Warga DKI Jakarta Abai dengan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pasar di DKI Jakarta kerap menjadi klaster baru Covid-19, karena banyak pengunjung dan pedagang yang abai dengan protokol kesehatan.

WARTA KOTA -- Kesadaran masyarakat DKI Jakarta untuk mencegah penularan Covid-19 masih rendah, sehingga angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus membesar.

Hal ini diutarakan pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, dr Pandu Riono MPH PhD, untuk menjelaskan tingginya kasus Covid-19 di ibu kota.

Bahkan untuk mempraktikan memakai masker, rajin mencuci tangan , dan menjaga jarak minimal satu meter masih sulit dilakukan.

“Pengetesan yang dilakukan Pemprov DKI sudah bagus, tapi penduduknya itu yang enggak mau, atau rendah sekali mempraktikan 3M (masker, mencuci tangan, menjaga jarak),” kata Pandu pada Senin (13/7/2020).

Kunci sukses

Menurut pakar yang memperoleh gelar doktor dari University California Los Angeles (UCLA) ini, perilaku 3M merupakan kunci kesuksesan untuk mencegah tertular virus corona.

Bahkan, katanya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pada Maret-Mei lalu,  tidak ada gunanya bila masyarakat tetap abai terhadap pencegahan Covid-19.

“Selama penduduk patuh protokol, itu bisa dikendalikan (wabah Covid-19),” ujar Pandu.

Jumlah kasus naik

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan kasus harian Covid-19 pada Minggu (12/7/2020), dan DKI berada di angka tertinggi dengan pertambahan kasus mencapai 404 orang.

Bahkan tingkat positivity rate saat ini naik menjadi 10,5 persen. Padahal standar Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal lima persen.

Melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Gubernur memberikan klarifikasi soal Covid-19 di daerahnya.

“Tadi pagi pada pukul 10.00, Dinas Kesehatan melaporkan kasus baru di Jakarta. Dalam seminggu terakhir ini kita tiga kali mencatat rekor baru, pertambahan (Covid-19) harian,” kata Anies pada Minggu (12/7/2020).

“Hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta, ada 404 kasus baru,” kata Anies. (Fajar Al Fajri)

Ganjil Genap di Pasar di DKI Jakarta Dihapus

Virus Corona Tetap Ada Meski Vaksin Covid-19 Sudah Ditemukan

PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang Sampai 16 Juli 2020

Berita Populer