SNMPTN 2021: 110.459 Calon Mahasiswa Lulus Masuk PTN dari 854.599 Pendaftar

Penulis: Mochammad Dipa
Editor: AC Pinkan Ulaan
Sebanyak 110.459 dari 854.599 pendaftar SNMPTN diterima di PTN. Keterangan foto: Ilustrasi belajar, sekolah, persiapan tes

WARTA KOTA WIKI -- Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 pada Senin (22/3) pukul 15.00.

Menurut data yang dibagikan oleh LTMPT, sebanyak 854.599 peserta mendaftar SNMPTN 2021.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi LTMPT, Mohammad Nasih mengatakan, dari total pendaftar sebanyak 110.459 calon mahasiswa dinyatakan lulus SNMPTN 2021,

Rinciannya adalah 100.356 calon mahasiswa diterima di PTN pilihan 1, dan 10.103 diterima di PTN pilihan 2.

“Dari total calon mahasiswa yang diterima tersebut, maka bisa disimpulkan sebanyak 744.140 calon mahasiswa dinyatakan tidak lolos SNMPTN, namun masih dapat mengikuti seleksi masuk PTN melalui jalur lainnya, yakni Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) 2021 dan jalur mandiri PTN,” kata Nasih dalam konferensi pers virtual pengumuman hasil Seleksi Jalur SNMPTN 2021 yang juga disiarkan melalui kanal Youtube LTMPT Official, Senin (22/3).

Sementara itu, jumlah pendaftar SNMPTN 2021 melalui jalur KIP Kuliah sebanyak 134.134 orang dengan total yang diterima melalui jalur ini sebanyak 29.904 calon mahasiswa.

Meski begitu, Nasih mengingatkan bahwa pengumuman kelulusan ini ialah kelulusan SNMPTN 2021, sehingga calon mahasiswa masih harus melakukan sejumlah langkah. Salah satunya daftar ulang ke PTN tujuan.

Sehingga, lanjut Nasih, status penerimaan mahasiswa di PTN ditentukan sepenuhnya oleh PTN yang bersangkutan, setelah calon mahasiswa memenuhi mekanisme penerimaan di PTN.

Tidak ada bangku cadangan

"Kawan-kawan yang tidak diterima di SNMPTN 2021, saya ingin sampaikan bahwa tidak ada satupun PTN yang mencadangkan. Misal, barangkali ada yang tidak daftar ulang maka bisa digantikan, tidak ada. Tidak ada status cadangan, tidak ada status untuk mengisi kursi siapapun. Bagi yang dinyatakan tidak lulus masih ada kesempatan untuk mengikuti UTBK-SBMPTN 2021 dan jalur mandiri PTN. Tetap semangat," ujar Nasih.

Nasih juga menegaskan, siswa yang lolos SNMPTN 2021 adalah murni karena prestasi dan kualitas sekolah.

Karena itu berharap calon mahasiswa maupun orangtua, untuk tidak terbujuk oknum yang menjual-belikan kursi PTN.

126 PTN ikut serta SNMPTN 2021

Nasih kembali menyatakan bahwa jumlah PTN yang terlibat dalam SNMPTN 2021 sebanyak 126, yang terdiri dari 74 universitas negeri, 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), 1 Universitas Terbuka (UT) dan 40 Politeknik (Poltek).

“Ada urutan 20 PTN dengan jumlah siswa-siswi lolos terbanyak dari hasil seleksi SNMPTN 2021 ini. Paling banyak adalah Universitas Brawijaya sebanyak 4.446 siswa yang lolos, dilanjutkan diurutan kedua ada Universitas Negeri Semarang 2.765, dan Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 2.565 siswa,” kata Nasih.

Sementara, untuk PTN yang yang meloloskan KIP Kuliah terbanyak adalah Universitas Negeri Padang sebanyak 1.034 siswa, kemudian Universitas Haluoleo di Kendari, Sulawesi Tenggara sebanyak 1.013 siswa.

Persaingan 20 prodi Saintek terketat

LTMPT juga merilis tingkat persaingan 20 program studi (prodi) Sains dan Teknologi (Saintek), dan 20 prodi Sosial dan Hukum (SosHum) pada SNMPTN 2021.

Keketatan prodi adalah perbandingan antara persentase peserta yang diterima dengan jumlah pendaftar.
Misalnya, dari total 10.000 pendaftar untuk jurusan Saintek, PTN hanya menerima 100 mahasiswa, maka keketatannya sebesar 100:10.000 atau 1:100 atau 1 persen. Artinya dari 100 pelamar hanya 1 orang yang diterima.

Prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (UNPAD) menjadi yang terketat dengan persaingan 1 persen atau 1:100.

"Di Teknik Informatika Universitas Padjadjaran itu 1 persen, berarti keketatannya adalah 1:100. Dari 100 pendaftar diambil 1," kata Nasih.

Di peringkat kedua ada prodi Farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan tingkat keketatan 1:91 atau 1,10 persen. Artinya, dari 91 pendaftar hanya 1 yang diterima di UNS untuk prodi Farmasi.

Melengkapi daftar lima besar, yaitu prodi Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (1,25 persen) dengan ketetatan 1:80, prodi Farmasi Universitas Syiah Kuala (1,27 persen) dengan ketetatan 1:79, dan prodi Farmasi UNPAD (1,79 persen dengan ketetatan 1:77.

Nasih mengatakan, dalam daftar 20 besar, prodi Farmasi mendominasi dengan diminati di tujuh PTN.

“Enggak tahu, mungkin karena Covid-19 sehingga banyak kawan-kawan yang berminat untuk masuk farmasi, sehingga ada tujuh prodi yang masuk dengan seleksi yang sangat ketat,” ungkap Nasih.

Persaingan 20 prodi Soshum terketat

Sama halnya dengan prodi Saintek, ada pula 20 prodi Soshum dengan persaingan terketat dari hasil SNMPTN 2021.

Dari data tersebut, prodi Manajemen cukup mendominasi, kemudian disusul dengan Prodi Ilmu Komunikasi.

Prodi Manajemen di Universitas Negeri Jakarta menjadi yang terketat dengan persaingan 0,78 persen atau 1:128.

Kemudian peringkat kedua adalah prodi Manajemen di Universitas Padjadjaran dengan persaingan 0,91 persen atau 1: 109 peren.

Melengkapi daftar lima besar, yaitu prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (0,91 persen) dengan ketetatan 1:109, prodi Ilmu Komunikasi UNPAD (0,99 persen) dengan ketetatan 1:101, dan prodi PGSD Universitas Sriwijaya (1,17 persen) dengan ketetatan 1:85. 

Berita Populer