Penelitian baru-baru inimenyebutkan, orang yang secara teratur mengonsumsi cabai memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak pernah makan cabai.
Manfaat makan cabai direguk banyak orang saat ini karena sedang menjadi fenomena global.
Dari Kamboja ke California, dan dari Birmingham, Alabama ke Birmingham, Inggris, makanan pedas ada di mana-mana.
Sepanjang sejarah, budaya telah menghubungkan berbagai manfaat kesehatan dari makan cabai.
Peneliti Prof Licia Iacoviello, menjelaskan, banyak dari sifat-sifat cabai bermanfaat ini dianggap anekdot atau tradisi, jika bukan sulap.
Lalu, ilmuwan memfokuskan pada capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai.
• Makan Cabai 4 Kali Seminggu Mencegah Risiko Serangan Jantung hingga 40 Persen
Menurut peneliti, capsaicin untuk meningkatkan fungsi kardiovaskular dan regulasi metabolisme dalam studi eksperimental dan populasi.
Peneliti lain menyimpulkan bahwa capsaicin berguna dalam memerangi nyeri neuropatik, radang sendi, gangguan pencernaan, dan bahkan kanker.
Meskipun minat meningkat, hanya beberapa penelitian yang menyelidiki dampak makan cabai secara teratur pada kesehatan dan kematian secara keseluruhan.
Para peneliti dari Mediterranean Neurological Institute di Italia, menyebutkan, dua studi populasi yang dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang cabai.
Satu di China, dan lainnya di Amerika Serikat. Keduanya melaporkan risiko kematian lebih rendah pada individu yang mengonsumsi cabai terbanyak.
Peneliti berusaha untuk mengonfirmasi atau menolak temuan sebelumnya pada populasi Eropa.
Serta, menganalisis biomarker penyakit kardiovaskular, seperti kadar lipid dalam darah.
• Singkirkan I dont Like Monday, Lakukan 6 Hal Ini Setiap Senin Agar Lebih Bersemangat
Mereka berharap untuk mengidentifikasi bagaimana cabai dapat mengurangi risiko kematian.
Untuk menyelidiki, mereka mengambil data dari studi Molisani; kumpulan data ini mencakup 24.325 pria dan wanita yang tinggal di Molise, Italia.
Setelah mengecualikan individu data yang hilang, sebanyak 22.811 menjadi pastisipan penelitian.
Mereka menerbitkan temuan mereka dalam Journal of American College of Cardiology.
Semua partisipan berusia di atas 35 tahun, dan peneliti mengikuti rata-rata 8,2 tahun. Selama waktu ini, para peneliti menangkap informasi tentang 1.236 peserta yang meninggal selama penelitian.
Para ilmuwan juga memiliki akses ke informasi tentang faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil kesehatan.
Misalnya, riwayat medis, aktivitas fisik waktu luang, status merokok, asupan alkohol, dan data sosial ekonomi.
• Rahasia Berjalan Kaki Bikin Tubuh Lebih Sehat, Bahagia, dan Cerdas
Setiap peserta mengisi kuesioner tentang kebiasaan diet mereka selama tahun sebelum pendaftaran dalam penelitian, termasuk pertanyaan tentang cabai.
Secara total, 24,3 persen dari peserta mengonsumsi cabai empat atau lebih kali setiap minggu.
Kemudian, 33,7 persen mengonsumsi cabai baik yang jarang atau tidak pernah sama sekali.
"Dalam model yang disesuaikan hanya untuk usia, jenis kelamin, dan asupan energi, konsumsi teratur (4 kali atau lebih setiap minggu]) cabai dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih rendah dari semua penyebab kematian."
Cabai dan kardiovaskular
Ketika meneliti penyakit jantung, peneliti menemukan bahwa konsumen reguler cabai memiliki risiko kematian kardiovaskular 34 persen lebih rendah daripada mereka yang jarang mengonsumsi cabai.
Efek menguntungkan paling menonjol pada kematian terkait serebrovaskular dan penyakit jantung iskemik.
Ketika menyelidiki kematian akibat kanker, mereka menemukan bahwa meskipun cabai dikaitkan dengan penurunan risiko, tapi tidak mencapai signifikansi statistik.
Peneliti menganalisis kematian yang disebabkan oleh apa pun selain kanker dan penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan peneliti, asupan teratur dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari penyebab kematian lainnya.
Ketika para ilmuwan mengendalikan kualitas makanan, itu tidak memengaruhi temuan.
Peneliti Marialaura Bonaccio mengatakan, risiko kematian tidak tergantung pada jenis diet yang diikuti orang.
Artinya, seseorang dapat mengikuti diet Mediterania sehat; orang lain dapat makan dengan kurang sehat, tetapi cabai memiliki efek perlindungan.
• Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi
Dibandingkan dengan mereka yang paling sedikit makan cabai, cenderung laki-laki, lebih berpendidikan tinggi, dan lebih tua.
Penelitian juga menunjukkan, mereka yang makan paling banyak cabai juga cenderung memiliki diabetes dan hipertensi, kadar lipid darah lebih tinggi, dan BMI lebih tinggi, dibandingkan mereka yang jarang makan cabai.
Peneliti menyatakan, hal itu menunjukkan mekanisme yang digunakan cabai untuk mengurangi risiko kematian tidak tergantung pada faktor risiko kardiovaskular klasik.
Bagaimana cabai dapat memberi manfaat bagi kesehatan masih menjadi perdebatan.
Beberapa ilmuwan telah berteori bahwa, karena capsaicin dapat membantu penurunan berat badan, ini bisa menjelaskan manfaatnya.
Keterbatasan dan masa depan
Meskipun penelitian ini menggemakan temuan dari dua studi ekstensif yang dilakukan di Amerika Serikat dan China, serta melibatkan sejumlah besar partisipan, penulis mengakui beberapa keterbatasan penelitian.
Pertama dan terutama, penelitian observasional, artinya sulit untuk memisahkan sebab dan akibat.
Dalam studi ini, selalu ada faktor-faktor lain yang tidak diukur oleh para peneliti yang dapat memengaruhi hasil.
Mereka juga mencatat bahwa meskipun jumlah keseluruhan peserta tinggi, jumlah kematian di setiap kategori relatif rendah.
• Tips Menurunkan Berat Badan untuk Resolusi Tahun Baru 2020
Contoh, hanya ada 173 kematian terkait kanker dalam kelompok yang jarang makan cabai.
Informasi diet hanya dikumpulkan sekali pada awal percobaan. Padahal, diet orang berubah seiring waktu sehingga mengganggu penelitian kesehatan dan nutrisi.
Dalam penelitian ini, kategori konsumsi cabai teratas termasuk mereka yang makan cabai empat kali atau lebih setiap minggu.
Penelitian lanjutan akan menarik untuk melihat apakah efek cabai berbeda pada individu yang makan cabai sekali atau dua kali setiap hari.
Secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa "konsumsi cabai regular berhubungan dengan risiko kematian total dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. (Medical News Today)
Halaman selanjutnya