Tips Melindungi Kulit dari Sinar Ultra Violet

Ilustrasi perempuan sedang merawat kulit wajah menggunakan krim wajah

Kulit tubuh yang terpapar sinar ultra violet dari matahari secara terus menerus bisa berdampak negatif pada kulit.

Demi melindungi kulit, terutama kulit wajah, orang memakai topi atau payung agar tidak tersengat sinar matahari langsung.

Namun, menggunakan topi atau payung apakah sudah benar-benar melindungi kulit dari efek ultra violet (UV).

Dokter Kecantikan Dara Ayuningtyas yang juga Head Medical and Training ZAP mengatakan, payung hanya mampu mencegah sinar UV, tapi tidak bisa melindungi kulit dari sinar matahari seutuhnya.

“Kalau menggunakan payung hanya salah satu metode pencegahan, tapi perlindungan di kulitnya nggak ada,” kata Dara saat  acara ZAP Beauty Index 2020, di Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).

Dia mengatakan, cara utama untuk memproteksi kulit harus menggunakan tabir surya atau sun protection.

11 Rahasia Wanita Berhasil Olahraga Setiap Hari

9 Kebiasaan Buang Air Besar yang Harus Anda Ketahui

“Tetap harus pakai sun protection yang melindungni paparan UV A dan UV B, kalau cuma pakai payung tidak memengaruhi terlalu besar paparan sinar matahari,” ucapnya.

Menurut dia, berapa pun angka SPF dari sunblock, penggunaa di atas kulit harus diulangi setiap dua jam karena karena teksturnya mudah meresap di kulit.

“Jumlah SPF-nya tergantug seberapa sering orang itu terpapar matahari, tapi seperti SPF 15 dia bisa tahan 2,5 jam. Jadi penggunaan sunblock walau SPFnya tinggi tetap ulangi dua jam sekali," katanya.

Paparan sinar UV A dapat menyebabkan flek hitam dan penuaan pada kulit.

Sedangkan sinar UV B bisa bikin kulit gelap. Jika kulit tidak diproteksi dapat menyebabkan kanker kulit.

Benarkah Minum Teh Bisa Meningkatkan Daya Ingat Anda?

Wajah berkilau

Sementara itu, banyak ragam jenis skincare dan makeup yang kini hadir membantu wanita menjaga kulit muka lebih sehat dan berkilau.

Dari banyak jenis perawatan kulit, menurut survei Zap Beauty Index 2020 yang dilalukan ZAP Clinic bersama MarkPlus Inc, ada enam jenis skincare yang hampir setiap hari digunakan.

Enam produk skincare tersebut adalah facial wash, moisturizer atau pelembab, toner, serum, essence dan eye cream.

Facial wash atau sabun pencuci muka memiliki urutan penggunaan paling banyak di antara produk perawatan wajah lainnya.

Facial wash memiliki peminat paling banyak sebesar 92,4 persen sebagai skincare yang banyak digunakan,” kata kata Chief Operation MarkPlus Institut, Yosanova Savitry, Selasa (21/1/2020).

Seiring perkembangan inovasi produk, masker lembaran atau sheet mask ternyata juga laris manis digunakan sebagai perawatan kulit wajah.

Waspada Penyakit Pneumonia di Wuhan China Bisa Terjadi di Indonesia

Bahkan dari hasil survei, dibandingkan sunscreen, ternyata perempuan lebih sering menggunakan sheet mask yang kini hadir dengan berbagai bentuk dan wangi.

Pemakaian sheet mask untuk mencerahkan dan melembabkan kulit.

“Karena wanita sekarang khususnya Gen Z suka yang impact-nya langsung dibandingkan suncreen, sheet mask dipakai bisa langsung kelihatan dari mukanya,” kata Yosanova.

Survei ZAP Beauty Index 2020 terhadap 6.460 responden perempuan , mereka paling banyak mencari referensi skincare dari Instagram sebanyak 77,2 persen, YouTube 55,9 persen, dan beauty blogger 42,3 persen.

Produk kecantikan pun bukan melulu untuk perempuan dewasa, melainkan remaja putri.

Gadis belia umur 13 hingga 22 tahun masuk dalam generazi Z  mulai menggunakan produk seperti pelembab, serum, essence dan eye cream.

Hati-hati Minum Jus Buah, Berat Badan Anda Bisa Bertambah

Pilih Mana, Olahraga Lari pada Pagi hari atau Malam Hari

Penuaan dini

Perawatan kulit bukan hanya untuk menjaga kecerahan kulit, tapi juga mencegah penuaan dini.

Survei Zap Beauty Index 2020 menemukan bahwa produk anti-penuaan sudah mulai digunakan sejak usia 13 tahun.

"Skincare untuk anti-aging itu sudah dari 13 tahun mungkin pengaruh dari Korea, korea kan jadi nomor satu, kedua Indonesia sebagai kiblatnya mereka,” kata Yosanova Savitry.

Perempuan usia 13 tahun yang umumnya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama terbilang masih muda usia dalam menggunakan produk anti-aging.

Produk anti aging memang mampu memperlambat penuaan kulit yang  ditandai kerutan.

Produk perawatan tersebut disarakan untuk perempuan di atas usia 25 tahun.

Menurut dokter kecantikan Dara Ayuningtyas. ada cara dasar untuk menjaga kulit pada usia muda.

“Seharusnya, ada step cleansing milk, sabun, toner itu dasar banget yang harus dilakukan Gen Z agar kulit tetap terjaga,” ucapnya.

Berita Populer