penulis: Janlika Putri | Editor: Intan Ungaling Dian
Warta Kota/Janlika Putri
Lunardy Valanchie, pemilik Toko Kopi Luwak di Pasar Boplo, Menteng, Jakarta Pusat. 

Lunardi Valanchie (62 ) adalah pemilik toko kopi yang masih tersisa di Pasar Boplo,  Jalan Srikaya I No 25, Menteng, Jakarta Selatan.

Nama Toko Kopi yang dijalankan Lunardy Valanchie Toko Kopi Luwak.

Toko kopi di Pasar Boplo persis di dekat Stasiun Kereta Gondangdia  dan Pasar Gondangdia tetap berdiri, bersaing dengan toko kopi modern lainnya.

Sang pemilik Toko Kopi Luwak, Lunardi Valanchie melanjutkan usaha dari orang tuanya.

Untuk menggiling biji kopi, dia menggunakan mesin giling kopi tua.

Bisnis kopi gilingnya terus mengalami pasang surut seiring perkembangan zaman.

Bahkan, nama Boplo sebagai pasar pun sudah jarang terdengar lagi di masyarakat.

Museum Mandiri

Lunardy Valanchia sedang menggiling kopi di tokonya, di Pasar Boplo, Menteng, Jakarta Pusat.
Lunardy Valanchia sedang menggiling kopi di tokonya, di Pasar Boplo, Menteng, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Janlika Putri)

Pada tahun 1970-an hingga 1990-an merupakan era keemasan kopi giling Boplo.

Banyak toko kopi giling di Pasar Boplo menggunakan berbagai merek.

Biasanya kopi dibungkus dengan menggunakan kertas kopi berwarna cokelat yang sudah di beri cap nama kopi dari toko tersebut.

"Dulu waktu saya kecil ada banyak toko kopi di sini. Boplo jadi tujuannya orang yang ingin berburu kopi giling," kata Lunardy.

Namun, satu per satu toko kopi hengkang dari Pasar Boplo atau beralih berjualan barang lainnya.

Hanya toko kopi yang kuat bertahan yang bisa terus berjualan di Pasar Boplo.

Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi

Nama awal Toko Luwai, Kopi Bubuk Aseli Cap Burung Kenari di Pasar Boplo, Menteng, Jakarta Pusat.
Nama awal Toko Luwai, Kopi Bubuk Aseli Cap Burung Kenari di Pasar Boplo, Menteng, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Janlika Putri)

Hidup dari kopi

Memasuki era kopi instan, keberadaan kopi giling Boplo semakin redup. 

Strategi seperti hadiah gelas atau piring  yang dihadiahkan untuk pelanggan dan menarik pembeli pernah dilakukan Lunardy.

Menurut Lunardy, toko kopi giling itu yang menghidupi keluarganya. Ayahnya yang menjalankan bisnis kopi giling di Pasar Boplo.

Saat itu, nama toko kopi gilingnya yakni Kopi Bubuk Aseli Cap Burung Kenari.

Setelah usaha diwariskan ke Lunardy, toko kopi giling itu juga bisa untuk membayar kuliah anaknya hingga selesai.

Toko Kopi Cap Burung Kenari sudah ada sejak 1930. Ayah Lunardy yakni Tay Sen yang mendirikan toko kopi tersebut.

Ikuti kami di
162 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved