RSUP Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso Khusus untuk Pasien Covid-19 yang Kondisinya Parah

Editor: AC Pinkan Ulaan
Tiga rumah sakit di Jakarta ditetapkan sebagai rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19. Keterangan foto: Ilustrasi virus SARS-CoV-2.

- RSUP Fatmawati, RSUP Pershabatan, dan RSPI Sulianti Saroso ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19

- RSUP Pershabatan dan RSPI Sulianti Saroso hanya menerima pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

- Lonjakan kasus aktif Covid-19 kali ini akibat mobilitas penduduk, disiplin protokol kesehatan yang mengendor, dan varian baru virus SARS-CoV-2.

WARTA KOTA -- Tiga rumah sakit di Jakarta ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit khusus Covid-19, untuk menjaga ketersediaan tempat tidur bagia pasien penyakit ini.

Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, ketiga rumah sakit itu iadalah RSUP Fatmawati di Jakarta Selatan, RSUP Pershabatan di Jakarta Timur, dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara.

Keputusan ini didasari oleh peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 yang tinggi, sehingga berimbas kepada keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa lonjakan kasus positif Covid-19 menyebabkan permintaan tempat tidur di rumah sakit mengalami peningkatan.

Jakarta tertinggi

Per tanggal 24 Juni 2021 tersedia 94.420 tempat tidur untuk isolasi, maupun ruang perawatan untuk kasus infeksi.

Hanya saja rata-rata nasional angka keterisian tempat tidur adalah 67-68 persen. Di beberapa daerah angka ini malah lebih tinggi, mencapai 80 persen.

"Kami melihat di Yogyakarta dan di Jawa Tengah itu sudah mencapai 85 persen, di Banten itu 87 persen, dan di DKI Jakarta itu mencapai 90 persen," kata dr Nadia.

Melihat kondisi itu, terutama di Jakarta dan sekitarnya, maka Kementerian Kesehatan menunjuk 3 rumah sakit vertikal yang berada langsung di bawah kewenangan Kementerian Kesehatan, untuk dikhususkan sebagai RS perawatan pasien COVID-19.

"Diharapkan dengan mengonversi ketiga rumah sakit itu menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kasus COVID-19 ini akan membantu menambah persediaan tempat tidur," kata dr Nadia.

Tambah SDM dan alkes juga

Direktur Utama RSPI Sulianto Saroso, dr Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa ketersediaan tempat tidur di RSPI Sulianti Saroso hingga hari ini rasionya 100 persen, dengan beban 96 persen.

Pihaknya akan menambah 100 tempat tidur, yang diawali dengan tambahan 24 tempat tidur sejak 12 juni lalu.

Selanjutnya direncanakan akan menambah 45 tempat tidur, sehingga menjadi 145 tempat tidur sampai pertengahan Juli 2021.

"Penambahan ini perlu diiringi dengan penambahan SDM, alkes, dan sarana prasarana lain. Total tenaga yang dibutuhkan sebanyak 80 perawat dan 2 dokter spesialis dari radiologi dan rehabilitasi medik," kata dr Syahril.

Apabila terjadi penumpukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tambah Syahril, pihaknya sudah menyiapkan tenda bantuan dari BNPB untuk mengurai pasien yang ada di IGD.

Dokter Syahril juga mengungkapkan situasi di RSUP Persahabatan, mengingat dia juga menjabat sebagai Plt RSUP Persahabatan.

Katanya, RSUP Persahabatan memiliki kapasitas 409 tempat tidur, dan hingga Kamis (24/6) 55 persen tempat tidur didedikasikan untuk merawat pasien Covid-19.

Rinciannya adalah 32 ICU dan 165 non-ICU.

"Dengan lonjakan ini kami merencanakan penambahan tempat tidur dalam 4 tahap. Hal itu dikarenakan dengan mengubah ruangan biasa menjadi ruangan isolasi, ruangan itu (harus) memenuhi persyaratan isolasi," kata dr Syahril.

Tak hanya masalah itu, RSUP Persahabatan juga membutuhkan tambahan tenaga, terutama perawat, yakni sebanyak 150 perawat dan 14 dokter.

Khusus pasien parah dan kritis

Dokter Syahril menegaskan bahwa RSUP Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso hanya menerima rujukan kasus Covid-19 berat dan kritis.

Tidak semua pasien yang datang ke RS tersebut karena Covid-19 akan dirawat di sana, sehingga akan dirujuk ke RS terdekat bila kondisinya ringan sampai sedang.

RSUP Fatmawati

Sementara itu, di RSUP Fatmawati terdapat 500 tempat tidur. Plt Direktur RSUP Fatmawati, dr Azhar Jaya, mengatakan bahwa sampai 22 Juni 2021 terdapat 233 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Namun pihak manajemen telah meningkatkan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 menjadi 261 unit, atau sekitar 52 persen dari total kapasitas tempat tidur di RSUP Fatmawati.

Rinciannya adalah 110 tempat tidur ICU, dan 151 tempat tidur di ruang isolasi bertekanan negatif dan non-negatif.

"Kami harus meningkatkan tempat tidur menjadi 350 atau 70 persen. Kami harapkan pada awal bulan Juli sudah bisa meningkat sampai 350 tempat tidur," tandasnya.

Penyebab lonjakan

Dalam siaran pers itu dr Nadia sekali lagi mengingatkan, peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 yang cukup signifikan ini karena adanya peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Hari Raya Idulfitri 2021.

Ditambah lagi disiplin masyarakat mejalani protokol kesehatan mengendor, serta adanya varian baru yang tingkat penularannya cepat.

Karena itu dr Nadia mengimbau masyarakat agar kembali disiplin protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Extension

Dirjen Pelayanan Kesehatan, Prof Kadir, menilai kenaikan kasus COVID-19 sekarang ini sangat drastis serta eksponensial.

Kenaikan jumlah pasien di RS tidak bisa dimbangi dengan jumlah tempat tidur yang tersedia.

"Oleh karena itu salah satu alternatif kami sekarang ini adalah melakukan extension rumah sakit yang sudah ada," katanya.

Bentuk extension yang dilakukan adalah melakukan semacam perubahan IGD menjadi ruang perawatan.

Selain itu juga membangun tenda-tenda di halaman rumah sakit, yang bisa difungsikan sebagai tempat triase untuk mendeteksi pasien. Dengan begitu IGD bisa dimanfaatkan untuk ruang perawatan.

Bentuk kedua yang ditempuh adalah mencari ruangan-ruangan, atau gedung- gedung seperti gedung pertemuan atau auditorium yang sedang tidak digunakan, dan mengubahnya menjadi ruang perawatan.

Ruangan-ruangan tersebut akan diisi tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.

Selanjutnya ialah menetapkan beberapa rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19, seperti yang dilakukan kepada RSUP Persahabatan, RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso.

Pasalnya tidak bisa semua rumah sakit didedikasikan untuk merawat pasien Covid-19, karena harus ada rumah sakit untuk merawat pasien penyakit selain Covid-19. (*)

Berita Populer