Mengenal Program Dani Ramdan dalam Mengendalikan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Bekasi
Dani Ramdan mendapat tugas mengendalikan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bekasi, dan inilah langkah-langkah yang dilakukannya.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Kami juga adakan vaksinasi mobile datang ke RT-RT, kampung-kampung bagi masyarakat yang aksesnya susah mencapai puskesmas pun vaksinasi massal atau terpusat tersebut.
Dan keempat vaksinasi pelajar, ini dilakukan di sekolah ya.
Selanjutnya penanggulangan dengan 3T, pencegahan itu hulu 3T itu hilir. Tracing kami perkuat di level RT.
Jadi di setiap RT ada tracer yang dilatih dari Dinas Kesehatan, apakah itu posyandu kader PKK, Karang Taruna, yang dilatih melakukan tracing, jika ada kasus positif kontak eratnya dan suspek.
Lalu testing berkaitan dengan swab. Dulu tenaga swab ada di puskesmas, sekarang kami dorong ke tingkat RW, tetap dilatih dari tenaga kesehatan.
Terus treatment ada tiga, Isoman Berani, Isoter Berani, dan rumah sakit.
Isoman berani itu isolasi mandiri bagi gejala ringan tapi dengan pengawasan, dan ditopang dengan bantuan sosial untuk yang isoman.
Isoter itu isolasi terpusat di tingkat desa dan kecamatan. Di perusahaan ada isolasi terpusat di kawasan industri.
Nah yang gejala berat dan sedang kami tingkatkan kapasitas rumah sakit.
Untuk tahap terakhir pemulihan itu ada dua program JPS (Jaring Pengamanan Sosial) Berani.
Bansos pemerintah pusat yang telah berjalan kami tingkatkan pengawasannya agar berjalan baik. Ditambah bansos dari Pemkab Bekasi ada bansos isoman.
Bantuan usaha mikro untuk UMKM yang mikro terdampak. Akibat pandemi dia harus tutup usahanya selama sebulan ini. Kami berikan bantuan untuk bisa memulai lagi usahanya.
Pelaku seni juga karena selama PPKM ini enggak ada panggung jadi kami bantu.
Terakhir recovery. Ini untuk pemulihan ketika pandemi ini selesai dengan jangka waktu, baik di ekonomi, pendidikan, maupun seni budaya.
WK: Apa saja yang sudah dihasilkan dari gerakan Berani tersebut?
DR: Pertama dari kasus positif, ketika saya datang ke sini (jadi Pj Bupati Bekasi) per hari penambahannya di atas 300 kasus, sekarang di bawah 100, bahkan di bawah 50 kasus tambahan per hari untuk kasus positif.
Lalu BOR, saya datang di atas 90 persen, saat ini tinggal 36 persen BOR untuk perawatan.
Untuk kesembuhan dulu di angka 85 persen sekarang di 95 persen, dan tingkat kematian tinggal 1 persen, dulu masih 2,5 persen.
Vaksinasi saat saya awal masuk 14 persen sekarang sekira 26 persen.
WK: Terakhir, apa imbauan Anda untuk masyarakat Kabupaten Bekasi yang sedang berjuang di tengah pandemi?
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!