- Ada pemudik yang kembali ke Jakarta mengidap Covid-19.
- Sekitar 75.000 kendaraan pemudik sudah kembali ke Jakarta.
- Pemeriksaan rapid antigen dilakukan di pos penyekatan dan polsek
WARTA KOTA -- Kekhawatiran Pemerintah bahwa aktivitas mudik bisa menyebarkan Covid-19 rupanya masuk akal.
Hasil pemeriksaan acak kepada para pemudik yang kembali ke Jakarta, ditemukan sejumlah orang yang membawa virus corona 2 ke DKI Jakarta.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, berdasarkan dari data terakhir yang diterimanya.
Pihak Polda Metro Jaya melakukan berhasil memeriksa 2.490 orang pemudik yang dipilih secara acak, dan menemukan 6 orang di antaranya memiliki virus corona 2.
Ke Wisma Atlet
Sampai Senin (17/5/2021) terdata sekitar 75.000 kendaraan yang masuk ke Jakarta selama arus balik pemudik.
Data itu diperoleh dari 14 titik atau pos pemeriksaan pemudik di jalur jalan tol, jalur jalan arteri dan terminal bus.
"Dari data 14 pos pemeriksan kendaraan, dari Jabar (Jawa Barat) dan Banten, ada 75.000 kendaraan yang sudah masuk Jakarta," ujar Yusri.
Dari angka sebanyak itu, lanjutnya, sebanyak 2.940 pemudik menjalani pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode rapid test antigen, dan dipilih secara acak.
"Dari 2.940 yang di-swab, 6 orang hasilnya positif dan langsung kami rujuk ke Wisma Atlet," kata Yusri.
Pemeriksaan di RW
Sementara, untuk data pemudik yang dites rapid antigen gratis di setiap RW di polsek, masih dikumpulkan pihaknya.
"Kami masih mendata yang dari mikro berbasis komunitas. Dari polsek masih kita kumpulkan datanya," ujar Yusri.
Dia menjelaskan, setiap polsek di Jakarta menyiapkan alat tes rapid antigen gratis ke warga.
"Ini mengantisipasi adanya penolakan warga terhadap pemudik yang kembali ke lingkungan mereka, jika tanpa dilengkapi surat bebas Covid-19. Untuk itu kami mengimbau pemudik yang kembali ke Jakarta menyiapkan surat bebas Covid dari daerah asal. Jika tidak ada, maka kami siapkan tes swab antigen gratis," katanya.
Jika hasilnya negatif, kata Yusri, maka rumah pemudik itu ditempel stiker bahwa yang bersangkutan sudah menjalani tes rapid antigen dengan hasil negatif.
"Jika hasilnya positif maka langsung kami rujuk ke Wisma Atlet untuk di tes PCR. Jika positif maka langsung diisolasi mandiri di sana," kata Yusri.
Kecelakaan lalu lintas
Sementara itu, sebelas orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, pada Sabtu (15/5).
Hal ini diungkapkan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, dalam konferensi pers pada Minggu (16/5).
Pada Sabtu kemarin, lanjut Argo, sebanyak 11.230 unit kendaraan diberhentikan di semua pos penyekatan pemudik di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 620 kendaraan ditilang karena tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan dan melanggar rambu lalu lintas. Sementara 10.610 pengemudi dikenakan teguran.
"Kasus kecelakaan Sabtu kemarin juga cukup banyak. Tercatat ada sekitar 106 kejadian. Dari jumlah tersebut 11 orang diantaranya meninggal dunia, 9 orang luka berat, 133 orang luka ringan. Sementara kerugian materil mencapai sebanyak Rp74.750.000," kata Argo, Minggu (16/5/2021).
"Penindakan dan kecelakaan lalu lintas ini dilakukan dan terjadi di sejumlah wilayah," tambahnya.
Selain pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, Polri juga menemukan 175 kasus kejahatan konvensional.
"Dari jumlah tersebut 11 orang ditangkap, 38 ditahan, dan 260 orang dibina. Kejahatan yang menonjol umumnya pencurian," tandas Argo.
Sampai saat ini Polri masih terus melakukan Operasi Ketupat 2021 seiring dengan larangan mudik Lebaran sejak 6 Mei lalu. (Budi S Malau)
Halaman selanjutnya